Mulut manusia memang
berbisa. Darinya bisa keluar kata-kata yang menyakitkan hati dan bisa memicu
pertengkaran hebat. Dari mulut berbisa itu bisa keluar kata-kata yang menyakiti
hati orang lain. Kata-katanya mampu menyanjung diri sendiri dan merendahkan
orang lain.
Hari itu, saya cukup
terkejut dengan kata-kata yang keluar dari salah seorang temen saya. Kata-kata
yang keluar dari mulutnya mampu merendahkan orang lain. Dia merasa jika dirinya
lebih baik dari orang lain sehingga mampu mengeluarkan kata-kata yang
merendahkan orang lain.
Dengan suaranya yang
lantang dia membeberkan kesalahan-kesalahan dari pihak lain. Mungkin maksud dia
baik ingin mengingatkan orang yang dia pikir salah. Tapi cara dia mengatakannya
seakan-akan orang yang disalahkannya itu buruk dan tidak ada baiknya di mata
dia.
Saya jadi membayangkan
ketika orang dengan mulut berbisa itu membicarakan tentang keburukan saya
dengan emosi yang menggebu-gebu seperti yang saya lihat ketika dia membicarakan
keburukan orang lain dengan menggebu-gebu di hadapan saya.
Benar pepatah yang
menyebutkan lidah tak bertulang. Terkadang kita tidak dapat mengontrol apa yang
keluar dari mulut kita. Apakah yang keluar dari mulut kita itu kebaikan atau
keburukan. Bukankah di hari perhitungan nanti, lidah kita ditanya tentang apa
saja yang dibicarakan dimasa hidup. Bagaimana kita mempertanggungjawabkan apa
yang telah keluar dari mulut kita jika kebanyakan adalah keburukan.
Naudzubillah, semoga kita terhindar dari kesia-siaan dan keburukan yang
dilakukan lidah kita. Semoga apa yang keluar dari mulut kita adalah kebaikan
semuanya. Apa yang keluar mententramkan hati dan mengajak orang lain kepada
kebenaran dan kebaikan. Wallahu’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment