Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday, 16 October 2012

Teacher Scholar: Guru yang Kreatif dan Inovatif


Douglas Brown J menamakan guru yang kreatif itu sebagai Teacher Scholar. Jika kita mengajar dengan baik pada hakikatnya bisa juga disebut kreatif. Guru harus mengajar dengan cara yang kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus melek teknologi. Tidak ada lagi guru yang tidak bisa menyalakan computer atau guru yang tidak bisa mengakses internet.
Seorang guru harus bisa mengembangkan ide-ide lama menjadi ide-ide baru. Juga memadu padankan ide-ide lama dan ide-ide baru sehingga menjadi ide-ide yang luar biasa kreatif dan inovatif. Brown merumuskan ciri-ciri teacher scholar sebagai berikut:
1.      Mempunyai keingintahuan yang tinggi (curiosity), selalu mempelajari segala sesuatu yang belum jelas dipahami. Seorang guru harus ‘gaul’ dengan keadaan terkini. Di zaman internet ini, masih banyak guru yang jangankan berselancar di internet menyalakan computer saja belum bisa. Bayangkan ketika murid-muridnya sudah tidak asing lagi dengan internet bagaimana seorang guru bisa mendidik anak-anak didiknya yang telah melek internet sedangkan dirinya masih belum bisa mengoprasikan computer. Lebih ironisnya lagi, banyak guru yang tidak peduli dengan ketidakmampuannya di bidang computer dan internet. Bagi mereka asalkan mereka mengajar di kelas dengan media buku dan LKS itu sudah cukup. Padahal, seharusnya seorang guru haruslah termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Jika belum bisa menggunakan computer dan internet maka dia harus belajar untuk menggunakannya. Jangan jadikan usia dan pengalaman mengajar yang sudah lama menjadi alasan untuk tidak mempelajari hal-hal yang baru.
2.      Setiap hal dianalisis dulu, kemudian disaring, dikualifikasi untuk ditelaah dan dimengerti, lalu disimpan dalam ‘gudang pengetahuannya’. Seorang guru harus menjadi gudang ilmu, pengetahuan dan informasi.  Seorang guru harus cerdas dalam menyampaikan ilmu yang benar dan berguna bagi murid-muridnya. Mampu untuk mengajarkan mana yang baik dan yang buruk.
3.      Mampu menghubungkan gagasan-gagasan yang lama guna membentuk ide-ide yang baru. Di sini, kreatifitas seorang guru harus berkembang. Bagaimana dia mengembangkan ide-ide yang lama menjadi sebuah gagasan yang baru atau bagaimana dia menciptakan sebuah gagasan baru yang diperoleh dari perpaduan gagasan-gagasan lama.
4.      Guru yang kreatif memiliki kemampuan untuk melakukan pertimbangan-pertimbangans sebelum mengambil keputusan akhir. Guru harus bijaksana dalam keputusannya. Dalam mengambil sebuah keputusan tidak hanya berdasarkan dari satu sumber saja, tapi beberapa sumber.
5.      Tidak puas dengan hasil sementara, artinya jika dirasa apa yang telah dilakukannya kurang sempurna maka seorang guru tidak lelah untuk terus melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan sempurna. Intinya, selalu merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai sehingga akan selalu bekerja keras dan bersemangat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
6.      Suka melakukan intropeksi. Guru yang baik adalah guru yang selalu intropeksi diri dan evaluasi diri terhadap apa ayang telah dilakukannya. Mengevaluasi diri tentang metode yang telah dipakai dalam mengajar. Apakah metodenya membuat murid-murid senang dan mudah dalam mempelajari ilmu yang kita sampaikan ataukah sebaliknya murid-murid kurang senang dan sulit untuk menerima apa yang kita ajarkan.
7.      Mempunyai kepribadian yang kuat. Tidak mudah diberi intruksi tanpa pemikiran

No comments:

Post a Comment