Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday, 24 October 2016

Konsep Dasar Asesmen Alternatif

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
Asesmen tradisional mengacu pada tes tertulis. Asesmen tradisional hanya mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes tertulis.
Asesmen kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya baik pengetahuan atau keterampilan dalam bentuk kinerja nyata yang ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas.
Asesmen otentik merupakan asesmen yang menuntut siswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan nyata di luar sekolah.
Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
Achievement assessment adalah pengertian umum terhadap semua usaha yang mengukur, mengetahui, mendeskripsikan hasil belajar siswa. Asesmen alternatif merupakan asesmen yang tidak hanya tergantung pada tes tertulis. 
Asesmen alternatif dilaksanakan berdasarkan teori belajar khususnya dari aliran psikologi kognitif. Berikut adalah teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif:
1. Teori fleksibilitas dari R. Spiro (1990)
Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.

2. Teori belajar Bruner (1966)
Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan cara mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar konsep, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki.

3. Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983)
Mennurut teori ini, otak tidak hanya pasif menerima informasi tetapi aktif membentuk dan mengintrepretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi-informasi tersebut.

4. Experiential Learning Theory dari C. Rogers (1969)
Teori ini membedakan dua jenis belajar yang berhubungan dengan pengetahuan (kongnitif) dan pengalaman.

5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)
Menurut Gardner, intelegensia didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau labih budaya. Menurut Gardner ada 8 kemampuan pada setiap individu, yaitu: linguistic, logical-mathematic, visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal, dan naturalist.
Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif
Keunggulan
1. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks
2. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap.
3. Meningkatkan motivasi siswa.
4. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri.
6. Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan
7. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar.

Kelemahan
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran.
3. Ketetapan penskoran rendah.
4. Tidak tepat untuk kelas besar.

No comments:

Post a Comment