Terkadang sifat manusia
kita yang tidak sabaran sering muncul ke permukaan. Rasa tidak sabaran
terkadang juga membuat kita frustasi, marah, was was, khawatir dan banyak lagi
hal negatif lainnya yang sering muncul akibat sifat tidak sabaran itu. Karena tidak
sabar seringkali kita mananyakan hal yang sama berungkali kepada Alloh.
Ya Alloh, kapan saya
lulus?
Ya Alloh, kapan saya
mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar?
Ya Alloh, kapan saya
bisa meneruskan sekolah?
Ya Alloh, kapan saya
menikah?
Ya Alloh, kapan saya
mendapatkan jodoh?
Ya Alloh, kenapa saya
belum saja mendapatkan pekerjaan?
Ya Alloh, kenapa saya
belum saja mendapatkan jodoh?
Pertanyaan-pertanyaan
seperti kapan dan kenapa mungkin sering kita tanyakan di sela-sela do’a kita
kepada Alloh. Seringkali kita selipkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam do’a
sholat malam kita.
Sifat tidak sabaran kita
mendorong kita untuk selalu menanyakan hal yang sama terus menerus. Padahal sesungguhnya
Alloh Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Alloh telah menentukan waktu
yang tepat untuk kita. Waktu yang tepat untuk lulus, bekerja, meneruskan
kuliah, menikah, punya anak dan semua hal yang kita inginkan di dunia ini.
Saya mempunyai seorang
teman kuliah yang sangat pandai, dia lulus dengan predikat cum-laude. Setelah lulus
tak lama kemudian dia lolos seleksi CPNS dan akhirnya menjadi seorang guru PNS
di sebuah daerah yang jauh dari keramaian kota, yah bisa dikatakan kampung. Saat
itu saya berpikir kalau dia berhak mendapatkan sesuatu yang lebih dibandingkan
menjadi guru di desa nun jauh di sana. Menurut saya dia bisa saja menjadi dosen
atau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2. Ternyata memang semua
ada waktunya. Alloh yang tahu hal yang terbaik bagi hambanya. Sekarang ini dia
mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah untuk meneruskan kuliahnya di S2. Dan
apa yang memang teman saya ini berhak mendapatkan hal yang lebih memang Alloh
memberikan rezeki itu di saat yang tepat.
Juga ketika teman saya
yang menikah tepat di usianya yang menginjak 31 tahun. Mungkin bagi sebagian
orang, menikah di usia 31 adalah pernikahannya yang ‘telat’. Tapi tidak begitu
dengan pandangan Alloh. Alloh tahu apa yang terbaik bagi hambanya. Teman saya
itu sebelum menikah mendapatkan rezeki untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang
dengan beasiswa dari pemerintah Jepang. Dia juga bekerja di tempat bagus dan
mendapatkan gaji yang bagus juga. Banyak pengalaman berharga yang membaguskan
dia sebelum akhirnya dia bertemu dengan jodohnya dan akhirnya menikah.
Tidak ada kata terlambat
bagi kita, yang ada hanyalah waktu yang tepat. Alloh Maha Mengetahui apa yang
terbaik bagi kita. yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Alloh
sebaliknya yang baik menurut Alloh pasti baik buat kita. Wallahu’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment