Sebagai orang yang tidak merokok dan benci asap rokok, berdekatan dengan perokok tentu saja menimbulkan masalah yang tidak kecil. Sebagai perokok pasif, tentu saja bahaya yang mengancam lebih tinggi dibandingkan dengan perokok aktif. Tapi berdekatan dengan para perokok aktif ini sungguh sulit dihindari apalagi jika kita sebagai perokok pasif adalah pengguna angkutan umum atau orang yang sering berada di tempat umum.
Sebagai non-smoker yang juga seorang pengguna angkutan umum dan orang yang sering berada di tempat umum, ada beberapa tips yang bisa saya berikan jika berdekatan dengan perokok ‘yang tidak tahu diri’ , yang merokok di tempat umum dengan seenaknya.
1. Jika perokok di dekat anda, di sebelah anda ketika sedang di halte bis menunggu bis atau di dekat anda ketika di dalam angkutan umum, segeralah menutup hidung anda dengan tissue, saputangan, atau kalo anda berkerudung dan tidak punnya tissue atau saputangan, maka anda bisa menggunakan ujung kerudung anda untuk menutup hidung anda.
2. Jika tips pertama kurang berhasil, maka kibas-kibaskanlah tangan anda. Untuk percobaan pertama cobalah mengibas sekali saja tapi dengan kekuatan penuh. Jika masih belum berhasil, kibas-kibaskanlah tangan anda beberapa kali dengan kekuatan penuh.
3. Jika tips yang kedua masih belum berhasil, maka cobalah tips berikut. Cobalah untuk berpura-pura batuk. Untuk percobaan batuk pertama, cobalah dengan terbatuk-batuk dengan suara rendah saja. Jika kurang berhasil, cobalah terbatuk-batuk dengan suara keras dan dengan kekuatan penuh. Terbatuklah beberapa kali dengan suara super keras, sampai terdengar ke seluruh ruangan angkutan umum.
4. Jika tips yang ketiga masih juga belum juga berhasil, anda bisa berpura-pura terkena serangan sesak nafas. Anda bisa berakting sesak nafas sampai hampir pingsan. Mudah-mudahan dengan kegiatan berakting ini suatu saat anda bisa jadi pemain film hebat.
5. Jika tips keempat pun masih berhasil, anda bisa berkata-kata dengan sura keras bahwa anda tidak suka dengan rokok dan orang yang merokok itu tidak tahu malu karena merokok di tempat umum. Anda berkata-kata saja tanpa maksud menunjuk seseorang. Jika dianggap kurang waras karena berbicara tidak karuan, biarkan saja. anggap saja anda sedang uji nyali berkata-kata di depan orang-orang yang tidak anda kenal.
6. Jika tips keenam masih juga tidak menggerakkan hati si perokok untuk mematikan rokoknya, anda bisa meminta lansung pada si perokok untuk mematikan rokoknya. Nah, tips yang keenam ini memang membutuhkan keberanian anda untuk menegur karena bisa saja si perokok itu lebih tua dari anda.
7. Jika tips keenam juga masih belum berhasil – suatu waktu saya pernah menegur lansung, dan si perokok malah cuek dan berbicara bahwa jarak saya dan dia dan saya cukup jauh (kurang ajar banget nih orang). Tapi saat itu saya bersikeras bahwa tetap saja asap rokoknya mengganggu saya dan penumpang lainnya, saat itu ada naak kecil dan ibu hamil (bener-bener ga berpendidikan tuh si perokok). Nah tips terakhir adalah selemah-lemahnya iman kita yaitu berdo’a. isi do’anya bisa bermacam-macam tergantung suasana hati dan tingkat keimanan kita saat itu. Jika suasana hati kita sedang buruk dan tingkat keimanan sedang menurun, besar kemungkinan isi do’anya negatif. Isi doa’nya bisa meminta supaya si perokok miskin terus, cepet mati, sakit parah, ketabrak mobil, dan do’a-do’a mengerikan lainnya. Nah, sial bangetkan buat perokok yang seenaknya merokok di tempat umum, dido’kan yang jelek-jelek oleh para perokok pasif yang merasa terdzolimi, sedangkan do’a orang yang terdzolimi itu sering terkabul (ngeri deh). Masih beruntung jika yang dido’akannya yang baik, seperti cepet tobat dari rokok, rokoknya jatuh di jalan, rokoknya patah semua, atau do’a-do’a yang positif lainnya.
Nah, mudah-mudahan ketujuh tips di atas bisa membantu anda dalam menghindari asap rokok di dekat anda. Semua tips di atas telah diuji cobakan oleh saya sendiri. Semua tips ini kebanyakan berhasil tapi ada kalanya tips diatas dalam situasi tertentu tidak bisa berhasil karena kebanyakan para perokok ini sudah bebal. Otak mereka sudah ‘addicted’ oleh rokok sehingga sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Jantung mereka pun sudah terlalu tebal dilingkupi asap rokok sehingga sudah tidak punya rasa empati pada orang-orang yang tidak merokok. Pendidikan dan moralitas tidak bisa lagi dicerna oleh otak para perokok ‘kurang ajar’ ini karena mereka sudah dzolim terhadap otak mereka sendiri dengan jalan merusaknya dengan kepulan demi kepulan asap rokok.
No comments:
Post a Comment