Mungkin tepat sekali
jika ada ungkapan money can’t buy love, uang tak bisa membeli cinta atau money
can’t buy happiness, uang tidak bisa membeli kebahagian. Kita memang tidak bisa
membeli sesuatu tanpa uang, tapi uang bukanlah segalanya. Ada banyak hal yang
bisa kita dapatkan tanpa harus mengeluarkan uang, salah satunya adalah
kebahagiaan.
Ternyata menonton film
India tidak hanya harus ‘menikmati’ nyanyiannya ataupun kisah sedihnya. Jika kita
bisa mengambil suatu pelajaran dari sebuah film maka ambillah hikmahnya. Di suatu
sore diakhir pekan dengan gemericik hujan di luar sana, ditemani setoples
camilan dan segelas jus buah, sebuah film India pun ditonton. Kisahnya memang ‘klise’
yaitu tentang percintaan. Dikisahkan dua orang insane manusia berbeda kasta
saling jatuh cinta. Si perempuan berasal dari keluarga yang terhormat dan kaya
raya sedangkan si lelaki berasal dari keluarga miskin dan tidak terhormat,
konon ibu kandungnya tidak pernah menikah. Si perempuan tidak terlalu
mementingkan perbedaan kasta di antara mereka dan mencintai si lelaki apa
adanya. Sampai suatu hari si ayah perempuan telah menjodohkan anaknya dengan
seorang lelaki dari keluarga yang kaya dan terhormat.
Budaya di India
mengharuskan sang ayah perempuan untuk mencarikan suami untuk anak
perempuannya. Si anak menolak perjodohan yang direncakan oleh ayahnya dan
mengatakan bahwa dia sudah mencintai lelaki lain. Singkat cerita, si ayah
mengundang kekasih anaknya tersebut untuk bertemu dengannya. Sebelum bertemu
dengan ayahnya, si perempuan itu mengingatkan kekasihnya agar memakai pakaian
yang layak dan bersikap sopan kepada ayahnya. Tapi ternyata kemiskinan membuat
si lelaki tersebut sombong. Dia ‘sombong’ dengan kemiskinannya, bangga dengan
kemiskinannya. Alhasil dia bertindak tidak sopan di hadapan ‘calon mertunya’
dengan memamerkan kesombongan bahwa walaupun miskin dia tetap mendapatkan cinta
perempuan dari keluarga terhormat dan kaya. Dia menolak untuk bersikap rendah
hati dan sopan. Dan bisa dipastikan sang ayah murka dan melarang putrinya untuk
mencintai kekasihnya dan memerintahkan untuk segera menikah dengan pria
pilihannya.
Menikahlah si perempuan
itu dengan lelaki pilihan ayahnya. Lelaki itu berasal dari keluarga terhormat,
ayahnya sudah meninggal dan dia tinggal bersama dengan ibu tiri dan 2 orang
adik tiri. Dikisahkan bahwa lelaki ini adalah lelaki yang baik hati. Prinsipnya
adalah mencurahkan kasih sayang kepada setiap orang yang dia cintai walaupun
orang tersebut membencinya. Dia berpikir bahwa cinta akan mengubah benci. Singkat
cerita, si perempuan inipun jatuh cinta kepada suaminya.
Beberapa tahun kemudian,
mantan kekasih ‘miskin’ si perempuan datang kembali dengan membawa kekayaan
yang luar biasa. Penderitaan yang dialami karena gagalnya cinta mendorong dia
untuk mendapatkan kekayaan sehingga setara dengan kedudukan perempuan yang
dicintainya. Segala cara dia lalukan untuk mendapatkan kembali kekasih
pujaannya. Dia tunjukkan kekayaannya, dia hancurkan bisnis suami si kekasih. Sehingga
akhirnya dia mendapatkan rumah yang selama ini ditinggali oleh mantan kekasih dan suaminya. Dia sombongkan
kekayaannya di hadapan sang mantan calon mertuanya. Dia katakana bahwa sekarang
dia kaya raya dan bisa mendapatkan segalanya. Dan apa yang dikatakan si ayah
perempuan tersebut sungguh tepat. Dia berkata ‘dulu saat kau miskin, kau
sombong dan sekarang kau pun masih sombong. Keputusanku dulu tepat, menikahkan
anakku dengan suaminya yang sekarang’.
Dan sungguh malang benar
nasib si lelaki sombong itu. Dia tidak mendapatkan cinta dari sang mantan
kekasih. Walaupun sekarang dia telah menjadi orang yang kaya raya, dia tetap
tidak bisa mendapatkan kekasihnya. Walapun suami dari mantan kekasihnya itu
telah jatuh miskin tidak menjadikan si perempuan yang dia cintai itu kelmbali
ke pelukannya.
Yah, memang uang
bukanlah segalanya. Uang tidak bisa membeli rasa hormat. Uang tidak bisa
membeli rasa cinta. Uang tidak bisa membeli kebahagian. Pun rasa cinta dan
hormat bisa mengubah kebencian menjadi cinta. Dan kesombongan kelak akan
menghancurkan manusia itu sendiri. Wallahu’alam …^_^…
judulnya apa yaah?
ReplyDeletejudul pelem indianya?....
ReplyDeletedhadkan