Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday, 4 November 2013

Semua Ada Waktunya

Terkadang sifat manusia kita yang tidak sabaran sering muncul ke permukaan. Rasa tidak sabaran terkadang juga membuat kita frustasi, marah, was was, khawatir dan banyak lagi hal negatif lainnya yang sering muncul akibat sifat tidak sabaran itu. Karena tidak sabar seringkali kita mananyakan hal yang sama berungkali kepada Alloh.
Ya Alloh, kapan saya lulus?
Ya Alloh, kapan saya mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar?
Ya Alloh, kapan saya bisa meneruskan sekolah?
Ya Alloh, kapan saya menikah?
Ya Alloh, kapan saya mendapatkan jodoh?
Ya Alloh, kenapa saya belum saja mendapatkan pekerjaan?
Ya Alloh, kenapa saya belum saja mendapatkan jodoh?
Pertanyaan-pertanyaan seperti kapan dan kenapa mungkin sering kita tanyakan di sela-sela do’a kita kepada Alloh. Seringkali kita selipkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam do’a sholat malam kita.
Sifat tidak sabaran kita mendorong kita untuk selalu menanyakan hal yang sama terus menerus. Padahal sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Alloh telah menentukan waktu yang tepat untuk kita. Waktu yang tepat untuk lulus, bekerja, meneruskan kuliah, menikah, punya anak dan semua hal yang kita inginkan di dunia ini.
Saya mempunyai seorang teman kuliah yang sangat pandai, dia lulus dengan predikat cum-laude. Setelah lulus tak lama kemudian dia lolos seleksi CPNS dan akhirnya menjadi seorang guru PNS di sebuah daerah yang jauh dari keramaian kota, yah bisa dikatakan kampung. Saat itu saya berpikir kalau dia berhak mendapatkan sesuatu yang lebih dibandingkan menjadi guru di desa nun jauh di sana. Menurut saya dia bisa saja menjadi dosen atau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2. Ternyata memang semua ada waktunya. Alloh yang tahu hal yang terbaik bagi hambanya. Sekarang ini dia mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah untuk meneruskan kuliahnya di S2. Dan apa yang memang teman saya ini berhak mendapatkan hal yang lebih memang Alloh memberikan rezeki itu di saat yang tepat.
Juga ketika teman saya yang menikah tepat di usianya yang menginjak 31 tahun. Mungkin bagi sebagian orang, menikah di usia 31 adalah pernikahannya yang ‘telat’. Tapi tidak begitu dengan pandangan Alloh. Alloh tahu apa yang terbaik bagi hambanya. Teman saya itu sebelum menikah mendapatkan rezeki untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang dengan beasiswa dari pemerintah Jepang. Dia juga bekerja di tempat bagus dan mendapatkan gaji yang bagus juga. Banyak pengalaman berharga yang membaguskan dia sebelum akhirnya dia bertemu dengan jodohnya dan akhirnya menikah.

Tidak ada kata terlambat bagi kita, yang ada hanyalah waktu yang tepat. Alloh Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Alloh sebaliknya yang baik menurut Alloh pasti baik buat kita. Wallahu’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment