Tahun 2022 sudah berlalu dengan kisah
manis dan kisah pahit yang membersamainya. Kisah manis yang terjadi sepanjang
tahun 2022, biarlah menjadi kenangan indah tak terlupakan yang dapat kita ceritakan
pada keturunan kita kelak. Sedangkan kisah pahit menjadi pembelajaran yang
membuat kita semakin kuat dan dewasa.
Kepahitan, kekalahan, keterpurukan, ataupun
kegagalan jangan sampai membuat Langkah kita terhenti. Jadikan itu sebagai penyemangat
kita dalam menulis impian impian kita selanjutnya.
Tahun 2022 sudah berlalu, tahun 2023
di depan mata. Apa yang akan kita lakukan untuk menghiasi kehidupan kita di
tahun 2023? Apakah akan mengulang kesalahan-kesalahan kita di masa lalu? Ataukah
merancang impian baru demi kebahagiaan kita? Bagaimana dengan rancangan dan impian
kita yang telah gagal di tahun sebelumnya? Apakah kita akan melupakannya begitu
saja?
Saya pikir kita tidak harus membuang
impian atau rencana kita yang gagal atau memang belum terlaksana di tahun-tahun
sebelumnya. Kita bisa meneruskan rencana yang tidak dan belum berhasil tersebut
dengan usaha dan do’a yang lebih keras lagi.
Impian saya pada setiap tahun adalah
menikah. Namun hingga tahun 2022 berakhir, impian saya untuk menikah belum
terwujud. Apakah saya akan melupakan impian saya untuk menikah karena berulang
kali kegagalan yang saya alami? Tentu saja tidak. Impian untuk menikah akan
terus ada pada setiap tahunnya terutama di tahun 2023 ini.
Bagi perempuan dengan usia yang sudah
tidak muda, sedikit sulit untuk bertemu dengan pria dengan kriteria yang
diinginkan. Bayangkan saja kriteria ideal jodoh yang kita inginkan ketika
berusia 20 tahunan dimana kita memasang standar yang cukup tinggi untuk
kriteria pasangan kita. Lanjut ke usia 30 tahunan. Usia yang berada di
puncak-puncaknya. Usia 30 an adalah usia dimana sebagian besar perempuan yang
memilih untuk menjadi wanita karier berada dalam puncak keemasannya. Pada usia
ini, banyak perempuan yang terkadang lupa dengan kebutuhannya untuk menikah
hingga usia terus merambat menuju angka 40.
Jangan sampai kegagalan kita di tahun
sebelumnya mematikan Langkah kita di tahun berikutnya. Jangan takut untuk
melangkah dan membuat rancangan dan rencana baru untuk menggapai impian-impian
kita.
Gagal bertemu jodoh di tahun-tahun
sebelumnya, bukan berarti kita jadi malas untuk ‘masih’ memiliki impian untuk
menikah, kan?
Hari saya, saya mendapatkan chat dari
adik saya yang masih duduk di bangku SMA. Dia menanyakan apakah saya seorang
anti natalis. Bingung dong ditanya memakai istilah yang aneh. Saya langsung
tanya arti dari anti natalis. Adik saya bilang anti natalis itu orang yang
menunda pernikahan dan kelahiran. Tidak puas dengan makna yang diberikan, saya
googling lah makna dari anti natalis.
Antinatalis atau anti-natalisme adalah pandangan etis yang menilai negatif atas
reproduksi atau kelahiran. Kaum antinatalis berargumen bahwa manusia harus
menghentikan reproduksi karena sifatnya salah secara moral (ada pula yang berpendapat bahwa reproduksi yang
dilakukan makhluk berkesadaran lainnya pun salah).
Walaupun belum menikah dan memiliki anak, saya sangat tegas
menentang pandangan para anti natalis. Bagi saya pernikahan dan keturunan
adalah berkah yang Tuhan berikan pada manusia.
Kembali lagi pada resolusi di tahun 2023. Ada baiknya
resolusi yang kita buat tidak hanya berfokus pada diri sendiri saja. Resolusi yang
kita buat harus memberikan banyak manfaat juga untuk orang lain. Karena sebaik-baiknya
manusia adalah yang memberikan banyak manfaat. Bagaimana cara membuat resolusi
yang memberikan manfaat untuk kita sendiri dan juga orang lain?
Jadilah manusia yang paripurna, yaitu menjadi individu yang
memiliki watak mulia, positif, dinamis, progresif, dan responsif terhadap
masalah yang ada di sekitarnya. Berbuat baik pada diri sendiri, kepada sesama,
dan kepada alam semesta. Manusia yang paripurna melahirkan karya-karya baik yang
membawa kebajikan dan kemaslahatan, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi
juga membawa dan memberikan manfaat bagi semua makhluk.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad,
ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’, No. 3289).
No comments:
Post a Comment