Bunuh diri, mengakhiri
hidup dengan cara yang dipilih oleh diri sendiri dengan jalan yang tidak
semestinya. Banyak manusia yang melakukan tindakan bunuh diri ini dengan
berbagai macam alasan seperti depresi, malu, terhina, financial dan masih
banyak lagi.
Sebagai contoh kasus
bunuh diri adalah dengan maraknya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh
banyak artis asal Korea Selatan. Sebagian besar alasan mengapa mereka melakukan
bunuh diri adalah karena depresi. Mereka depresi karena tekanan yang dihadapi
mereka. Tekanan itu terjadi karena kerasnya persaingan di industry hiburan
Korsel. Belum lama ini seorang artis cantik asal Korsel melakukan aksi bunuh
diri karena dia merasa kariernya tidak berjalan dengan mulus, dia merasa bahwa
dia sendirian memikul beban hidup dan tidak ada orang yang bisa dijadikan
tempat mengadu.
Alasan lain adalah
karena mereka sudah tidak terkenal lagi dan itu sesuatu yang memalukan bagi
mereka sehingga membuat mereka depresi. Mereka kehilangan kilau bintang mereka
dan tidak siap dengan kehilangan sinarnya.
Mereka yang melakukan
aksi bunuh diri ini kerap memaparkan alasan mereka mengakhiri hidup mereka
melalui akun-akun sosial yang mereka miliki. Biasanya sebelum aksi bunuh diri,
mereka kerap menuliskan betapa depresi dan tertekannya mereka, betapa kesepian
dan tidak ada teman yang mereka miliki pun keluarga mereka yang dianggap sangat
jauh.
Alasan lain mengapa
mereka melakukan aksi bunuh diri ini karena perasaan malu. Seorang artis korea
yang bunuh diri mengungkapkan di situs sosialnya mengapa dia memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya karena dia merasa malu karena untuk memuluskan karier
keartisannya dia harus menjadi budak seks bagi banyak petinggi di industry hiburan
Korea Selatan. Artis lain yang bunuh diri karena perasaan malu karena dia
ditolak oleh orang yang ingin dijadikan kekasihnya. Disaat dia mengumumkan nama
kekasihnya, sang kekasih tidak mengakui bahwa mereka memiliki hubungan kasih. Karena
perasaan malu dan terhina itulah akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Fenomena bunuh diri
tidak hanya melanda artis-artis tapi juga kalangan remaja atau anak sekolah
menengah. Kebanyakan mereka melakukan aksi bunuh diri karena mereka merasa
lelah selalu mendapatkan cemoohan dari teman sekolahnya. Alasan mereka melakukan
aksi bunuh diri juga karena mereka merasa malu. Mereka malu tidak bisa
membahagiakan orangtua mereka karena gagal masuk ke perguruan tinggi bergengsi
yang diinginkan orangtua mereka. Remaja di usia sekolah yang melakukan aksi
bunuh diri juga bisa dikarenakan oleh tekanan yang mereka terima semasa di
sekolah atau perguruan tinggi. tuntutan prestasi yang dibebankan tidak dapat
mereka tanggung hingga jalan yang mereka ambil adalah mengakhiri hidup mereka.
Lain lagi dengan aksi
bunuh diri yang dilakukan oleh kalangan pekerja. Kasus bunuh diri di Jepang
yang menimpa kalangan pekerja adalah ketika mereka kehilangan pekerjaan. Dengan
kehilangan pekerjaan bergengsi yang tadinya mereka milki seperti kehilangn
kebanggaan mereka. Di Jepang pula dikenal budaya Harakiri, budaya ini adalah
budaya lebih baik mengakhiri hidup daripada mereka kehilangan harga diri
mereka.
Kasus bunuh diri karena
alasan financial memang kerap terjadi. Biasanya menimpa kalangan pengusaha. Mereka
tidak kuat dengan lilitan utang yang mereka alami. Karena besarnya utang mereka
dan ketidaksanggupan mereka untuk membayar utang-utangnya dan kehilangan
perusahaan maka jalan bunuh diri ditempuh.
Aksi bunuh diri juga
kerap dilakukan oleh orang-orang yang putus cinta. Seperti yang dilakukan oleh
artis Korsel yang malakukan aksi bunuh dirinya karena tidak diakui oleh
pasangannya. Suami yang ditinggal istri atau sebaliknya istri yang ditinggal
suami. Karena merasa kehilangan yang berlebihan mereka pun nekad mengakhiri
hidupnya. Laksana kisah Romeo dan Juliet, dimana Romeo memilih untuk mengakhiri
hidupnya karena melihat Juliet yang terbujur kaku tak bernafas di hadapannya. Padahal
saat itu Juliet hanya meminum obat yang membuat dia terlihat seperti orang yang
mati. Pun begitu yang terjadi pada Juliet, tatkala melihat kekasihnya meminum
racun dihadapannya dan akhirnya mati di hadapannya, tidak bisa menanggung
kesedihan akhirnya Juliet pun meminum racun tersebut dan mati. Kisah yang
konyol bukan.
Menilik kasus-kasus
bunuh diri yang dilakukan oleh artis, remaja, ataupun kalangan pekerja dan
pengusaha, bisa disimpulkan bahwa mereka kehilangan pegangan. Mereka tidak
mempunyai sesuatu untuk dijadikan pegangan dan panduan dalam menjalani hidup
dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Ya,benar sekali mereka tidak
percaya bahwa Tuhan akan menolong mereka. Mereka tidak percaya bahwa semuanya yang
terjadi telah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan hanya Dialah yang bisa dijadikan
penolong.
Memang benar kematian
telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Waktu kematian telah diatur tapi cara
kematian tidaklah diatur, kita yang memilihnya. Ketika masa kematian itu tiba,
kita yang memilihnya, apakah memilih untuk memasrahkannya kepasa Yang Maha
Kuasa atau kita sendiri yang memilihnya dengan cara yang konyol.
Tuhan tidak akan
memberikan ujian atau cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan. Ketika Yang
Maha Mengatur memberikan ujian dan cobaan kepada kita, Dia tahu bahwa kita akan
sanggup untuk melewatinya. Hanya saja terkadang kita sendiri tidak menyadari
bahwa kita sanggup menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan karena kita tidak
percaya bahwa Tuhan adalah penolong kita.
Jadi ketika Tuhan
memberikan ujian dan cobaan kepada kita, kembalikan semuanya pada-Nya, dalam
arti pasrahkan kepada-Nya, berlindunglah kepada-Nya, mohon ampunan kepada-Nya,
pinta kepada Dia untuk menjaga aib-aib kita dan ketika masa kematian kita tiba,
jadikanlah cara mati kita mengantarkan kita ke dalam surga-Nya. Wallahu’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment