Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday, 25 June 2012

Bunuh Diri


Bunuh diri, mengakhiri hidup dengan cara yang dipilih oleh diri sendiri dengan jalan yang tidak semestinya. Banyak manusia yang melakukan tindakan bunuh diri ini dengan berbagai macam alasan seperti depresi, malu, terhina, financial dan masih banyak lagi.
Sebagai contoh kasus bunuh diri adalah dengan maraknya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh banyak artis asal Korea Selatan. Sebagian besar alasan mengapa mereka melakukan bunuh diri adalah karena depresi. Mereka depresi karena tekanan yang dihadapi mereka. Tekanan itu terjadi karena kerasnya persaingan di industry hiburan Korsel. Belum lama ini seorang artis cantik asal Korsel melakukan aksi bunuh diri karena dia merasa kariernya tidak berjalan dengan mulus, dia merasa bahwa dia sendirian memikul beban hidup dan tidak ada orang yang bisa dijadikan tempat mengadu.
Alasan lain adalah karena mereka sudah tidak terkenal lagi dan itu sesuatu yang memalukan bagi mereka sehingga membuat mereka depresi. Mereka kehilangan kilau bintang mereka dan tidak siap dengan kehilangan sinarnya.
Mereka yang melakukan aksi bunuh diri ini kerap memaparkan alasan mereka mengakhiri hidup mereka melalui akun-akun sosial yang mereka miliki. Biasanya sebelum aksi bunuh diri, mereka kerap menuliskan betapa depresi dan tertekannya mereka, betapa kesepian dan tidak ada teman yang mereka miliki pun keluarga mereka yang dianggap sangat jauh.
Alasan lain mengapa mereka melakukan aksi bunuh diri ini karena perasaan malu. Seorang artis korea yang bunuh diri mengungkapkan di situs sosialnya mengapa dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena dia merasa malu karena untuk memuluskan karier keartisannya dia harus menjadi budak seks bagi banyak petinggi di industry hiburan Korea Selatan. Artis lain yang bunuh diri karena perasaan malu karena dia ditolak oleh orang yang ingin dijadikan kekasihnya. Disaat dia mengumumkan nama kekasihnya, sang kekasih tidak mengakui bahwa mereka memiliki hubungan kasih. Karena perasaan malu dan terhina itulah akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Fenomena bunuh diri tidak hanya melanda artis-artis tapi juga kalangan remaja atau anak sekolah menengah. Kebanyakan mereka melakukan aksi bunuh diri karena mereka merasa lelah selalu mendapatkan cemoohan dari teman sekolahnya. Alasan mereka melakukan aksi bunuh diri juga karena mereka merasa malu. Mereka malu tidak bisa membahagiakan orangtua mereka karena gagal masuk ke perguruan tinggi bergengsi yang diinginkan orangtua mereka. Remaja di usia sekolah yang melakukan aksi bunuh diri juga bisa dikarenakan oleh tekanan yang mereka terima semasa di sekolah atau perguruan tinggi. tuntutan prestasi yang dibebankan tidak dapat mereka tanggung hingga jalan yang mereka ambil adalah mengakhiri hidup mereka.
Lain lagi dengan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh kalangan pekerja. Kasus bunuh diri di Jepang yang menimpa kalangan pekerja adalah ketika mereka kehilangan pekerjaan. Dengan kehilangan pekerjaan bergengsi yang tadinya mereka milki seperti kehilangn kebanggaan mereka. Di Jepang pula dikenal budaya Harakiri, budaya ini adalah budaya lebih baik mengakhiri hidup daripada mereka kehilangan harga diri mereka.
Kasus bunuh diri karena alasan financial memang kerap terjadi. Biasanya menimpa kalangan pengusaha. Mereka tidak kuat dengan lilitan utang yang mereka alami. Karena besarnya utang mereka dan ketidaksanggupan mereka untuk membayar utang-utangnya dan kehilangan perusahaan maka jalan bunuh diri ditempuh.
Aksi bunuh diri juga kerap dilakukan oleh orang-orang yang putus cinta. Seperti yang dilakukan oleh artis Korsel yang malakukan aksi bunuh dirinya karena tidak diakui oleh pasangannya. Suami yang ditinggal istri atau sebaliknya istri yang ditinggal suami. Karena merasa kehilangan yang berlebihan mereka pun nekad mengakhiri hidupnya. Laksana kisah Romeo dan Juliet, dimana Romeo memilih untuk mengakhiri hidupnya karena melihat Juliet yang terbujur kaku tak bernafas di hadapannya. Padahal saat itu Juliet hanya meminum obat yang membuat dia terlihat seperti orang yang mati. Pun begitu yang terjadi pada Juliet, tatkala melihat kekasihnya meminum racun dihadapannya dan akhirnya mati di hadapannya, tidak bisa menanggung kesedihan akhirnya Juliet pun meminum racun tersebut dan mati. Kisah yang konyol bukan.
Menilik kasus-kasus bunuh diri yang dilakukan oleh artis, remaja, ataupun kalangan pekerja dan pengusaha, bisa disimpulkan bahwa mereka kehilangan pegangan. Mereka tidak mempunyai sesuatu untuk dijadikan pegangan dan panduan dalam menjalani hidup dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Ya,benar sekali mereka tidak percaya bahwa Tuhan akan menolong mereka. Mereka tidak percaya bahwa semuanya yang terjadi telah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan hanya Dialah yang bisa dijadikan penolong.
Memang benar kematian telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Waktu kematian telah diatur tapi cara kematian tidaklah diatur, kita yang memilihnya. Ketika masa kematian itu tiba, kita yang memilihnya, apakah memilih untuk memasrahkannya kepasa Yang Maha Kuasa atau kita sendiri yang memilihnya dengan cara yang konyol.
Tuhan tidak akan memberikan ujian atau cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan. Ketika Yang Maha Mengatur memberikan ujian dan cobaan kepada kita, Dia tahu bahwa kita akan sanggup untuk melewatinya. Hanya saja terkadang kita sendiri tidak menyadari bahwa kita sanggup menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan karena kita tidak percaya bahwa Tuhan adalah penolong kita.
Jadi ketika Tuhan memberikan ujian dan cobaan kepada kita, kembalikan semuanya pada-Nya, dalam arti pasrahkan kepada-Nya, berlindunglah kepada-Nya, mohon ampunan kepada-Nya, pinta kepada Dia untuk menjaga aib-aib kita dan ketika masa kematian kita tiba, jadikanlah cara mati kita mengantarkan kita ke dalam surga-Nya. Wallahu’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment