Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Sunday 3 April 2011

Menyalahkan Itu Gampang


Dalam kehidupan kita, terkadang kita akan menemukan banyak sekali rintangan dan seringkali rintangan itu menjegal langkah mulus kita. Dan demi untuk menyenangkan hati sendiri kitapun lantas menimpakan kesalahan pada orang lain bukannya berfikir bahwa kesalahan itu kita yang buat.
Seperti yang baru saja terjadi tengah malam tadi. Ketika Inter Milan dikalahkan 3-0 oleh tim sekotanya AC Milan. Salah satu pemain Inter menyalahkan pemain Milan karena telah melakukan diving di kotak penalty sehingga diganjar tendangan penalty. Jika saja dia melihat pada dirinya bahwa mungkin kesalahn telah dilakukan oleh dirinya sendiri. Andai saja dia lebih berhati-hati mengawal, andai saja dia bermain cantik untuk merebut bola dari lawan di kotak penalty tentu saja tindakan yang diduga diving itu tidak akan terjadi dan gol pun tidak akan tercipta.
Ketika kita gagal membuat kue. Seringkali kita menyalahkan pihak lain. Kita menyalahkan bahan-bahannya yang kurang berkualitas, kita menyalahkan api dari kompor yang terlalu besar, sampai kita menyalahkan resep yang salah. Andai saja kita melihat kesalahan pada diri kita sendiri. Mungkin saja kita belum terlalu cerdas untuk meramu bahan-bahan menjadi kue yang enak, atau kita tidak faham bagaimana harus meramu resep dengan baik. Bisakah kita menyalahkan diri sendiri saja sehingga memacu diri kita untuk lebih tekun dan sabar lagi dalam membuat kue.
Nilai ujian kita tidak memuaskan. Bisa saja kan menyalahkan guru atau dosen kita karena memberikan soal yang belum pernah disampaikan. Enak sekali kan menyalahkan orang lain. Padahal belum tentu soal ujian tersebut belum disampaikan oleh guru atau dosen kita. Mungkin saja kan ketika guru atau dosen menerangkan kita sedang melamun, tertidur ataupun ngobrol dengan teman sebelah kita. Andai kita lebih rajin lagi belajar, memperhatikan guru dan dosen kita ketika sedang menerangkan. Lebih banyak lagi membaca referensi tentu insya Allah kita akan mendapatkan nilai ujian yang sangat memuaskan.
Yah, mudah sekali menyalahkan orang lain. Tapi sulit sekali menyalahkan diri sendiri. Berkacalah pada kesalahan diri sendiri. Jadikan kegagalan itu menjadi pemacu, motivasi untuk melaju ke arah yang jauh lebih baik lagi. Stop menyalahkan orang lain atas derita yang dialami. Karena mungkin sekali kita yang membuat sendiri derita itu.

No comments:

Post a Comment