Jadi seorang jomblo tidak selalu harus tersiksa atau dicap sebagai aib. Memang masih banyak pandangan kurang baik dari masyarakat tentang orang yang masih jomblo. Di masyarakat pedesaan, mungkin perempuan dengan usia di atas 20 tahun tapi belum menikah bisa dianggap sebagai perawan tua atau dicap sebagai perempuan yang tidak laku. Sedikit berbeda di masyarakat perkotaan, perempuan di atas 20 tahun yang belum menikah masih dianggap wajar. Apalagi jika perempuan tersebut melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, usia 25 tahun masih wajar belum menikah. Namun jika perempuan sudah berusia diatas 30 tahun, masyarakat khususnya keluarga kebanyakan sudah sering mempertanyakan perihal menikah.
Alasan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan berkarir banyak menjadi alasan kenapa perempuan tidak menikah cepat-cepat. Sekarang ini perempuan dengan usia di atas 30 tahun yang belum menikah masih dianggap wajar, apalagi jika karir atau pekerjaan perempuan tersebut itu memang bagus. Namun pandangan masyarakat masih cenderung bahwa perempuan itu harus cepat-cepat menikah. Pendidikan dan pekerjaan bisa dikerjakan selaras dengan kehidupan berumah tangga. Tapi bagi sebagian perempuan yang masih memilih untuk menjadi seorang jomblo atau single tentu saja masih agak sulit untuk bisa menyelaraskan dua kehidupan yang berbeda itu.
Sebagian perempuan single dengan karir bagus mungkin akan beranggapan bahwa kehidupan rumah tangganya akan menghambat atau mengganggu karirnya. Apalagi jika kelak memiliki anak, mungkin mereka beranggapan bahwa anak akan merepotkan dirinya. Atau mereka khawatir tidak bisa mengatur antara karir dan keluarganya, takut jika tidak bisa melayani suami dengan baik atau mendidik anak dengan maksimal.
Tapi tidak semua perempuan single yang bekerja, yang tidak menginginkan pernikahan. Bisa saja memang tidak ada laki-laki yang melamarnya atau memang perempuan tersebut sulit untuk menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dengan berbagai alasannya masing-masing.
Sebenarnya banyak sekali keuntungan menjadi perempuan single. Yang pertama adalah, kita bebas untuk menentukan keputusan sendiri. Untuk membelanjakan uang gaji tidak harus memikirkan suami atau anak. Kita bebas membelanjakan uang kita sendiri untuk hal-hal yang kita senangi. Begitupun ketika ingin pergi berlibur. Kita tidak perlu berdiskusi dengan keluarga tentang destinasi liburan yang sesuai dengan keuangan keluarga. Keuntungan yang lainnya adalah kita bebas untuk memperlakukan tempat tinggal kita sesukanya. Jika kita tidak suka beres-beres, tidak perlu khawatir untuk menjadikan rumah harus senantiasa rapi, jika memang masih nyaman dengan tempat tinggal yang berantakan, maka tidak mengapa kita tinggal dengan berbagai tumpukan barang dan sampah. Kita pun terbebas dari menyiapkan berbagai kebutuhan keluarga seperti menyiapkan sarapan, menyiapkan baju kerja suami dan seragam anak-anak. Kita juga bebas dengan jadwal harian kita. Setelah pulang kerja, kalau memang kita lelah bisa langsung istirahat, tidak harus terbebani dengan urusan domestik rumah tangga.
Kalau kita menikmati kehidupan menjadi seorang single dan sudah bahagia dengan keadaan itu, maka stigma negatif tentang perawan tua akan sedikit tersamarkan. Kita mungkin tidak akan terlalu menganggap serius tentang stigma negatif tersebut karena kita sudah merasa bahagia dengan kehidupan yang memang sudah kita jalani selama bertahun-tahun.
Tetapi keadaan yang nyaman dengan menjadi seorang single bisa menjadi bumerang bagi kita. Hal ini bisa menjadi kerugian kita sebagai perempuan. Keadaan nyaman yang dirasakan akan menjadikan kita tidak ingin keluar zona nyaman dengan kehidupan berkeluarga yang belum terprediksi. Mungkin sekarang masih usia produktif, seorang perempuan single yang berkarir merasa nyaman dan bahagia dengan kehidupannya yang sekarang, Tapi mungkin tidak akan sebahagia ini di masa tuanya, ketika sudah tidak produktif, tidak banyak yang dikerjakan, perempuan yang masih single mungkin akan didera rasa kesepian karena tidak ada pasangan dan anak-anak yang menemani. Dan kerugian yang paling besar adalah tidak memiliki anak-anak sholeh yang do'anya akan menjadikan amalan yang mengalir bagi kita.
Menjadi seorang single bisa jadi memang pilihan, tapi bisa juga bukan suatu pilihan. Bagi perempuan yang sebenarnya tidak memilih untuk menjadi single, bukan karena mereka tidak ingin menikah tapi memang mungkin belum waktunya Allah mempertemukan mereka dengan jodohnya atau Allah siapkan jodohnya kelak di surga. Wallahu'alam....^_^
No comments:
Post a Comment