Belajar itu membosankan.
Buka buku, buka modul, begitu terus.
Belajarnya membosankan, gurunya tidak interaktif.
Banyak siswa di kelas mungkin mengalami kebosanan di dalam kelas karena kelas mereka yang kurang menyenangkan. Entah itu gurunya yang kurang kreatif dan inovatif dalam memberikan pengajaran atau kurangnya media yang digunakan. Sebenanrnya banyak hal yang menyebabkan kurang menariknya proses pembelajaran di dalam kelas, salah satunya adalah media belajar yang tidak memadai atau kurang.
Media adalah hal penting dalam proses pembelajaran. Dengan media, proses pembelajaran akan lebih menarik dan lebih mudah dalam menyampaikan materi. Media adalah alat penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Gerlach dan Ely dalam Sundayana (2014: hlm, 14) menyatakan bahwa media jika digunakan dengan tepat akan membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Menurut Hamidjoyo dalam Sundayana (2014: hlm, 4) menyatakan batasan media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan dan pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju.
Penggunaan hanya satu media saja tentu tidak cukup untuk proses pembelajaran. Dengan berbagai macam karakteristik siswa, tentu saja satu media tidak akan pernah cukup untuk memuaskan semua hasrat belajar siswa kita. Diperlukan multimedia agar kelas kita pun lebih interaktif dan menyenangkan.
Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Multimedia dapat dilihat sebagai sarana belajar dan sarana komunikasi. Dalam situasi belajar, produk multimedia dan layanan online dapat digunakan secara kreatif dan reflektif. Selanjutnya, multimedia dapat digunakan untuk mendorong materi pembelajaran dan topik lintas-kurikuler (Andressen & Brink:2013)
Menurut Munir (2013: hlm. 3), multimedia dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Multimedia berbentuk network-online dan offline. Multimedia network-online berupa internet sedangkan multimedia offline dapat berupa harddisk, CD atau DVD ROM, alat input (keyboard, mouse, mic) dan alat output (pengeras suara, LCD, proyektor).
b. Multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna, seperti film atau video. Multimedia interaktif multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna, seperti video interaktif atau aplikasi games.
c. Multimedia bukan temporal (non-temporal multimedia) dan multimedia temporal (temporal multimedia). Non-temporal multimedia terdiri dari teks, gambar, dan grafiks. Temporal multimedia berupa audio, video dan animasi.
No comments:
Post a Comment