Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Saturday 17 August 2013

Kim Jong Kook: The Target of Running Man

Indeed, Kim Jong Kook (KJK) is the main target for all members of Running Man (RM) and the guests. Every member wants to eliminate him first, and the guests aim him as the target and rip his nametag.
I remember, in episode 35 when Ji Hyo chose the members to be her side, she chose KJK. She said if she wants to win have KJK is a must.
In the first survival game, episode 42, KJK was the strongest among them but all gathered their powers to eliminate him. Plus he was betrayed by the other member, that’s why at that time he couldn’t win the game.
In earlier episodes, every member wanted to become a group with KJK. As stated before, if you want to win have KJK is a must. Everyone would happy if became the same group with KJK and would get scared if they become the contender group. Yoo Jae Suk once said that the 2 kids (Gary and Haha) were just lucky because they had KJK in their group.
CN Blue YongHwa is one of the RM’s guests who always point KJK as his target in every game. He’s the first idol who was be able to rip KJK’s nametag and he display KJK’s nametag on his social media. In episode 104, Nickhun targeted KJK and tried hard to rip KJK’s nametag. Luckily, Nickhun succeed to rip the nametag together with Suju Enuhyuk. At that time, Nickhun and Eunhyuk were very happy because they succeed to rip the commander’s nametag.
The strongest RM’s guest, Choo Sung Hoon, every time he became the guest, he always aimed KJK. Even, the villain in drama ‘I hear Your Voice’, Min Joon Kook, when he became the RM’s guest, he said that he’s happy because he beat KJK. A female guest, Lee Yeon Hee said that she wanted rip KJK’s nametag once.
The RM’s members or the RM’s guest feel honor if they can win over KJK. They’re blissful if they succeed to beat the commander. That’s why, in my opinion, recently it’s very hard for KJK to win the game because the other members and the guests never go easy to him. They gather their power to not let KJK win the game. T_T

Friday 16 August 2013

Kujaga Hati dan Diri Untukmu

Haaa, gile kamu. Belum pernah pacaran sekalipun. Kasian banget sih kamu. Umur kamu sekarang berapa? Haaah 31 tahun?. Setua gitu kamu belum pernah pacaran sekalipun. Gak laku kali yah. Kok bisa sih udah 31 tahun tapi belum pernah sekali pun pacaran. Emang gak ada satu pun cowo yang suka sama kamu. Kamu kan gak jelek-jelek amat, masa sih ga pernah pacaran.
Beberapa kalimat itu sering saya dengan dari beberapa orang teman atau kerabat. Banyak dari orang-orang sekitar kita yang akan terkejut ketika kita bercerita bahwa kita tidak pernah sekalipun berpacaran. Hal-tidak pacaran masih dianggap tidak biasa di lingkungan kita. Umumnya, jika perempuan sudah cukup umur untuk pacaran (katanya sih kalau sudah sweet seventeen atau kalo udah umur 17 udah boleh mulai pacaran) maka anak-anak gadis sudah mulai diperbolehkan merajut kasih dengan lelaki.
Teringat nasihat dari ibu saya bertahun-tahun yang lalu ketika saya masih bersekolah di SMP, ibu saya bilang kalau saya boleh pacaran nanti saja kalau sudah SMA. Pas saya di SMA, ibu saya bilang kalau saya boleh pacaran kalau saya sudah kuliah. Pas duduk di bangku kuliah, ibu saya bilang kalau pacarannya sesudah lulus kuliah dan kerja saja. setelah saya lulus dan kerja, ternyata ibu menagih seorang pacar pada saya. Ibu saya kerap bertanya perihal pacar saya. Tentu saja setelah lulus kuliah, kerja dan sampai saat ini saya belum memperkenalkan ‘pacar’ saya itu karena memang sampai saat ini saya tidak mempunyai pacar.
Memilih untuk tidak berpacaran adalah hal yang belum lumrah di masyarakat kita. Umumnya, masyarakat kita berpandangan bahwa masa pacaran itu adalah masa penjajakan untuk saling mengenal sebelum akhirnya menikah. tapi apakah benar masa pacaran itu masa untuk saling mengenal pribadi masing-masing. Karena menurut pengamatan saya, selama orang berpacaran itu malah saling menutupi pribadi yang sebenarnya. Ketika berpacaran pribadi yang diperlihatkan adalah pribadi yang baik-baik dan ketika akhirnya menikah maka pribadi-pribadi yang terlihat baik itu akan keluar aslinya. Apakah tujuan untuk saling mengenal pribadi itu sukses berkat pacaran. Jawabannya adalah TIDAK.
Berpacaran itu katanya saling berbagi kasih. Selama pacaran, pasangan kerap saling bergandeng tangan, berpelukan, dan mungkin berciuman dan banyak juga yang berhubungan sex sebelum menikah (astagfirulloh). Apakah pacaran ini baik dari kacamata siapapun juga? Apa baiknya dari yang namanya pacaran?.
Menurut saya yang namanya pacaran itu sangat merugikan pihak perempuan. Bayangkan saja, tubuh yang seharusnya hanya boleh disentuh oleh suaminya, ternyata telah tersentuh oleh lelaki lain yang tidak bertanggung jawab untuk menikahinya. Masih mending jika pacar itu menikahi si perempuan. Sangat rugi jika si lelaki telah menyentuh tubuhnya tapi tidak bertanggung jawab menikahinya.
Wahai para perempuan, jagalah hati dan dirimu hanya untuk suamimu kelak. Wahai para lelaki, jagalah hasratmu hanya untuk istrimu kelak. Perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik. Jadi perempuan, jika kalian menginginkan suami yang baik maka kalian harus menjadi perempuan yang baik dan untuk para lelaki, jika kalian menginginkan istri yang baik maka jadilah lelaki yang baik. Wallahu’alam …^_^…

Curahan Hati: Saya Si Perempuan Galak Itu

Nah mau coba free writing ah. Sekarang ini belum tau mau nulis apa tapi harus tetep ngetik nih. Ah ya mau ngomongin tentang pernikahan kedua dari adik saya. Dua hari adik saya akan menikah untuk kedua kalinya. Yah memang sih rada ‘envy’ juga secara dia adik saya tapi udah dua kali ‘langkahin’ saya dalam hal menikah. maklum nih masih jomblo aja sampe sekarang.
Kalau boleh cerita nih. Pasti boleh dong ini kan tulisan saya sendiri mau cerita apa aja kan terserah saya. Saya ini aseli jomblo sejati. Dari zaman SD, SMP, SMA ataupun kuliah belum pernah tuh ngerasain yang namanya pacaran. Ga ngerasa rugi juga sih. Soalnya emang dari dlu saya ga pernah menemukan keuntungan dari yang namanya pacaran. Makanya sampe sekarang umur 31 masih tetep aja jomblo. Tapi ga sedih tuh walaupun jomblo soalnya dengan ga pernahnya saya meberikan hati saya kepada lelaki manapun yang bukan suami saya menandakan kalau saya tuh bisa menjaga hati dan diri ini untuk suami saya kelak.
Orang bilang sih saya itu cewe yang galak. Saking galaknya saya, konon katanya para lelaki ‘pecundang’ itu ketakutan jika berhadapan dengan saya. Pernah ada tuh seorang polisi yang ‘sok-sok an’ mau melamar saya dengan langsung meminta sama bapak saya. Bapak saya bilang sih tuh polisi sampe tiga kali minta kalau mau dikenalkan dengan saya sampe akhirnya bapak saya nyerah dan mempersilahkan si polisi bertemu dengan saya. Eeeh pas udah ketemu dan ngobrol ternyata si polisi itu ga balik-balik lagi. Ketakutan ternyata dia pas udah ketemu dan ngobrol sama saya. Gila, polisi yang bisa dibilang kerjaan yang ‘manly’ aja bisa takut sama saya. Buset dah, polisi ada ketakutan ama saya gimana lelaki-lelaki yang lain. Waduh, apa saya segalak itu yah sampe-sampe lelaki-lelaki itu ketakutan jika berhadapan dengan saya.
Pernah, pas waktu SMA saya tanya sama pelatih taekwondo saya tentang perihal ketakutan para lelaki jika berhadapan dengan saya. Pelatih saya itu bilang kalau saya terlalu galak. Gila deh.
Balik lagi ke perihal pernikahan kedua adik saya. Nah si calon suami saya ini baru bertemu dengan saya beberapa hari sebelum pernikahan. Maklum lah saya dan adik tinggal di beda kota. Jadi selama sebelum bertemu dengan saya, si calon suami adik itu hanya melihal panampakan saya dari foto keluarga dan wisuda saja yang digantung di ruang keluarga. Bukannya narsis atau kepedean nih, ternyata saya tuh fotogenik, artinya penamapkan saya dalam foto itu jauh lebih bagus dari aslinya. Alkisah, penampakan saya dalam foto tersebut terlihat seperti perempuan yang anggun, lemah lembut dan lebut tutur katanya. Betapa terkejutnya si calon suami adikku ini ketika untuk pertama kalinya bertemu dengan saya. Jawaban yang ketus ketika dua bertanya suatu hal pada saya, tutur kata yang keras dan gaya yang sangat tomboy ternyata si calon kakak iparnya. Dia bilang kalau ibu saya itu galak tapi ternyata saya lebih galak dibandingkan ibu saya. Shock lah dia ketika mengetahui kebenarannya. Haha, ternyata penampakan anggun dari sebuah foto bisa mengelabui orang tentang karakter yang sebenarnya.
Tapi biarlah, I am who I am. Saya adalah saya. Biarlah saya seperti apa adanya. Kelak lelaki yang berani menikahi saya adalah lelaki yang special yang tidak akan ketar-ketir ketika berhadapan dengan saya. Yang tidak akan menjadi pengecut dalam menghadapi saya yang galak. Yang bisa melembutkan saya seperti hal nya Rasululloh yang melembutkan Umar. Wallahu’alam …^_^…

Mood Jelek: Marah-Marah

Kalau mood jelek sedang datang menyergap inginnya marah-marah. Hal seremeh apapun akan menjadi pemicu untuk rentetan kemarahan demi kemarahan. Hal yang tidak perlu untuk ‘digerutui’ saja akan menjadi pemicu yang dianggap besar untuk memancing kemarahan. Gigitan nyamuk mun dirasa menjadi pemicu yang besar.
Setiap perempuan ditiap bulannya ada masa-masa dimana emosi menjadi tidak stabil. Hal-hal yang kecil akan dijadikan bahan bakar untuk sebuah kemarahan yang luar biasa. Masa-masa pre-menstruasi dijadikan ‘kambing hitam’ untuk ketidastabilan emosi yang dialami oleh perempuan ditiap bulannya. Masa pre-mens biasanya hormon dari seorang perempuan menjadi tidak seimbang sehingga memicu emosi yang tidak stabil juga. Setiap perempuan dalam masa pre-mens akan mudah naik pitam pun akan menjadi mudah tersinggung.
Nah, hari ini menjadi serentetan ketidakstabilan emosi yang dialami oleh penulis menjelang masa menstruasi. Gangguan nyamuk-nyamuk yang seenaknya terbang memicu kemarahan pun gigitan-gigitan kecil mereka membuat penulis berteriak memancarkan kemarahan. Omongan seseorang yang sedikit memperingatkan penulis membuat penulis marah dan tidak terima sehingga balik memarahi orang tersebut. Juga jaringan internet yang ‘lemot’ memicu kemarahan penulis hingga kemarahan penulis semakin menjadi-menjadi.

Ah, kemarahan ini bagaikan api yang terus membesar membakar. Ingin rasanya berteriak-teriak marah meluapkan kekesalan dalam hati. Dan yang bisa memadamkan api hanyalah air. Jadi, berwudhulah, biarkan air wudhu itu memadamkan bara api emosi yang berapi-api. Wallahu’alam …^_^…

Wednesday 14 August 2013

Yesung’s Sacrifice Part 2


Now, it’s Kyuhyun’s turn. When Kyu got an accident and stayed in hospital for long time. Yesung, who was always angry when his dongsaeng (kyu) using no honorific to the hyungs let Kyu to use no honorific. Through a message, Yesung let Kyu to tease him as much as he wants. And for the result, Kyu teased Yesung, his hyung much. But, Yesung said that Kyu is the first one who will be by his side. Yesung’s sacrifice got the good feedback from his dongsaeng. 

http://megawardhani.blogspot.com/2013/02/yesungs-sacrifice-part-1.html