Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday 7 March 2011

Kisah Kehidupan dan Kematian


oleh: Sayyid Qutb
Tampaknya kematian masih saja menghantui benakmu. Kamu membayangkan
kematian ada dimana-mana, bersembunyi dibalik setiap yang ada. Bagimu, ia
seolah-olah suatu kekuatan dahsyat yang mengancam kehidupan dan semua
yang hidup. Sehingga jika dibandingkan kematian, kamu melihat kehidupan ini sebagai
sesuatu yang kecil, namun menggelisahkan dan menakutkan.
Secara pribadi, kulihat kematian bagai kekuatan kecil dan letih disisi kekuatan
kehidupan yang meluap-luap, bergejolak, dan riuh gemuruh. Kematian nyaris tidak
berdaya untuk berbuat sesuatu, kecuali mencomot sisa-sisa yang terjatuh di meja makan
tipu daya untuk dimangsanya.
Jangkauan kehidupan yang melimpah itu, berpekik riuh dari setiap sudut
disekelilingku. Semua nampak tumbuh, mekar dan berkembang. Ibu-ibu mengandung
dan melahirkan, demikian juga hewan. Burung, ikan dan serangga melepaskan telurnya
dan kemudian telur-telur itu mentas menjemput kehidupan dan makhluk hidup lainnya.
Bumi merekah, mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, kemudian berkembang dan berbuah.
Langit mencurahkan hujan, lautan menggulung-gulungkan gelombangnya. Semua yang
ada di permukaan bumi tumbuh, dan berkembang biak.
Sesekali kematian menerkam dan merobek-robek mangsanya, lalu pergi. Atau
adakalanya ia bersembunyi mengintai makanan yang jatuh dari meja makan kehidupan
untuk dimangsanya. Sementara kehidupan berjalan terus, penuh semangat menyalanyala,
seolah-olah tidak melihat kematian itu.
Memang adakalanya kehidupan itu berteriak kesakitan, yaitu ketika kematian
menerkam dan mengoyak tubuhnya. Akan tetapi, alangkah cepat sembuhnya luka-luka
itu, dan alangkah cepatnya teriak kesakitan itu berubah menjadi teriak suka cita.
Manusia, hewan, burung, ikan, ulat, serangga, rumput dan pepohonan, semuanya
berdesakan memenuhi permukaan bumi ini dengan kehidupan dan makhluk hidup.
Sedangkan kematian bersembunyi disudut sana, menerkam mangsanya dan berlalu…
atau menantikan sisa makanan yang jatuh dari meja makan kehidupan untuk
dimangsanya.
Matahari terbit dan terbenam, bumi berputar-putar di porosnya, sementara
kehidupan mereka disana-sini. Segala sesuatu berkembang, berkembang dalam ragam dan
macamnya, berkembang dalam kualitas dan kuantitasnya. Kalau sekiranya kematian itu
mampu melakukan sesuatu, pastilah kafilah kehidupan ini akan terhenti. Ternyata ia
hanya suatu kekuatan kecil dan letih, disamping kekuatan kehidupan yang meluap-luap,
bergejolak dan riuh gemuruh.
Bersumber dari kekuatan Allah yang Maha Hidup, kehidupan itu merekah dan
menyebar…

No comments:

Post a Comment