Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday 23 May 2014

Kim Jong Kook's Expressions in Running Man


I'm the Commander's bias, so I watch him eagerly in every episode. Here I want to share what I've noticed.

When other members tease him about his past lovelines in variety show and they insisted him to make a new loveline with Jihyo. His eyes met with Jihyo's eyes.


When he acted as cute as baby

When he knew that Kwangsoo chose kiwi juice and left him alone

When he knew that Go Ara became his partner

When Yoo Eun Hye came to Running Man


When He's on fire



When Ha Ji Won called him 'Han Namja'

to be continued ......

Monday 19 May 2014

Hidayah Itu Mahal

Betul memang jika ada yang bilang untuk mendapatkan hidayah itu sulit. Untuk mendapatkan hidayah kita harus terus menerus belajar dan juga tidak lupa yang paling penting adalah do’a. Tapi menurut saya yang paling sulit adalah mempertahankan hidayah yang sudah kita dapatkan. Bukan saja ilmu dan ketekunan yang musti dijaga tapi juga keikhlasan. Banyak cerita dari orang-orang di sekitar saya yang kehilangan nikmat dari hidayah. Contoh kecilnya adalah berubahnya penampilan.
Dulu ketika saya masih anak SMA, penampilan saya sangat ‘urakan’. Walaupun saya memakai jilbab, tapi penampilan saya sangat tidak terlihat feminine. Dulu jilbab yang saya kenakan walaupun masih tetap menutup dada tapi tidak serapih dan sepanjang para akhwat aktivis masjid sekolah saat itu. Kelakuan saya pun tidak jauh dengan ‘keurakan’ dari pakaian saya, ribut, seenaknya, galak, judes, mungkin beberapa ‘kekurangan’ yang saya saat itu. Sampai-sampai beberapa akhwat aktivis masjid yang berjilbab panjang dan rapih itu sering menegur saya karena gaya pakaian dan gaya kelakuan saya. Kesimpulan saya saat itu adalah bahwa saya bukan termasuk ke dalam golongan para ‘akhwaters’ itu. Dan memang saya tidak pernah menjadikan salah satu dari mereka menjadi teman dekat saya. Saat itu jiwa muda saya mengatakan bahwa saya adalah saya dan mereka adalah mereka, jadi mereka tidak berhak menyuruh saya untuk menjadi A atau menjadi B. Saya memilih untuk merasa nyaman dengan keadaan saya yang ‘free’, toh saya juga tidak bergaul dengan anak-anak yang tidak baik.
Saya juga ingat, saat itu ada seorang senior, yang juga seorang akhwat aktivis yang mengatakan bahwa gaya saya yang urakan tidak cocok menjadi seorang ketua dari sebuah eskul yang saya ikuti saat itu. Yang saya ingat komen dan pertanyaan senior saya itu ketika pemilihan ketua kurang lebih mengatakan ‘penampilan kamu memang selalu urakan yah?, apakah seorang dengan penampilan urakan seperti kamu cocok menjadi seorang pemimpin?’ komen dan pertanyaan yang cukup pedas kan. Dan jawaban saya saat itu memang mencerminkan gaya ‘urakan’ saya. Saat itu saya menjawab, ‘penampilan saya memang seperti ini. Jika memang tidak suka dengan seorang pemimpin berpenampilan urakan seperti saya ya sudah jangan dipilih’. Sebuah jawaban yang seenaknya bukan. Tapi saya tidak menyesal dengan jawaban itu, karena hal itu menunjukkan siapa saya yang sebenarnya saat itu. Seseorang yang tidak mau dintimidasi oleh pihak lain.
Sampai akhirnya tahun-tahun lewat, saya lulus SMA lalu kuliah di Universitas keguruan. Alhamdulillah hidayah itu menyapa saya. Saya dipertemukan dengan para akhwat senior yang sholehah. Dan salah satu akhwat senior yang sholehah itu menjadi murrobiah pertama saya. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan senior dan teman-teman yang sholehah. Kami dihimpun dalan satu lingkaran selama hampir 5 tahun sampai akhirnya murobiah saya itu lulus, menikah dan kembali ke kampung halamannya.
Pada saat saya kuliah saya bertemu dengan seorang senior saya saat SMA. Dulu semasa saya kelas 1 dan senior saya itu kelas 3. Saya merasa bahwa senior itu keren sekali. Dengan wajah dan parasnya yang cantik dan juga sikap femininenya, wah saya anggap senior saya itu kerena sekali dan pasti sholehah. Hanya saja saya sedikit kecewa ketika bertemu lagi dengan dia, ternyata penampilannya sudah berubah sama sekali. Jilbab panjangnya telah berubah menjadi sangat pendek sekali, sangat pendek sampai dililit ke leher dan tidak menjulur menutupi dada. Saat itu saya tersentak, tenyata menjaga hidayah itu sangat tidak mudah. Bukan berarti saya menjudge bahwa dia berubah menjadi buruk, hanya saja menurut saya penampilan seseorang dalam berpakaian memperlihatkan tingkat keimanan dan keilmuan dia. Benar sekali ketika saya anak SMA, tingkat keilmuan saya sangat kurang, saya belum mengetahui definisi yang sebenarnya dalam memakai jilbab dan batasan-batasan dalam berpakaian. Tapi hidayah akan didapat jika kita terus memperdalam ilmu kita. Pun hidayah akan bisa kita pertahankan jika kita terus menjaga ilmu yang sudah kita dapatkan dan terus menambah keilmuan kita.
Suatu hari juga saya bertemu dengan senior saya di SMA, yang pernah ‘ngatain’ saya seorang yang ‘urakan’. Ketika senior saya itu bertemu dengan saya di masjid tempat koordinasi para aktivis dakwah di suatu wilayah, kami bersalaman dan dia tampak ‘shock’ sekali melihat saya ada di masjid itu dalam barisan yang sama. Dan saya ingat sekali ucapan pertama ketika dia melihat dan bersalaman dengan saya adalah ‘Subhnalloh, teteh ga nyangka ketemu Mega di sini’. Ya, hidayah bisa menyapa siapapun tanpa terkecuali jika memang orang tersebut ingin mendapat hidayah dan memohon untuk mendapatkan hidayah. Pun hidayah itu akan hilang jika orang tersebut tidak ingin terus menggenggam hidayah yang sudah didapatkannya dan malah memilih untuk melepaskan hidayah itu.

Alhamdulillah, saya bersyukur pada Allah karena telah memberikan hidayah berjilbab yang rapih pada saya, dan saya berdo’a semoga Allah tetap menjaga hidayah itu tetap bersama saya sampai ajal menjemput dan hanya kain kafan yang akan menutup aurat saya kelak. Wallahu’alam …^_^…

Thursday 8 May 2014

Iri

Iri dengan hal baik yang didapatkan oleh orang lain. Sifat manusia banget gak sih kalau lihat hal-hal baik atau rezeki yang didapatkan oleh orang lain. Contohnya aja ketika mendengar ada teman yang mendapatkan beasiswa S3 ke luar negeri. Terbersit dalam hati, Ya Allah, dia beruntung banget sih dapet beasiswa, ke luar negeri pula. Gimana gak iri kalau ada temen kita yang jalan hidupnya mulus banget. Pas kuliah punya pacar, lulus kuliah langsung nikah, abis nikah langsung kerja jadi PNS, terus tempat kerjanya juga keren banget, udah tempat kerjanya yang keren langsung kuliah S2, oh ya belum lagi udah punya 2 orang anak sepasang laki dan perempuan, suaminya juga PNS plus banyak proyek kiri kanan, nah tambah lagi udah punya 2 rumah yang nyaman dan besar, plus sekarang dapet beasiswa S3 ke luar negeri. Coba gimana gak ngiri sama kehidupan yang dia dapatkan.
Tapi Allah Maha Tahu apa yang terbaik buat kita. belum tentu kehidupan yang ‘perfect’ seperti itu cocok buat kita. bisa jadi kehidupan yang ‘perfect’ itu malah menjerumuskan kita ke dalam neraka-Nya. Allah memberi yang terbaik untuk kita karena yang baik menurut kita belum tentu baik juga menurut Allah dan yang kita anggap buruk belum tentu buruk di hadapan Allah.
Menurut saya sah-sah saja ada rasa iri dalam hati. Manusiawi lah kalau kita ingin mendapatkan juga kehidupan yang ‘perfect’ itu. Asalkan rasa ‘iri’ itu tidak menjadikan kita jadi membenci orang yang mendapatkan rezeki tersebut atau menjadikan kita menjadi kufur akan nikmat Allah yang telah diberikan pada kita. Jangan juga rasa ‘iri’ tersebut membuat kita jadi tidak yakin akan kekuasaan Allah. Menurut saya, seharusnya rasa ‘iri’ itu dijadikan motivasi buat kita untuk bekerja dan berdo’a lebih keras lagi. Bisa jadi apa yang kita dapatkan hari ini karena memang kita baru pantas mendapatkan ‘segini’.
Jika sampai saat ini kita belum bertemu dengan jodoh bisa jadi karena memang kita belum pantas atau belum siap utnuk bertemu dengan jodoh kita. kita harus selalu yakin bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita dan Allah yang mengatur waktu untuk kita bertemu dengan jodoh kita. nikmati saja proses tarbiyah dari Allah ini. kita harus yakin bahwa kita-yang belum bertemu dengan jodoh sedang menjalani proses perbaikan dan pembagusan diri untuk kelak bertemu dengan jodoh kita dalam keadaan yang terbaik.
Jika sampai saat ini belum mendapatkan rezeki meneruskan sekolah, kita harus intropeksi diri bahwa mungkin memang kita belum siap atau kurangnya usaha kita untuk melanjutkan sekolah.
Yang harus dikukuhkan dalam hati adalah keyakinan bahwa Allah akan memberi yang terbaik untuk kita. Allah tahu waktu yang tepat untuk kita. Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan kita asalkan kita tidak berpaling dari-Nya. Allah suka jika kita meminta pada-Nya. Jadi jangan lelah untuk tetap berusahan dan meminta pada-Nya. Wallahu’alam …^_^…

*Edisi mupeng belajar di luar negeri… hahahaha
*Ya Allah, berilah kesempatan suatu saat nanti bisa belajar di luar negeri….
*Please ya Allah, pengen banget ke luar negeri nih…tapi lebih pengen lagi ke surga-Mu


Friday 2 May 2014

Facts About Song Joong Ki

I first Watched him in historical drama Sungkyunkwan Scandal. His charming face drew a lot of my attention. Then I saw him as a member of Running Man. In Running Man, my admiration to him was getting bigger, especially when I found out that he's so smart. Then, let's start talking about him.
1. He was born in 19 September 1985 in Daejeon, South Korea.
2. His height is 178 cm and weight is 65 kg.
3. He was a short track speed skating when he was younger and participated in National competition and won some awards.
4. In the first year on high school, he got injured and couldn't continue his career as an athlete.
5. After he quit his athlete career, he turned his attention to his studies. He succeed to increase his grades and amazingly, he got the highest grades for all his subjects.
6. He scored 380 of 400 on his National College Entrance.
7. He studies in Sungkyunkwan University majoring Business Administration. Sungkyunkwan is prestigious the oldest university.
8. He has handsome-natured face. His handsome face was revealed since he was still kids.

9. He is a best friend to Lee Kwang Soo. He said that only Lee Kwang Soo, a celebrity friend who had come to his house.
10. He is also a dongsaeng friend to Kim Jong Kook. He starred in Kim Jong Kook's Music Video.
11. He has nice vocal. He sang a couple of song for the soundtrack whose drama he starred.
12. After he recharged from army, his body is so daebak. I think he asked for Kim Jong Kook advise to build his body, or maybe they work out together.
13. He comes from rich family. His father owns car washing outlets.
14. He often has vacation together with Kwangsoo, Jo Insung and Im Juhwan.

Facts About Jung Il Woo

I first watched him in Flower Boy Ramyun Shop. I saw him as a true flower boy with charming face. Then I noticed him as second 'namja' in Moon Embracing the Sun. If I like an actor, I will only watch the drama which he is leading role or happy ending. That's why I didn't watch all his drama. I only watch him in Flower Boy Ramyun Shop and Golden Rainbow. But with only 2 dramas, he succeed to attempt me. Let's start to talk about him.

He was born in Seoul in 9 September 1987.

His height is 184 cm.

He is the son of a former television news anchorman.

He has an older sister.

He studies in Hanyang University majoring in Theater and Film. He graduated in 20 February 2014.

He involved to many social activities.

He selects IU as his ideal type.

He doesn't like the size of his feet.

He is a childhood's friend with Lee Min Ho.

Actually, he wanted to follow his father's footstep, anchorman.

He has a nice voice. He lent his voice for his own dramas soundtracks. He sang Ost in 49 Days, Flower Boy Ramyun Shop, and Night Watchman's Journal.


I will only post the pictures of his drama that I watched. I don't like when he was a second lead, like in Fair Lady or Moon Embracing the Sun.

Jung Il Woo in Flower Boy Ramyun Shop

Jung Il Woo in Golden Rainbow


Jung Il Woo in The Night Watchmen


Jung Il Woo in High End Crush

Jung Il Woo in Cinderella and Four Knights

HOT Il Woo

                                     
Jung Il Woo in his first appearance in Ruuning Man

Jung Il Woo with Kim Jong Kook in Running Man Special in Dubai