Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday 28 February 2011

Sabar ya ukhti...

Kabar gembira itu datang padaku. Di suatu malam, seorang sahabat menyampaikan kabar gembira. "Teteh, saya bahagia sekali." Begitu riak kegembiraan yang dia sampaikan. Apakah yang membuat dia sangat gembira?. Oh,ternyata lelaki yang selama ini dia kagumi mengajak dia untuk menikah. Saya yang pasti ikut bahagia. saya berkata saat itu, "wah, sepertinya your dream comes true". Sungguh saya sagat bergembira untuk dia, karena sering sekali di malam-malam penuh kegelapan dia bercerita akan kekagumannya yang sangat pada sosok lelaki itu.
Sungguh hari-hari yang menegangkan bagi sahabat saya- yang sudah saya anggap adik sendiri ini. Pertemuan dengan sang idaman- istilahnya taaruf, sampai pertemuan dengan sang calon ibu mertua.
Setelah semua pertemuan demi pertemuan itu saya bertanya,"Bagaimana dengan calon mertuanya?". "Sepertinya baik, teh. Do'akan saja semuanya lancar ya teh." begitu pintanya.
Sampai saat itupun tiba. Dengan berurai air mata dia datang padaku dan berucap-yang pasti dari ekspresinya saya tahu dia akan mengabarkan kabar buruk. Sungguh saya sedih karena dia gagal mendapatkan apa yang dia idamkan selama ini. Tapi saya bahagia karena Allah akan memberikan yang jauh lebih baik dari lelaki yang dia idamkan. Allah hanya memberinya sedkit ujian saja, dan saya yakin dia akan lulus dengan cum laude.
Terkadang kita memimpikan lelaki yang kelak menjadi pasangan hidup itu sempurna di mata kita. Tetapi harus diingat bahwa yang sempurna menurut kita, yang baik menurut kita, yang sholeh menurut kita, yang kaya menurut kita, belum tentu sempurna, baik, sholeh, kaya menurut Allah.
Terkadang banyak perempuan yang belum memutuskan untuk menikah karena belum menemukan sang calon pendamping yang sempurna menurut mata dan nafsunya. Tapi bukan karena itu kalau sampai saat ini saya belum mendapatkan pendamping. Sungguh saya berhusnudzon pada Allah. Saya yakin Allah telah menuliskan siapa kelak pendamping saya di lauhulmahfudz-Nya.
Begitupun terhadap saudari saya itu dan saudari-saudari saya yang lainnya. Yakinlah Allah sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita. Maka sabarlah, sabar yaa ukhti. Karena sabar itu tidak ada batasnya.
oleh: Mega (Untuk saudariku yang kucintai karena Allah...)

No comments:

Post a Comment