Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday 13 September 2011

Saat Liburan Sekolah Tiba


Masa liburan adalah saat yan menyenangkan hampir untuk semua orang. Banyak pihak yang berbahagia jika liburan tiba. Anak-anak sekolah akan sangat bahagia sekali menyambut liburan. Saat liburan, mereka akan terbebas dari segala kewajibannya sebagai murid sekolah, terbebas dari PR, tugas sekolah, dan pelajaran sekolah dan mungkin juga wajah menyeramkan sang guru. Mereka bebas bermain di rumah, tidak harus bangun pagi-pagi untuk pergi ke sekolah. Begitu juga untuk para guru. Dengan adanya masa liburan, mereka terbebas dari tugas-tugas sekolah untuk sementara.  Bebas untuk bersantai di rumah, mengurus rumah dan anak-anak yang selama masa bertugas mungkin agak sedikit terbengkalai. Mereka juga jadi mempunyai waktu untuk berekreasi bersama keluarga atau sekedar berjalan-jalan ke mall atau pusar perbelanjaan.
Tetapi keindahan liburan sekolah tidaklah berpengaruh baaik bagi saya atau sebagian orang-orang. Bagi saya, liburan sekolah menimbulkan banyak persoalan. Banyak hal negative yang ditimbulkan oleh masa liburan sekolah. Bagi para pekerja kantoran liburan sekolah jelas tidak ada pengaruhnya bagi mereka untuk menikmati juga liburan sekolah. Mereka tidak akan merasa efek apapun, karena mereka tetap harus bekerja di masa liburan sekolah. Bagi para pengajar privat pelajaran sekolah, masa liburan memberikan dampak yang sangat merugikan. Para pelajar menjadikan masa liburan sekolah masa untuk bersantai dan berlibur. Tidak ada kata belajar di liburan sekolah. Sehingga secara otomatis para pengajar privat pelajaran (termasuk saya) terpaksa harus juga diliburkan. Dengan diliburkannya dari mengajar otomatis pemasukanpun tidak ada. Para guru privat ini harus mengencangkan ikat pinggang demi menghemat uang di bulan liburan ini.
Liburan sekolah juga mengakibatkan kemacetan luar biasa yang bertambah dibandingkan hari-hari biasanya. Saat liburan dimanfaatkan para pelajar untuk jalan-jalan di pusat keramaian, akibatnya jalanan pun bertambah ramai. Ditambah lagi para ibu yang mengajak anak-anaknya yang sedang liburan sekolah berbelanja di pusat perbelanjaan.
Banyak lembaga/institusi pendidikan yang mengadakan tur (study tour) di saat liburan sekolah, banyak dari mereka yang menyewa bis umum, seperti DAMRI, akibatnya terjadi kelangkaan angkutan umu masal. Para pengguna bisa (termasuk saya) merasa terganggu dengan berkurangnya armada bis yang mengangkut penumpang umum. Kami harus menunggu lama jauh lebih lama daripada biasanya bis yang akan mengaangkut kami.
Para orangtua pun harus merogoh saku lebih dalam pada masa liburan sekolah ini. Karena banyak para pelajar yang ternyata membutuhkan uang saku lebih banyak di masa liburan sekolah (sering jalan0jalan ke mall).
Sikapilah masa liburan ini dengan arif dan bijak. Sebaiknya masa liburan tidak hanya dihabiskan untuk bermain-main saja tanpa tuuan yang jelas. Sebaiknya masa liburan ini diisi dengan hal-hal yang lebuih bermanfaat yang bisa mengembangkan kemampuan dan keahlian. 

Monday 12 September 2011

Guru Kreatif: Sudahkan Aku Menjadi Guru yang Kreatif dan Inovatif?

Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang terlihat atau dibayangkan. Mungkin jika melihat dari sisi bukan seorang guru, maka akan menilai bahwa profesi seorang guru itu adalah suatu pekerjaan yang sangat mudah. Mengajar hanya setengah hari saja, apalagi guru SD, materi yang disampaikan tidak sulit, setelah mengajar lansung pulang ke rumah dan lansung istirahat.
Menjadi seorang guru dilihat dari kacamata seorang guru. Mengajar tidaklah semudah yang terlihat. Mungkin yang bisa terlihat secara lansung adalah penampilan guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas saja. Tidak terlihat persiapan yang dilakukan oleh seorang guru dimalam sebelum mengajar keesokan harinya. Memang ada sebagian guru yang jarang mempersiapkan diri sebelum mengajarraga di kelas. Tapi jika dilihat, akan sangat berbeda sekali antara guru yang mempersiapkan diri dan yang tidak mempersiapkan diri. Akan terlihat keberagaman metode mengajar yang disampaikan jika seorang guru selalu bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan materi pelajaran. Bukan hanya dengan metode ‘konvensional’ saja.
Materi pelajaran di Sekolah Dasar itu sangat mudah sekali, karena materinya adalah materi dasar. Dalam bidang studi Bahasa Inggris (bidang studi yang saya ajarkan di SD), misalnya, tidak banyak materi grammar yang harus disampaikan, biasanya hanya grammar yang dasar (simple present, past tense, dan present continuous) dan beberapa kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Materi yang mudah, tapi tidak semudah dalam penyampaiannya.  Sulit membuat siswa paham dan mengaplikasikan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sulitnya menyampaikan materi bukanlah halangan untuk seorang guru untuk menjadikan kelasnya lebih ‘hidup’. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menjadi jawaban bagi sulitnya menyampaikan materi dengan meyenangkan dan mudah dipahami. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif bukanlah sesuatu yang mudah, tapi tidak juga sulit. Semuanya tergantung pada kita. Apakah kita bertekad menjadi guru yang kreatif dan inovatif ataukah cukup menjadi guru yang ‘biasa’ saja.
Bagaimana caranya kita menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Terkadang kita bingung harus bagaimana menyampaikan suatu materi. Otak pun terasa membeku. Tidak ada satu ide pun yang muncul. Awalnya mungkin sulit untuk memerintah otak kita agar menghasilkan sutau yang kreatif atau inovatif. Otak pun kita pakasa untuk bekerja. Terkadang perasaan tidak nyaman sampai stress menggerogoti. Otak dan fisik dipaksa untuk menghasilkan. Begitu seterusnya setiap kita mempersiapkan materi pelajaran, otak kita paksakan bekerja dengan keras sekali. Sesuatu yang dilakukan dengan terus menerus, lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan. Maka, ada masanya, otak kita secara otomatis mengahasilkan sesuatu yang kreatif dan inovatif ketika kita perintahkan. Intinya adalah kebiasaan yang dilakukan secara berkala.
Bagaimana caranya membiasakan otak kita bekerja dengan efektif sehingga menghasilkan sesuatu yang kreatif. Tidak bisa ‘instant’ menjadikan otak kita otomatis bekerja dengan kreatif. Ada proses yang panjang yang harus dilalui dan bayak kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Pertama, adalah membaca. Perbanyaklah membaca metode-metode yang bisa digunakan di dalam kelas. Di era ini, internet sangat mudah sekali diakses. Dengan mengetikkan kata kunci ‘metode pengajaran menyenangkan’, maka akan muncul berpuluh-puluh, bahakan berates-ratus artikel atau sumber yang berkaitan dengan kata kunci yang diketikkan. Akan muncul banyak sekali artikel-artikel atau jurnal-jurnal pendidikan yang ditulis oleh banyak ahli pendidikan ataupun guru-guru yang telah berpengalaman puluhan tahun. Akan banyak guru-guru dari berbagai Negara membagi pengalaman mereka lewat internet sehingga kita bisa mengadopsi metode yang mereka gunakan. Kedua, perbanyaklah berdiskusi dengan rekan sesame guru, dengan guru yang lebih senior maupun yang junior sekalipun. Berdiskusi dengan guru yang lebih berpengalaman akan memberikan keuntungan yang sangat banyak. Mereka telah mengajar puluhan tahun, sehingga mereka mengenal berbagai macam karakter peserta didik. Dari mereka kita bisa belajar bagaimana mempelajari berbagai macam karakter siswa dan bagaimana mendapatkan solusi ketika berhadapan dengan siswa dengan berbagai macam karakter. Berdiskusi dengan rekan yang lebih junior, kita akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa juga karena biasanya guru yang masih ‘fresh graduate’, semangatnya masih menggebu, idealis, dan penuh tekad. Dari mereka kita bisa tetap ‘menghangatkan’ semangat dan idealisme kita.
Banyak pengahalang jalan menjadi guru yang kreatif. Salah satunya dan yang paling berpengaruh adalah sifat malas. Malas membaca, malas berdiskusi, malas bertanya, malas memperkaya diri dengan ilmu, dan akhirnya malas menjadi guru kreatif. Rasa malas memang sangat sulit dihalau tetapi rasa malas ini harus segera dienyahkan. Jangan sampai rasa malas bertumpuk di dalam diri, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitupun rasa malas jika dipelihara dan dipupuk akan bertumbuh dan berkembang di dalam diri dan akhirnya mengeras menjadi sebuah karakter. Dari sifat malas ini akan berkembang menjadi sifat  tidak mau berkembang, malas memperbaiki diri, puas dan merasa cukup dengan kapasitas yang dimiliki. Penghalang selanjutnya adalah keluhan atas fasilitas yang minim yang diberikan oleh pihak sekolah. Karena fasilitas tidak mendukung, maka kita malas memberikan pengajaran terbaik. Padahal dengan kurangnya fasilitas kita bisa lebih kreatif menyediakan media belajar yang bisa dibuat dan dikembangkan.
Rasa malas bukanlah penghalang bagi guru yang mempunyai tekad untuk menjadi guru yang lebih baik lagi setiap harinya. Kurangnya fasilitas juga tidak jadi penghalang untuk menjadi kreatif. Semuanya bisa kita kalahkan dengan tekat yang kuat. Tekad menjadi guru yang tidak berhenti belajar, tidak berhenti mengembangkan diri. Terus semangat guru-guru Indonesia dan seluruh dunia. Ikhlaskan diri untuk mendidik dengan cara yang terbaik. Buat tabungan akhirat kita semakin bertambah dengan mengajar dan mendidik.