Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Thursday 15 December 2016

SpartAce Couple: They Are Betrayed

One of the show of Running Man is betray each other, even Lee Kwang Soo got the nickname of Betrayer. LKS along with Haha and Ji Suk Jin got Betrayer Trio. It was so fun when they betray other members. It was fun when the betrayer LKS got betrayed by other members. BUT it wasn't fun when SBS betrays Kim Jong Kook and Song Ji Hyo.

What's in their mind when they kicked out KJK and SJH, backstabbing them, gave short notice about fire them from the show.

When I first read the news about the leaving of KJK and SJH, the report said that KJK wanted to focus to his music career and SJH wanted to focus on her acting career. For me it's ridiculous. KJK did both his music and variety show career and also SJH did both her acting and variety show. They did it well. Even when they were in a hectic schedule, they still have a time to film Running Man. Even when KJK's back problem occurred, he still film the show. Even when SJH wasn't in well condition, she still come to film the show. And NOW, how could that stupid idiot chief producer of SBS kicked them out harshly. I can't get this picture.

I remember when KJK had to attend an award ceremony overseas, he still try to filming RM and even did some mission. KJK said that around 2012, when his back problem got worse, he talked to the PD and wanted to quit, but at that time, the PD begged and persuaded him to stay on the show. KJK loves RM too much, he even pushed himself and struggled with his back problem and decided to stay. But NOW, he's betrayed. I'm so angry. He was forced to quit. 

KJK is so famous internationally. His popularity in China is not a joke. He even guested in RM China. Chinese viewers love him and I can feel that China fans will do something for KJK, maybe they will ban and boycott RM. And I'm quite sure that RM new season won't get it.

Don't the CP realize that KJK is so famous, he got the most viewed video couple weeks ago. He got more than 1 million viewers. KJK and SJH are good assets for RM, so I can't understand why the CP decided to turn them down. I can understad if the CP turn down JSJ or Haha (I'll be sad too if they're out), but KJK and SJH, I can't get it.

This is my wild imagination. Only my delusional mind. Don't take it seriously. Perhaps, the CP of SBS found out that KJK and SJH are dating. They want them stop the show because their romance will affect the show. Maybe KJK and SJH finally decide to go public with their relationship and will get married soon. They can't stay in RM if they finally get married. It's the time for KJK and SJH to announce their wedding day. So, if the reason of their leave is their wedding, I can accept that...But this is only my weird imagination, if it turns to be true, it will be great...Oh My GOD.....

Friday 9 December 2016

Blood Type Personality

I don't believe that personality can be decided by blood. But this is only for fun. The use of blood type to determine a person's personality is popular in Japan and Korea. Japanese or Korean will really consider the blood type as the basic for relationship. 

Blood Type A
People with Type A blood are said to be earnest, responsible, and patient. They're careful and methodical. They like to keep things neat and clean. If they are involved in an accident, they will stay calm and focus. They are hard workers and safe drivers. They sometimes can't express themselves which cause some conflicts. 

Blood Type B
People with Type B is vice-versa of Type A blood. People with Type B blood like to go their own way. They are adaptable and flexible in their thinking and they're also very frank and unpretentious. They love parties and get lonely easily. They don't like to be by themselves. They fall in love easily but don't get too upset if things don't work out.

Blood Type AB
People with AB blood are dreamers, but not just dreamers. They're willing to go out and achieve their dreams. They don't desire money, fame or success, but reaching their goals. They tend to be bookworms. They love studying and learning. Their interest and hobbies tend to be varied. They are creative. However, they can be hurt easily. They need a lot of private time and personal space.

Blood Type O
O people are goal oriented, but their goals tend to be s little more rooted in the material world than AB people. They're not greedy. They are good leaders and caring for others comes naturally to them. They don't sweat small things and prefer to see the bigger picture.

I am a person with Type AB. I think that me myself is really a person with Type AB. It's true that I'm a dreamer but I do not give my all to achieve my dream yet. It's true that I put my goals above money or fame. I love reading, studying and learning. I love learn new and many things. I also have many hobbies, including watching dramas, movies or sport. Listening music is also my other interested. I have a blog and try to fill it with my writings. If I have a mood to cook, I will cook and the result is not bad. I think I'm a creative person. I work in R&D field at office, I'm also a teacher. Becoming R&D, I have to be creative to make new breakthroughs. I compiled some students' books and also script for education animation. As a teacher, I have to be a creative teacher to live my class. Actually I'm not a person who can be hurt easily. I admit that I'm an ignorant person. But it's true that I like to have a lot of private time and personal space. 


Thursday 8 December 2016

Pentingnya Perpustakaan Kelas dalam Membangun Budaya Membaca

Perpustakaan kelas memainkan peranan penting dalam mencapai keterampilan membaca siswa. Menurut laporan NAEP, dalam kelas dengan perpustakaan yang didesain dengan baik maka akan memerikan ruang bagi siswa untuk lebih berinteraksi dengan buku-buku, memberikan kebiasaan yang positif, memberikan waktu yang lebih banyak untuk membaca, dan membantu siswa untuk menggapai pencapaian yang lebih tinggi dalam keterampilan membaca (Hunter: 2004)
Siswa yang melakukan kegiatan membaca di kelas dengan konsisten terbukti mempercepat kemampuan membaca mereka (Neuman:2001). Sebuah studi (Anderson & Nagy dalam Catapano, Fleming, & Elias: 2009) menyebutkan bahwa anak-anak belajar rata-rata 4000 hingga 12.000 kosakata baru setiap tahunnya sebagai hasil dari membaca buku secara konsisten.
Siswa harus memiliki akses ke teks-teks atau buku  dimana mereka dapat melihat diri mereka sendiri dan pengalaman mereka bisa terwakili dan dihargai, mereka juga memerlukan teks-teks yang mewakili keragaman karakter, setting, dan cerita reflektif dari masyarakat yang lebih luas
Dengan adanya perpustakaan kelas, siswa akan termotivasi untuk membaca. Akses siswa terhadap buku akan lebih dipermudah. Siswa bisa dengan langsung untuk memilih buku yang ingin dia baca tanpa harus berjalan ke gedung perpustakaan sekolah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan buku yang ingin dibaca di perpustakaan kelas, 50% nya tertarik untuk membaca dibandingkan dengan siswa yang tidak meiliki akses ke perpustakaan kelas (Hunter: 2004). Dengan buku yang bervariasi akan memotivasi siswa untuk lebih banyak membaca, dan lebih banyak membaca, maka mereka akan menjadi pembaca yang lebih baik. Buku yang berkualitas akan menjadi alat untuk siswa berlatih membaca.
Perpustakaan kelas akan membantu siswa yang terbatas dalam mendapatkan akses untuk membaca. Banyak faktor yang menghalangi siswa untuk membaca, seperti faktor sosial ekonomi. Keluarga yang kekurangan dalam hal finansial akan sulit untuk memberikan fasilitas bagi anaknya untuk membaca. Perpustakaan kelas aan membantu siswa yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah untuk mendapatkan akses membaca buku. 
Perencanaan ruang kelas dimulai dengan mempertimbangkan bagaimana cara mengakses buku dan seberapa banyak buku yang harus disiapkan. Kebanyakan guru mulai mengumpulkan buku untuk perpustakaan kelas mereka jauh sebelum mereka menyelesaikan program persiapan guru mereka. Namun, tidak selalu jelas bagaimana banyak buku yang mereka butuhkan atau apa jenis buku yang mereka harus mencari.
Fountas dan Pinnell (2001) menekankan pentingnya membangun koleksi buku yang bervariasi sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca mereka serta memperluas dunia mereka. perpustakaan kelas harus mencakup berbagai teks dari berbagai format, genre, dan jenis, termasuk teks-teks yang dapat diterapkan untuk belajar di berbagai bidang konten. Narasi dan teks ekspositoris tentang berbagai topik harus banyak, dan teks-teks tentang lingkungan harus dimasukkan dalam rangka untuk menarik berbagai kepentingan dan untuk mengekspos siswa untuk format teks yang berbeda. Ketersediaan pilihan bagi siswa membaca di, atas, atau bawah tingkat kelas sangat penting, termasuk banyak buku yang memudahkan bagi siswa untuk mengeksplorasi dan berpetualangan dengan bebas (Fountas & Pinnell 2006, p.518).
            Salah satu aturan praktis tentang berapa banyak buku yang harus disediakan di dalam perpustakaan kelas adalah dengan merencanakan minimal 10 buku untuk setiap anak di dalam kelas, dengan tidak kurang dari 100 buku (Fractor, Woodruff, Martinez, & Teale, 1993; Reutzel & Fawson, 2002). Allington dan Cunningham (2001) menyarankan 700-750 buku untuk setiap kelas di sekolah dasar. Miller (2002) menyarankan untuk membangun koleksi perpustakaan secara bertahap. Pembelian setiap buku yang sudah  usang  atau yang sudah tidak up-to-date tidak akan membantu anak-anak mendapatkan semangat atau motivasi  untuk buku-buku di perpustakaan. Sebaiknya guru menyediakan buku yang baru dan menarik sehingga siswa tertarik untuk membacanya. Siswa harus membaca literatur berkualitas tinggi, teks-teks atau buku yang disediakan di dalam perpustakaan kelas berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang menarik dari membaca (Miller, 2002, p 47.). Catapano, Flemming & Ellias (2009) merekomendasikan bahwa guru secara bertahap bekerja mengumpulkan buku dengan kuantitas direkomendasikan hal ini dikarenakan lebih penting untuk memiliki buku berkualitas tinggi daripada hanya memiliki sejumlah besar buku.
Pengorganisasian buku-buku dalam perpustakaan kelas harus memposisikan sejumlah besar buku yang akan ditampilkan dengan cover yang  terlihat sehingga siswa akan dengan mudah memilih buku yang ingin mereka baca. Jika bukunya tidak memiliki cover yang menarik tapi di dalam bukunya  menawarkan ilustrasi warna-warni dan / atau kisah yang hebat, maka buku tersebut harus ditampilkan dengan cara memperlihatkan isi buku  tersebut yang akan menarik siswa untuk mengeksplorasi buku. Buku-buku yang lama dan yang baru pun harus dipisahkan. Disediakan pula tempat untuk buku-buku yang direkomendasikan guru dan buku-buku yang direkomendasikan siswa.
            Setiap minggu beberapa buku harus dirotasi (McGee & Richgels, dalam Catapano, Fleming, & Elias:2009). Beberapa favorit tetap ditinggalkan di perpustakaan kemudian menambahkan buku baru yang mewakili topik terbaru yang sesuai dengan kurikulum. Juga, termasuk buku yang mewakili topik masa depan dalam kurikulum sehingga siswa akan mulai membentuk ide-ide tentang apa yang mereka akan belajar dan sehingga mereka dapat menawarkan apa yang mereka sudah tahu tentang topik ketika mereka mulai sebuah proyek baru atau tema. Ketika merotasi buku, menambahkan buku baru secara bertahap, menempatkan kembali favorit jika siswa protes. Salah satu cara untuk menilai buku apa saja yang membuat siswa tertarik akan buku yang  tersedia di perpustakaan adalah memiliki grafik yang memperlihatkan keinginan siswa untuk memilih buku-buku baru yang ditambahkan. Cara lain untuk mengatur bagaimana perpustakaan digunakan adalah meminta siswa untuk mencatat buku apa yang mereka inginkan untuk dieksplorasi (Catapano, Fleming, & Elias:2009).


Budaya Membaca dan Minat Membaca

Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah cara untuk membuka jendela tersebut. Dengan membaca terbentanglah dunia yang belum kita ketahui sebelumnya.  Bahan bacaan seperti buku, Koran, artikel, novel, jurnal dan bahan bacaan lainnya merupakan sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, sejarah, seni, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Kegiatan membaca juga dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita juga mampu membuat kita untuk berpikir kritis.
Manfaat membaca sangat banyak sekali, hanya disayangkan, budaya membaca di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara lain. Anak-anak Indonesia belum terbiasa untuk membaca buku sejak dini sehingga budaya membaca belum terbentuk. Karena budaya membaca ini belum terbentuk maka hal ini berakibat pada rendahnya kemampuan anak-anak Indonesia dalam membaca. Rendahnya kemampuan membaca anak-anak Indonesia dibuktikan dengan laporan Bank Dunia No. 16369-IND, dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achievement) di Asia Tenggara yang menyatakan bahwa “tingkat terendah membaca anak-anak dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7 di bawah Filipina (skor 52,6); Thailand (skor 65,1); Singapura (skor 74,0); dan Hongkong (skor 75,5)”. (http://www.pembelajar.com/wmview.php)
Melihat data tersebut terlihat jika Indonesia termasuk negara yang ketinggalan jauh dibandingkan negara lain dari segi kemampuan membaca dan kecintaan terhadap membaca. Kebiasaan membaca orang Indonesia masih lemah sehingga membaca belum menjadi budaya yang dapat kita temui di masyarakat sehari-hari.
Meningkatkan keterampilan dan minat baca saat ini sangat diperlukan. Keadaan dunia yang semakin mengglobal secara tidak langsung mendorong kita untuk mempertajam dan memperluas wawasan kita terhadap informasi-informasi yang tersebar. Adalah salah satu dari tugas para pendidik untuk membantu meningkatkan keterampilan dan minat membaca siswa. Berdasarkan penelitian, yang sebenarnya telah diketahui oleh para pendidik sejak lama bahwa semakin banyak dan sering anak-anak berhubungan dengan buku, maka akan membuat mereka menjadi pembaca yang lebih baik. Para pendidik dapat membatu anak-anak untuk menjadi pembaca yang baik dengan mendorong anak-anak untuk membaca setiap hari dan berinteraksi dengan buku dengan memberikan fasilitas berupa perpustakaan kelas. 


Monday 5 December 2016

SpartAce Couple: Romance in Episode 328


The pictures proved it.

They were in a same team. Twice came to Running Man and 3 of them were in the same team with Spartace couple.

They made a good team and won the games.

There were not much their scene because the PD cut their team scenes a lot.

But their scene together were too fishy.

I captured the scene when they had to eat some food with eels. They talked about TT dance that Jihyo did last week (yesterday). Jihyo said that she was angry because of the dance. Then KJK confirmed
that Jihyo watched the dance before sleeping. Here it is, the pictures proved it.



Jihyo said that she was angry because she had to watch the Twice (TT) video before she's going to sleep. KJK said that she did it. The PD then asked whether Jihyo really watched it or not. KJK conformed it by nodding his head. I feel that this is something fishy. In my weird mind, I think that KJK and Jihyo spent the night together (aaaaaaaw.......). Jihyo said that she watched the MV before she slept then KJK said it was true. Oh my God...my weird mind is going crazy.............



Then Jihyo did the dance and acted cute. Looks, how KJK looked at her with his sweet smile.


I don't know why Jihyo acted so cute in front of him. This's not like Jihyo whom we watch every week who acted so independent and tough. 


I love the way they look at each other...

Oh my...why she acted like this???????
Jihto acted cute non stop....










Tuesday 29 November 2016

SpartAce Couple: Romance in Episode 327


They were even not in a same team..but we're be able to see their romance.

When they would do singing mission. KJK said that Jihyo's a good singer (maybe, he teaches her how to sing or they often go to karaoke together)

It's KJK who said that Jihyo's a pretty good singer

Then, when they decided to do the order by not doing rock-paper-scissors. YJS suggested to pinch each other thigh. Then Jihyo pinched KJK's thigh and complained that she couldn't pinch it. she didn't do it reluctantly (maybe she's doing it quite often...lol. Maybe when they are alone and in romantic mood. Pinch each other..lol)

Tuesday 8 November 2016

SpartAce Couple: Romance In Episode 324


This episode is the last episode Gary joining Running Man. It's so sad realizing that Gary left the show. It also means that Monday Couple's break up. There will be no more Monday Couple in the show. But anyway, thanks to Gary for giving us so much laugh and excitement. 

Monday Couple was end, but Spartace couple still alive and I hope that they will end walking in alley and build their own family.

KJK is so considerate toward SJH, but as we know that their romance will not be aired. But we still caught their sweet moment, and that made our day. 

KJK gave a massage to SJH, I believe it because SJH brought that heavy plant and it made her back ache. I still remember when SJH gave KJK a massage too in episode 310.

I think a massage is an intimacy thing. So, when they did it casually, it means there is something sweet between them (I hope my prediction is right).


Monday 31 October 2016

SpartAce Couple: Camera Off Romance


We often saw this couple's romance when the camera wasn't on. We're lucky enough when the fans took their moments. The first romantic moment maybe when they were in Australia. We're not lucky to see them on camera, but we're super lucky when the fans camera caught them.

The most incredible picture that the fans took - maybe- when the fans camera caught them in the act in a park during the episode 317 filming. They looked on a secret date.





Or when they were in a market






Or when they're waiting during the mission



Or when they practiced together


picture credit as tagged

SpartAce Couple: Romance in Episode 323


It's long time ago since I posted the romance of SpartAce couple. Today, after watching episode 323, I found that KJK and SJH are more more comfortable each other...

Monday 24 October 2016

Konsep Dasar Asesmen Alternatif

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
Asesmen tradisional mengacu pada tes tertulis. Asesmen tradisional hanya mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes tertulis.
Asesmen kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya baik pengetahuan atau keterampilan dalam bentuk kinerja nyata yang ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas.
Asesmen otentik merupakan asesmen yang menuntut siswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan nyata di luar sekolah.
Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
Achievement assessment adalah pengertian umum terhadap semua usaha yang mengukur, mengetahui, mendeskripsikan hasil belajar siswa. Asesmen alternatif merupakan asesmen yang tidak hanya tergantung pada tes tertulis. 
Asesmen alternatif dilaksanakan berdasarkan teori belajar khususnya dari aliran psikologi kognitif. Berikut adalah teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif:
1. Teori fleksibilitas dari R. Spiro (1990)
Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.

2. Teori belajar Bruner (1966)
Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan cara mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar konsep, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki.

3. Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983)
Mennurut teori ini, otak tidak hanya pasif menerima informasi tetapi aktif membentuk dan mengintrepretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi-informasi tersebut.

4. Experiential Learning Theory dari C. Rogers (1969)
Teori ini membedakan dua jenis belajar yang berhubungan dengan pengetahuan (kongnitif) dan pengalaman.

5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)
Menurut Gardner, intelegensia didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau labih budaya. Menurut Gardner ada 8 kemampuan pada setiap individu, yaitu: linguistic, logical-mathematic, visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal, dan naturalist.
Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif
Keunggulan
1. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks
2. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap.
3. Meningkatkan motivasi siswa.
4. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri.
6. Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan
7. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar.

Kelemahan
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran.
3. Ketetapan penskoran rendah.
4. Tidak tepat untuk kelas besar.

Monday 10 October 2016

Keunggulan dan Kelemahan Tes Objektif dan Uraian

Sumber Gambar: educationcorner.com

A. Keunggulan Tes Objektif
1. Tes objektif  dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai sedang
2. Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian
3. Pemberian skor pada setiap siswa dapa dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten.
4. Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.

B. Kelemahan Tes objektif
1. Tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi.
2. Membuat tes objektif lebih sukar.
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuan dalam membaca dan menerka.
4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri.

C. Keunggulan Tes Uraian
1. Dapat mengukur proses berpikir tinggi.
2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks .
3. Lebih cepat untuk menulis satu set tes uraian.
4. Menulis tes uraian yang baik relative lebih mudah.

D. Kelemahan Tes Uraian
1. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan.
2. Sukar memeriksa jawaban anak.



Saturday 1 October 2016

Model-model Pembelajaran Terpadu

Berbagai model pembelajaran terpadu

1. Model Penggalan (Fragmented), ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja.

2. Model Keterhubungan (connected), ditandai oelh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.

3. Model Sarang (nested), merupakan pemaduan bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.

4. Model Urutan (sequenced), merupakan model pemaduan topic-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara parallel.

5. Model Bagian (shared), merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.

6. Model Laba-laba (webbed), model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.

7. Model Galur (threaded), merupakan model pemaduan keterampilan.

8. Model Keterpaduan (integrated), merupakan pemaduan sejumlah topic dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya sama dalam sebuah topic tertentu.

9. Model Celupan (immersed), dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.

10. Model Jaringan (networked), merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah  siswa mengadakan studi lapangan.



Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar
Menurut hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD, terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang tampaknya cocok atau dapat diterapkan di sekolah dasar kita, yaitu:
1. Model Jaring Laba-laba (webbed)
2. Model Keterhubungan (connected)
3. Model Keterpaduan (integrated) 


Friday 30 September 2016

Prinsip-prinsip dalam Perkembangan Anak


Prinsip 1: Perkembangan Melibatkan Perubahan
Berkembang berarti mengalami perubahan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan secara kuantitatif disebut juga pertumbuhan. Peserta didik/anak tidak saja menjadi bertambah besar secara fisik, tetapi juga ukuran dan struktur dalam organ dan otak meningkat. Pada pertumbuhan ada peningkatan ukuran (berat dan tinggi), maupun struktur atau proporsi tubuh. Perubahan secara kualitatif ditandai dengan adanya perubahan fungsi yang besifat progresif/maju dan terarah. Ada keterkatian antara perubahan yang satu dengan yang lain, maupun sebelum dan sesudahnya.
Perubahan dalam perkembangan terjadi karena adanya dorongan dalam diri individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk merealisasikan/ mengakutalisasikan dirinya. Selain terjadi perubahan dalam bentuk penambahan ukuran dan proporsi, terdjadi juga gejala hilangnya ciri-ciri lama dan munculnya ciri-ciri baru. Misalnya, jika terjadi rambut rontok maka akan tumbuh rambut baru, kemampuan bahasa anak berubah dari sekedar menangis sampai mampu berbicara dan berkomunikasi denggan orang lain.

Prinsip 2: Perkembangan Awal Lebih Kritis daripada Perkembangan Selanjutnya
Tahun-tahun awal kehidupan anak (0-5 tahun) merupakan saat yang kritis bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan awal kehidupan merupakan landasan bagi pembentukan dasar-dasar kepribadian seseorang. Perilaku yang terbentuk cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap perilaku anak sepanjang hidupnya. Pada tahun tahun awal, anak belajar menyesuaikan dan membiasakan diri dengan berbagai hal yang ada di sekitarnya. Pada saat ini juga terbentuk kepercayaan dasar (basic trust) yang sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak selanjutnya.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi dasar awal perkembangan antara lain: hubungan antarpribadi terutama dengan anggota keluarga, keadaan emosi yang terbentuk karena sikap menerima atau menolak dari orang tua atau anggota keluarga yang lain, cara atau pola pengasuhan anak, latar belakang keluarga, serta rangsangan yang diberikan. Anak yang kelahirannya tidak diharapkan, misalnya, akan mempengaruhi sikap ibu dan anggota keluarga lain untuk tidak terlalu peduli, kurang memberikan kasih sayang, dll. Hal ini membuat anak merasa diabaikan, tidak diperlukan, tidak dikasihi, dan tidak nyaman, yang dapat berakibat lebih lanjut bagi perilaku anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat menarik perhatian orang lain atau sebaliknya anak menjadi pendiam dan menarik diri.
Sikap dan perilaku anak yang terbentuk pada tahun-tahun awal kehidupan cenderung bertahan/menetap dan mewarnai kepribadian dan sikap perilaku anak dalam berinteraksi dengan diri dan lingkungan selanjutnya. Sikap dan perilaku yang terbentuk agak sulit diubah, meskipun tidak berarti tidak dapat berubah sama sekali. Akan tetapi, pengubahan sikap dan perilaku tersebut (terutama yang kurang baik/negatif) memerlukan motivasi dan usaha keras dari orang yang bersangkutan untuk mau berubah dan memperbaiki perilaku kebiasaan yang kurang baik tersebut.

Prinsip 3: Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar
Menurut teori Konvergensi yang dikemukakan oleh Stern, perkembangan seseorang merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Stern memadukan atau mengkonvergensikan teori Naturalisme dan Empirisme. Menurut teori Naturalisme, perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor alam (nature), bakat pembawaan, keturunan/heriditas seseorang, termasuk di dalamnya kematangan seseorang.. Sementara itu, teori Empirisme berpendapat bahwa perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor lingkungan tempat anak/individu itu berada dan tumbuh-kembang, termasuk di dalamnya lingkunan keluarga, sekolah, dan belajar anak.
Kenyataannya, faktor pembawaan maupun lingkungan saling mempengaruhi dalam perkembangan seseorang. Kedua faktor tersebut dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan seseorang. Keduanya saling berinteraksi dan mempengaruhi.Seorang anak yang mempunyai bakat musik, misalnya, perkembangan bakat atau kemampuan bermain musiknya tidak akan optimal apabila tidak mendapatkan kesempatan belajar musik. Jadi, potensi anak/peserta didik yang sudah ada/dibawa sejak lahir akan bekembang optimal, apabila lingkungan mendukungnya. Dukungan itu di antaranya dengan penyediaan sarana prasarana serta kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi dirinya.

Prinsip 4: Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang dapat Diramalkan
Perubahan akibat perkembangan yang terjadi pada seseorang mengikuti pola urut tertentu yang sama, walaupun kecepatan masing-masing individu berbeda-beda. Perkembangan fisik dan psikis bayi, misalnya, mengikuti hukum arah perkembangan yang menyebar ke luar dari titik poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh (proxomodistal), serta menyebar ke seluruh tubuh, dari kepala ke kaki (cephalucaudal). Demikian juga, pada perkembangan pola anak belajar berjalan. Sebelumnya, anak mampu duduk lebih dahulu, berdiri, baru dapat berjalan, dan kemudian berlari. Urutan pola ini tetap pada setiap anak, hanya berbeda dalam kecepatan atau tempo yang dibutuhkan setiap anak untuk dapat berjalan.
Berkenaan dengan pola tertentu dalam perkembangan dikenal hukum tempo dan irama perkembangan. Tempo perkembangan adalah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengembangkan aspek tertentu pada dirinya. Ada yang membutuhkan waktu yang cepat atau sebentar, sedang, atau lambat dalam belajar atau mengembangkan kemampuan aspek tertentu. Irama perkembangan adalah ritme atau naik turunnya gejala yang tampak akibat perkekembangan aspek tertentu.
Pada saat perkembangan tertentu anak tampak tenang atau goncang/gelisah. Pada periode perkembangan sekurangnya ada dua periode di mana anak mengalami kegon-cangan atau pancaroba. Pertama, pada masa krisis/menentang pertama (2-3 tahun) di mana kemauan/kehendak anak mulai berkembang dan ingin mandiri sehingga menentang ketergantungan dirinya pada orang tua atau orang lain. Kedua, pada masa krisis/ menentang kedua (14-17 tahun) anak ingin melepaskan diri dari orang tua/orang dewasa dan mencari sampai menemukan jati dirinya sebagai manusia dewasa yang mempunyai karakteristik tertentu.

Prinsip 5: Pola Perkembangan Memiliki Karakteristik Tertentu
Pola perkembangan, selain mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan, juga terdapat pola-pola perkembangan karakteristik tertentu. Perkembangan bergerak dari tanggapan/persepsi yang umum menuju yang lebih khusus. Pada awal anak belajar atau berinteraksi dengan lingkungan, anak mendapat tanggapan secara umum, baru kemudian secara bertahap tanggapan/pessepsi anak semakin khusus dan terperinci.
Perkembangan pun berlangsung secara berkesinambungan. Hal ini berarti, perkembangan aspek sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Demikian pula ada korelasi atau hubungan dalam perkembangan, artinya pada waktu perkembangan fisik berlangsung dengan cepat, maka terjadi pula perkembangan aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan ingatan, penalaran, emosi, sosial, dll.
Kondisi yang mempengaruhi pola perkembangan ada yang bersifat permanen/ tetap seperti sebelum dan saat kelahiran (cacat, memiliki bakat tertentu), tetapi ada pula yang bersifat temporer seperti kondisi lingkungan (sakit, interaksi dengan anggota keluarga dan teman, kondisi sosial budaya, dll).

Prinsip 6: Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan
Dalam perkembangan seseorang, selain terdapat pola-pola umum yang sama dan dapat diramalkan, terdapat pula perbedaan pada hal-hal yang khusus. Adanya perbedaan individu dalam perkembangan disebabkan setiap anak adalah individu yang unik, yang satu sama lain berbeda, kendati anak kembar. Perbedaan individu itu disebabkan oleh faktor internal seperti sex atau jenis kelamin, faktor keturunan atau heriditer, juga faktor eksternal seperti faktor gizi, pengaruh sosial budaya, dll. Perbedaan perkembangan juga terjadi antara lain dalam kecepatan dan cara berkembang.
Dengan mengetahui adanya perbedaan individu, maka kita tidak dapat berharap semua anak pada usia tertentu akan memiliki kemampuan perkembangan yang sama. Dan karenanya, kita tidak dapat memperlakukan semua anak dengan cara yang sama. Pendidikan anak harus bersifat perseorangan. Maksudnya, pendidikan dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaan, kondisi, bakat dan kemampuan serta kelemahan setiap individu anak. Dengan pendidikan dan perlakuan yang demikian, diharapkan setiap anak dapat berkembang optimal sesuai dengan potensi dirinya.

Prinsip 7: Setiap Periode Perkembangan Memiliki Karakteristik Khusus
Setiap anak/peserta didik memang merupakan individu yang berbeda, yang harus diperlakukan berbeda secara individual. Namun demikian, pada perkembangan secara keseluruhan dan juga pada periode atau tahapan perkembangan dalam kehidupan seseorang, terdapat pola-pola umum. Dengan memperhatikan karakteristik khusus pada setiap periode atau tahapan perkembangan, maka diharapkan kita mendapat gambaran mengenai apa yang akan terjadi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat dan membantu perkembangan anak secara optimal.
Para ahli mengemukakan berbagai macam pembagian periode atau tahap perkembangan yang berbeda-beda. Salah satu pembagian periode perkembangan yang dikemukakan oleh Hurlock adalah periode pralahir, periode bayi, periode anak (awal dan akhir), periode remaja (awal dan akhir), serta periode dewasa (dewasa dini, usia madya, dan usia lanjut).
Peralihan periode perkembangan sebelumnya ke periode berikutnya ditandai oleh gejala keseimbangan dan ketidakseimbangan yang terjadi pada setiap individu. Apabila individu telah mampu mengadakan penyesuaian dirinya dengan perkembangan yang terjadi, maka terbangunlah suatu keseimbangan (equilibrium). Selanjutnya, individu berupaya melepaskan diri dari ketergantungannya dengan lingkungan atau keadaan sebelumnya untuk mencari sesuatu yang lebih baru sehingga terjadi keadaan ketidakseimbangan (disequilibrium). Hal ini terjadi secara berkelanjutan dalam perkembangan kehidupan seseorang.

Prinsip 8: Terdapat Harapan Sosial pada Setiap Periode Perkembangan
Pada setiap periode perkembangan juga terdapat harapan sosial, yang oleh Havighurst disebut tugas perkembangan (development task). Mengingat pentingnya peran tugas perkembangan pada setiap periode perkembangan, maka akan dibahas secara tersendiri khususnya tugas perkembangan pada periode anak usia SD/MI (6-12 tahun).
Seseorang dianggap berperilaku normal apabila mampu melakukan tugas perkembangan sesuai dengan tuntutan sosial pada periode tertentu dengan menunjukkan pola perilaku yang umum, dan perilaku bermasalah apabila individu tidak berhasil memenuhi tugas perkembangan atau mengalami kesulitan dalam mengadakan pernyesuaian perilaku, sesuai dengan tuntuan sosial dan pola perilaku yang muncul pada periode tertentu. Perilaku bermasalah pada periode perkembangan terjadi karena adanya keterlambatan ataupun percepatan perkembangan aspek tertentu pada diri seseorang dibandingkan dengan gejala perkembangan aspek tertentu pada umumnya, dan individu tersebut mengalami kesulitan penyesuaian dengan teman-teman seusianya.
Peserta didik yang mengalami keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya akan mengalami rasa bahagia. Sebaliknya, peserta didik yang menga-lami kegagalan atau kekurangberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, akan merasa kurang bahagia sehingga dapat menghambat perkembangan selanjutnya.

Prinsip 9: Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya Potensial/Resiko
Bahaya potensial atau resiko yang terjadi karena peralihan antarperiode perkembanganyakni dari periode perkembangan sebelumnya ke periode perkembangan selanjutnya, terjadi keadaan ketidakseimbangan dan adanya tuntutan sosial terhadap peserta didik yang sedang berkembang. Bahaya potensial tersebut dapat berasal dari dalam individu, baik secara fisik maupun psikis, juga dapat distimulasi dari luar sehubungan dengan masalah-masalah penyesuaian akibat keadaan ketidakseimbangan dan tuntuan sosial untuk menyelesaikan tugas perkembangan itu.
Dengan menyadari adanya bahaya potensial atau resiko pada setiap periode perkembangan, kita perlu bersikap bijaksana dalam menghadapi gejolak perilaku peserta didik. Hal ini akan dapat mencegah atau meminimalkan dampak negatif akibat perkembangan setiap periode pada diri mereka.

Prinsip 10: Kebahagiaan Bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan
Kebahagian dalam perkembangan sangat bervariasi karena sifatnya subjektif. Rasa kebahagiaan itu dipersepsi dan dirasakan setiap orang dengan cara yang sangat bervariasi. Akan tetapi,banyak orang berpendapat bahwa masa anak merupakan periode yang membahagiakan dibandingkan dengan periode-periode lainnya.
Kebahagiaan pada masa kecil memegang peranan penting dalam perkembangan seseorang karena menjadi modal dasar bagi kesuksesan perkembangan dan kehidupan selanjutnya. Anak yang bahagia tercermin pada sosok dan perilakunya. Biasanya mereka sehat dan energik. Oleh karena itu, pada masa perkembangan, guru maupun orang tua perlu membekali anak dengan motivasi yang kuat, menyalurkan energi anak pada kegiatan-kegiatan bermanfaat, melatih mereka menghadapi dan menerima keadaan ketidakseimbangan dan situasi sulit dengan lebih tenang dan tidak panik, serta mendorong mereka untuk membina hubungan sosial secara sehat.

Berdasarkan hasil penelitian, kebahagaian seseorang dipengaruhi oleh penerimaan (acceptance) dan kasih sayang (affection) dari orang-orang di sekitarnya, serta prestasi (achievement) yang dicapai oleh seseorang dalam kehidupannya.