Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kita untuk tidak menulis. Berikut akan diungkapkan 5 alasan saja yang menjadi penghalang kita untuk menulis atau menjadi penulis. Sebenarnya ada lebih dari 5 alasan, tetapi 5 alasan inilah yang sering saya ungkapkan ketika saya berada di titik kemalasan yang sangat untuk menulis.pic credit: gramedia.com
1. Tidak suka atau malas membaca
Mungkin masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terbiasa atau suka untuk membaca. Dibandingkan dengan negara lain. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. (https://www.kominfo.go.id/) Sangat memprihatinkan, bukan?.
Lebih jauh lagi, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara soal minat membaca. Padahal dari segi infrastruktur untuk mendukung minat baca seperti perpustakaan yang lengkap, program-program peningkatan literasi, dan infrastruktur lainnya tidak kalah dengan negara-negara maju lainnya.
Lalu apa hubungannya minat membaca dengan menulis. Tentu saja sangat erat hubungannya. Jika kita tidak suka membaca, maka tidak ada atau sangat kurang informasi atau ilmu yang akan kita miliki. Jika otak kita tidak berisi informasi dan ilmu, maka apa yang bisa otak kita keluarkan. Jika kita tidak suka membaca, hal baik apa yang bisa kita tuangkan dalam tulisan kita.
2. Kurangnya motivasi
Untuk menuangkan ide kita dalam bentuk tulisan, tentu saja memerlukan motivasi yang sangat tinggi. Jika kita tidak memiliki alasan yang kuat untuk menulis, maka kita pun tidak akan bersusah payah merangkai kata demi kata dan kalimat demi kalimat menjadi suatu bentuk tulisan yang bisa kita bagi pada khalayak.
Cukuplah kita simpan ilmu dan informasi yang kita dapat untuk diri kita sendiri saja dan tidak perlu bersusah payah merangkai kata dan kalimat. Begitulah jika kita tidak memiliki motivasi yang kuat untuk menulis.
Seringkali saya memikirkan untuk apa sih saya bersusah payah menulis. Menulis itu pekerjaan yang sangat berat dan penuh dengan tanggung jawab. Mungkin sebagian orang menganggap bahwa menulis adalah pekerjaan yang sangat mudah. Tapi bagi saya, menulis itu sebuah aktivitas yang berat dengan tanggung jawab yang besar juga.
Jangan berpikir bahwa kita bisa seenaknya menulis apapun yang kita suka tanpa tanggung jawab. Jika kita memutuskan untuk membagikan tulisan kita pada khalayak umum seperti menulis di medsos, website, blogspot atau flatform lainnya yang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat, maka kita harus mampu untuk mempertanggungjawabkan tulisan kita.
Maka sebelum kita menulis dan menyebarkan tulisan kita, kita renungkan kembali motivasi kita dalam menulis. Apa yang ingin kita raih dan apa yang ingin kita capai. Apakah kita hanya ingin terkenal saja dengan tulisan kita tanpa peduli tulisan kita itu akan berakibat negatif ataukah positif. Ataukah kita ingin menyebarkan kebaikan dengan tulisan kita sehingga kebaikan itu akan kembali pada kita kelak.
Ada kalimat motivasi yang bisa kita pegang agar kita tidak menyerah dalam dunia kepenulisan, yaitu ‘Ikatlah ilmu dengan tulisan’. Dari Abdulloh bin Amr dan Anas bin Malik radhiyallalhu anhuma, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no. 4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih). (https://www.rumaysho.com)
3. Malas
Kita suka membaca dan sudah banyak buku yang kita baca tapi kita malas untuk menulisnya. Dengan dalih tidak bisa menulis, mungkin banyak dari kita mengalami bentuk kemalasan ini. Karena kita malas untuk berusaha menulis, maka dua kata yang bisa kita jadikan alasan untuk tidak menulis adalah ‘tidak bisa’. Dan ketika dua kata ini sudah terucap dari bibir kita, maka tertutuplah kesempatan kita untuk mendapatkan pahala dari menyebarkan informasi dan ilmu yang baik dalam bentuk tulisan.
4. Tidak fokus
Tidak fokus untuk memulai menulis dan atau menyelesaikan tulisan kita. Satu hal yang sering dialami diri saya sendiri adalah terdistraksi oleh smartphone. Sekalinya kita membuka smartphone kita, baik itu untuk sekadar melihat status teman-teman kita di whatsapp, melihat postingan para selegram di instagram, berita-berita yang mungkin banyak hoaxnya, main games, belanja online, dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan smartphone kita hingga tidak terasa kita menghabiskan berjam-jam hanya untuk bercengkrama dengan smartphone kita.
Lamanya waktu yang kita habiskan dengan smartphone kita, tentu saja akan mengikis habis waktu kita untuk menuangkan ide-ide, pemikiran, informasi, ilmu dan banyak lagi dalam bentuk tulisan.
5. Tidak bisa mengatur waktu
Banyak dari kita, termasuk saya yang kurang bisa mengatur waktu. Sibuk bekerja menjadi satu alasan yang sangat ampuh untuk menghentikan aksi menulis kita. Padahal jika kita mau bandingkan diri kita dengan orang-orang besar dan sukses dengan kesibukannya yang luar biasa tapi masih sanggup untuk menghasilkan karya berupa tulisan dalam bentuk buku, maka kita hanyalah butiran debu. Hanya mimpi di siang bolong saja jika kita ingin menjadi orang yang sukses tapi untuk mengatur waktu saja kita tidak sanggup.
Wallahu’aalam…^_^…
No comments:
Post a Comment