Kata-kata happily ever after atau bahagia selamanya selalu ada di akhir
cerita dongeng anak-anak seperti Cinderella, Snow White, Beauty and the Beast.
Begitu juga cerita dongeng anak-anak atau cerita rakyat asal Indonesia seperti
kisah Bawang Merah dan Bawang Putih dimana diceritakan bahwa sang pangeran
meminang Bawang putih dan mereka hidup bahagia selamanya.
Tetapi apakah benar-benar mereka hidup bahagia selamanya. Apakah setelah
Pangeran menikahi Cinderella mereka berdua benar-benar hidup bahagia selamanya.
Atau apakah memang benar Bawang Putih hidup bahagia bersama dengan Pangeran.
Atau apakah seorang putri seperti Jasmine hidup bahagia selamanya bersama
Aladin, si pemuda miskin.
Apakah kata-kata bahagia selamanya hanya ada dalam cerita dongeng anak-anak
pengantar tidur. Apakah kalimat ‘hidup berbahagia selamanya’ hanyalah sebuah
kalimat yang tidak mungkin dalam kehidupan nyata.
Dalam cerita Aladin, putri Jasmine yang cantik lagi kaya jatuh cinta
pada seorang pemuda miskin bernama Aladin. Pada akhirnya mereka menikah dan
diceritakan bahwa mereka hidup bahagia selamanya. Sekarang, mari kita melihat
pada kenyataannya yang ada di sekitar kita. Seorang perempuan berasal dari
kalangan berada, lalu dia menikah dengan seorang pemuda yang berasal dari
keluarga sederhana. Apakah dalam kehidupan sehari-hari mereka bisa hanya
mengandalkan modal cinta saja. Apakah seorang perempuan yang terbiasa dengan
lingkungan serba ada mampu membiasakan dirinya dengan kehidupan seadanya saja
yang mampu diberikan oleh suaminya. Apakah, si perempuan yang terbiasa dilayani
dengan banyaknya pembantu di rumah sebelumnya mampu mengurus rumahnya seorang
diri tanpa bantuan dari orang lain. Jawabannya adalah mungkin saja tapi
mustahil. Kata mustahil tidaklah mengada-ada. Banyak sekali cerita tentang
perceraian yang terjadi karena kondisi ekonomi yang lemah. Jangankan perempuan
yang berasal keluarga kaya saja yang mengeluhkan penghasilan suami yang minim,
perempuan biasa saja jika penghasilan suami tidak mencukupi kehidupan rumah
tangga sehari-hari akan mengeluh. Jadi, ketika kisah Putri Jasmine dan Aladin
yang hidup bahagia selamanya setelah menikah ada dalam kehidupan nyata maka itu
akan menjadi hal yang luar biasa.
Atau kisah Cinderella yang menikah dengan Pangeran dan mereka hidup
bahagia selamanya. Apakah hal itu bisa benar-benar terjadi pada kisah nyata. Diceritakan
bahwa Cinderella adalah perempuan sederhana yang tinggal bersama ibu tiri dan
kakak perempuan tiri. Cinderella diperlakukan layaknya seorang pelayan tanpa
dibayar. Cinderella terbiasa dengan kehidupan menderita selama bertahun-tahun
sampai akhirnya dia dinikahi oleh seorang pangeran. Sekarang kita lihat dalam
kehidupan nyata di sekitar kita. Seorang perempuan yang berasal dari keluarga
sederhana menikah dengan seorang laki-laki bangsawan yang kaya. Apakah
perempuan tersebut mampu beradaptasi dengan keadaan suaminya yang bangsawan dan
kaya. Apakah disebut kebahagian jika dia merasa tertekan dan rendah diri ketika
berada di tengah-tengah keluarga bangsawan dan kaya suaminya.
Apakah kisah bahagia selamanya itu bisa jadi kenyataan. Tentu saja
bahagia selamanya bisa kita dapatkan ketika kita berada di dalam surga kelak. Kalimat
bahagia selamanya itu akan benar-benar terwujud. Tapi apakah bahagia selamanya
bisa ternjadi di dunia. Tentu saja bisa jika kita mencari kebahagiaan itu hanya
kepada Alloh SWT. Ketika kita saliong mencintai hanya karena Alloh. Suami mencintai
istri karena Alloh. Istri mencintai suami karena Alloh. Orangtua mencintai
anak-anaknya karena Alloh. Anak-anak mencintai orangtuanya karena Alloh. Manusia
mencintai manusia lain karena Alloh semata. Maka, ketika mencintai dan bahagia
karena Alloh, kebahagian hakiki akan terwujud. Wallahu’alam … ^_^…
No comments:
Post a Comment