Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Wednesday 13 April 2011

Lelah Aku Menunggumu


Sungguh tidak habis pikir kenapa para lelaki tega membuat kaum perempuan menunggu. Tahukah kalian bahwa hati kami sebetulnya lelah menunggu keputusan darimu. Fisik kami pun lelah karena imbas dari hati kami yang lelah. Tidak bisakah kalian dengan cepat membuat keputusan itu. Jawaban dari keputusan itu hanya dua pilihan saja kan. Ya atau tidak. Sungguh sulitkah untuk memutuskan dan mengatakan ya atau tidak. Butuh berapa lamakah kau berpikir untuk mengatakan ya atau tidak. Tidakkah kalian kasihan pada kami yang dengan harap-harap cemas menunggu jawaban itu.
Terkadang dalam sebuah proses menuju pernikahan tidaklah selalu berjalan mulus. Banyak sekali halang rintang yang harus dilewati. Dalam masa taaruf (berkenalan, bukan pacaran) pun banyak sekali rintangannya. Salah satunya adalah sikap para lelaki yang plin-plan, sulit mengambil keputusan. Padahal jawabannya hanya dua pilihan, ya atau tidak. Ketika tidak berminat untuk melanjutkan proses taaruf maka cepatlah memberikan jawaban tidak. Tapi jika memang ingin melanjutkan proses taaruf itu maka cepatlah katakan ya. Jangan biarkan kami kaum perempuan menunggu lama jawabanmu. Dengan kau mengatakan tidak maka kami pun bisa dengan cepat melanjutkan hal lain penuh rencana yang ada dalam diri. Dan dengan kau mengatakan ya, kami pun akan bersiap diri menempuh proses itu sesuai dengan apa yang diajarkan Rasululloh.
Setelah masa taaruf berjalan lancarpun masih banyak halang rintang itu. Proses memperkenalkan pada orangtua masing-masing. Tidak jarang orangtua tidak setuju dengan pilihan masing-masing anaknya, Sedangkan  hati-hati sang perempuan dan lelaki sudah ada keterikatan. Lalu apa yang terjadi, si lelaki dan perempuan pun melobi orangtuanya masing-masing. Dengan susah payah mereka melobinya. Ya, tentu saja sebagian ada yang berhasil tapi sebagian lain ada juga yang tidak berhasil. Untuk sebagian yang berhasil, ya hanya beberapa langkah lagi yang akan dipersiapkan, mungkin tinggal masalah teknis saja. Tapi apa yang terjadi bagi yang tidak berhasil. Ada berbagai versi dari mereka yang tidak berhasil melobi orangtuanya. Yang pertama adalah masing-masing pihak langsung memutuskan proses taaruf mereka. Cara ini mungkin ekstrim tapi masa lelah menunggu mungkin tidak akan terjadi. Hanya hati yang sakit, ibarat sedang bermain layangan dengan senang tiba-tiba layangan itu putus. Awalnya shock, kecewa, sedih, dunia serasa sempit. Tapi itu hanya sebentar saja. Selanjutnya, mereka menjalani yang selanjutnya yang seharusnya dijalani. Mereka yang tidak berhasil selanjutnya adalah mencoba untuk terus, terus dan terus melobi orangtuanya. Mereka terus berada dalam ketidakpastian akan jawaban ya atau tidak. Dalam masa ini rasa lelah hati dan fisik pun mendera. Jarang sekali senyum tersungging dari mulutnya-yang biasanya selalu tersenyum, rasa lelah selalu menghampiri. Hilangnya semangat dalam diri. Bayangkan ketika tidak ada keputusan itu dalam jangka waktu yang dekat. Akankah berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun mengalami hati dan fisik yang lelah. Akankah berbulan-bulan atau bertahun-tahun kehilangan semangat dalam diri.  Tidak bisakah memutuskan dalam waktu yang singkat yang mungkin bisa dilakukan.
Hanya kepada Allah lah kita menggantungkan semua asa kita. Yakinlah Allah memberikan ujian ini, Dia mengharapkan kita untuk lulus dengan cum laude. Yakinlah Allah memproses kita untuk menjadi yang lebih baik. Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

Pagi yang ceria di loteng rumah, April 2011

No comments:

Post a Comment