Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday 11 March 2011

Bakti pada Orang Tua


Oleh Alwi Shahab.


Suatu ketika, dalam sebuah pengajian, Nabi Muhammad saw bertanya kepada para sahabat, ''Maukah kalian aku beri tahu dosa besar yang paling besar?''
Mereka menjawab, ''Apa itu, ya Rasulullah?'' tanya mereka.
Rasulullah saw pun menjelaskan, ''Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua.'' (HR Bukhari)
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa patuh, hormat, dan berlaku santun kepada kedua orangtua merupakan kewajiban agama. Dan begitu pentingnya perintah itu, sehingga Allah menempatkannya sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan setelah perintah untuk bertauhid.
Hal itu juga dipertegas oleh Allah SWT dalam kedua ayat Alquran berikut ini. ''Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu menyatakan kepada keduanya perkataan 'ah', dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah terhadap mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, kasihanilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sejak kecil'.'' (Al-Isra: 23-24).
Menurut Sayyid Sabiq, seorang ulama kontemporer Mesir, berbakti kepada orangtua itu harus dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik ketika orangtua masih kuat dan apalagi ketika mereka sudah lemah serta lanjut usia. Bakti itu antara lain bisa ditunjukkan dengan berbicara menggunakan kalimat yang baik, santun, dan ungkapan yang paling halus tanpa disertai kekasaran sedikit pun.
Begitu pentingnya penghormatan kepada kedua orangtua, sehingga semua dosa dapat ditunda oleh Allah sampai waktu yang dikehendaki-Nya. Tapi tidak demikian halnya terhadap mereka yang durhaka kepada kedua orangtuanya. Karena terhadap mereka yang durhaka ini, Allah akan menyegerakan pembalasannya. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, dia sendiri pun tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari anak keturunannya. Karena itulah para ulama dan orang-orang bijak menyatakan bahwa orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya tidak akan berhasil dalam kehidupan di dunia dan tidak akan selamat pula di akhirat kelak.
Menurut agama, berbakti kepada kedua orangtua tidaklah terbatas pada waktu mereka hidup, bahkan hingga setelah keduanya wafat. Dalam kaitan ini seorang laki-laki pernah mendatangi Nabi Muhammad saw lalu bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah masih ada suatu tanda bakti kepada kedua orangtuaku yang harus aku lakukan sesudah keduanya wafat? Nabi pun menjawab, ''Ya, mendoakan keduanya, memohonkan ampun bagi keduanya, menjalankan wasiat keduanya, menyambung tali silaturahmi dengan teman-teman keduanya, dan menghormati sahabat keduanya.'' (HR Abu Dawud-Baihaqi).



No comments:

Post a Comment