Hari ini, saya
menyaksikan dengan mata kepala sendiri bukti kasih sayang ibu yang tak pernah
putus untuk anaknya.
Pagi hari ini seperti
biasa saya berangkat kerja dengan menggunakan angkot. Sedang asyik-asyiknya
saya melamun, naiklah seorang ibu menggendong anaknya. Anak yang digendongnya
ini bukanlah anak-anak kebanyakan yang masih harus digendong ibunya, biasanya
hanya batita atau balita yang masih digendong oleh ibunya. Anaknya ini ‘special’.
Usia anaknya ini terlihat bukan anak balita. Mukanya terlihat lebih tua dengan
bentuk dan ukuran kaki yang ‘special’. Bentuk dan ukurannya tidak seperti
kebanyakan manusia lainnya. Ukurannya lebih kecil dari ukuran normal dan
bentuknya pun tidak seperti bentuk kaki yang normal. Sesekali ibu tersebut
mengelap air liur yang terus keluar dari mulut anaknya dengan lengan bajunya. Yah,
anaknya itu tidak seperti kebanyakan anak-anak yang lain.
Akhirnya ibu itupun
bercerita kalau anaknya itu berusia 14 tahun. Si ibu tak pernah putus asa untuk
mengobati anaknya. Dengan keadaan ekonominya yang pas-pasan ibu tersebut tak
putus arang berusaha mengobati penyakit anaknya. Dia yakin jika dia terus
berusaha maka anaknya akan sembuh. Walaupun seperti apa yang saya lihat, anak
itu hampir tidak mungkin untuk sembuh. Tapi, sekali lagi, ibu itu punya
keyakinan yang kuat jika kelak anaknya akan sembuh. Dengan tubuhnya yang
munggil, si ibu menggendong anaknya dari rumahnya yang cukup jauh ke tempat
pengobatan alternatif.
Lalu si ibu bercerita
bahwa dia akan menuju ke satu tempat sebelum mereka pulang ke rumah. Dia mengatakan
bahwa dia akan ke tempat seseorang yang akan memberikan barang rongsokan. Ya,
ternyata untuk hidup ibu tersebut mengumpulkan barang-barang rongsokan. Semenjak
suaminya meninggal, dialah yang harus mencari nafkah. Karena tidak memiliki
skill si ibu hanya bisa mengumpulkan barang bekas untuk biaya hidupnya dan
anak-anaknya sehari-hari.
Saya tak bisa
membayangkan bagaimana ibu tersebut memiliki semangat dan keyakinan yang tinggi
terhadap hidupnya. Tak punya suami untuk menopang hidup keluarga. Tak punya
skill untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus. Memiliki anak ‘special’ yang
harus dirawat selama hidupnya, karena anaknya tersebut akan selalu bergantung.
Saya salut dengan
semangat hidup ibu tersebut. Saya salut dengan curahan kasih sayang ibu
tersebut kepada anaknya. Yah, itulah kekuatan seorang ibu. Kekuatan seorang ibu
bisa mengalahkan segalanya. Kasih sayang ibu akan tercurah sepanjang masa. Hari
ini saya belajar, saya belajar bahwa kasih sayang ibu itu dahsyat. Wallahu’alam
…^_^…
No comments:
Post a Comment