Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Saturday 5 November 2011

hantaran pernikahan

Budaya membawa 'hantaran' atau 'seserahan' dalam pernikahan sekarang ini merupakan suatu keharusan. Sedikit banyaknya seserahan dijadikan patokan kemampuan finansial pihak laki-laki atau keluarga laki-laki. Jika barang hantarannya banyak, bisa dikatakan secara finansial pihak laki-laki mampu dan keluarga perempuan bisa berbangga diri mendapatkan suami dengan seserahan yang banyak. 
Sebaliknya, jika seserahannya sedikit, maka bisa dikatakan secara finansial si lelaki tersebut kurang mampu, sehingga sedikitnya pihak perempuan akan merasa malu dan kurang dihargai.
Memang budaya yang aneh alias 'absurd'. Sangat memberatkan sekali. Tetapi itulah kenyataannya. Kalau tidak salah ingat Rasul pun memberikan 100 ekor unta ketika menikahi Khadijah. 
Jadi sebenarnya semuanya diukur dari kemampuan si lelakinya. Jika memang mampu maka berikanlah yang terbaik bagi mempelai wanita. Jika tidak mampu, maka tidaklah usah membebani diri. Wallahualam...

No comments:

Post a Comment