Asesmen
merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk
menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
Asesmen
tradisional mengacu pada tes tertulis. Asesmen tradisional hanya mengukur hasil
belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes tertulis.
Asesmen
kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk mendemonstrasikan
kemampuannya baik pengetahuan atau keterampilan dalam bentuk kinerja nyata yang
ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas.
Asesmen
otentik merupakan asesmen yang menuntut siswa mampu menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya dalam kehidupan nyata di luar sekolah.
Asesmen
portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis
yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa
dari waktu ke waktu.
Achievement
assessment adalah pengertian umum terhadap semua usaha yang mengukur,
mengetahui, mendeskripsikan hasil belajar siswa. Asesmen
alternatif merupakan asesmen yang tidak hanya tergantung pada tes tertulis.
Asesmen
alternatif dilaksanakan berdasarkan teori belajar khususnya dari aliran
psikologi kognitif. Berikut adalah teori belajar yang digunakan sebagai
landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif:
1. Teori
fleksibilitas dari R. Spiro (1990)
Teori
ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.
2. Teori
belajar Bruner (1966)
Menurut
Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan cara
mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar konsep,
pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki.
3. Generative
Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983)
Mennurut
teori ini, otak tidak hanya pasif menerima informasi tetapi aktif membentuk dan
mengintrepretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi-informasi
tersebut.
4. Experiential
Learning Theory dari C. Rogers (1969)
Teori
ini membedakan dua jenis belajar yang berhubungan dengan pengetahuan
(kongnitif) dan pengalaman.
5. Multiple
Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)
Menurut
Gardner, intelegensia didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang
digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu
produk yang dihargai oleh satu atau labih budaya. Menurut Gardner ada 8
kemampuan pada setiap individu, yaitu: linguistic, logical-mathematic,
visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal, dan
naturalist.
Keunggulan dan
Kelemahan Asesmen Alternatif
Keunggulan
1. Dapat
menilai hasil belajar yang kompleks
2. Menyajikan
hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap.
3. Meningkatkan
motivasi siswa.
4. Mendorong
pembelajaran dalam situasi yang nyata.
5. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri.
6. Membantu
guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan
7. Meningkatkan
daya transferabilitas hasil belajar.
Kelemahan
1. Membutuhkan
banyak waktu.
2. Adanya unsur
subjektivitas dalam penskoran.
3. Ketetapan
penskoran rendah.
4. Tidak tepat
untuk kelas besar.
No comments:
Post a Comment