Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Thursday 15 December 2011

Fenomena Musik: Indonesian boybands Vs. Korean boybands


Mengamati perkembangan boyband di dunia sejak tahun 80 an sampai sekarang, ternyata boyband tidak sepanjang masa berjaya. Ada kalanya bahkan boyband sama sekali dipandang sebelah mata. Sebenarnya apa sih boybands itu. Boyband ada kumpulan beberapa pria yang bernyanyi secara kelompok. Umumnya mereka tidak memainkan alat music, walaupun ada beberapa dari anggota mereka memainkan alat music ketika mereka konser. Umumnya pun para anggota boybands ini memiliki paras di atas rata-rata. Biasanya dalam sebuah boyband ada beberapa anggota yang menjadi vokalis utamanya, misalnya dari 5 anggota boyband 2-3 orang menjadi vokalis utamanya, sisanya menjadi pemanis saja.
Menjamurnya boybands di Indonesia mungkin sedikitnya terpengaruh oleh booming nya boybands di Korea Selatan. Mungkin kita mengenal boyband pertama di Indonesia itu Trio Libels, dengan beranggotakan 3 personil, Trio Libels berhasil sukses di era tahun 80 an akhir dan awal tahun 90 an. Kita pun mengenal boyband produk Amerika pertama adalah New Kids on the Block. Masuk ke era tahun 90 an, boyband-boyband dari Eropa dan Amerika membanjiri Indonesia, sebut saja Boyzone, Backstreet Boys, Take That, 911, Bed and Breakfast, Code Red, Westlife, dan masih banyak lagi.
Fenomena ‘booming’ boybands dan ‘girlbands’ di Indonesia, membuat wajah pertelevisian Indonesia dihiasi oleh wajah-wajah tampak dan cantik nan menawan. Sayangnya, menurut pandangan saya sebagai penikmat music, mendengarkan mereka menyanyi membuat telinga saya sedikit gatal, melihat performa mereka pun membuat mata saya sakit. Ternyata, lagi-lagi berdasarkan opini pribadi, kualitas yang mereka berikan, baik kualitas suara maupun penampilan masih di bawah standar yang saya miliki.
Dilihat dari penampilan, baik kualitas ‘dance’ ataupun pun performa mereka secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan boyband-boyband asal Korsel masih jauh dari panggang api. Walaupun saya juga mengamati bahwa tidak semua boyband Korsel pun memiliki performa berkualitas bagus, hanya beberapa saja boyband-boyband Korsel dengan kualitas tinggi, sebut saja Super Junior, Big Bang, Shinee, TVXQ. 2PM/2AM. Boyband lainnya, menurut saya kualitasnya tidak terlalu ‘outstanding’. Begitupun dengan girlbands nya. Hanya saja untuk girlbands, saya tidak mempunyai opini yang kuat dikarenakan tidak terlalu mengikuti perkembangan girlbands Korea.
Di Indonesia, perkembangan music sangatlah cepat. Bukan hanya boyband atau girlband saja yang menjamur, band-band baru pun terus bermunculan. Hal ini membuat persaingan di ranah permusikan Indonesia semakin panas. Hanya saja untuk kualitas musikalitas band Indonesia lebih baik daripada boybandnya. Dan saya pun masih bisa berbangga diri karena menurut saya kualitas band di Indonesia lebih baik daripada band Korea. Kita memiliki lebih banyak band yang berkualitas dibandingkan music Korea yang didominasi boyband atau girlband. Teringat ketika, Peterpan menjadi salah sata performer di Asia Music Festival. Saat itu sang vokalis, Ariel, mengatakan bahwa hanya ada 2 band yang tampil di festival tersebut, selebihnya adalah boyband dan girlband dengan penampilan playback. Tidak kalah band Indonesia pun go international. Dan yang paling membanggakan, Negara-negara tetangga kita tidak memiliki kualitas music yang bagus seperti Indonesia. Sampai-sampai Negara Malaysia pernah melarang warganya untuk mendengarkan music dan membeli CD pemusik Indonesia dikarenakan pemusik lokalnya kalah bersaing dengan pemusik asal Indonesia. Tercatat, penjualan CD pemusik local Malaysia paling tinggi adalah sekitar 10.000 tapi penjualan band Peterband asala Indonesia mencapai penjualan lebih dari 100.000 keping. Itulah alasan pemerintah Malaysia melarang untuk membeli ataupun mendengarkan music dari penyanyi Indonesia. Bisa dihitung dengan tangan pemusik Malaysia yang dikenal masyarakat Indonesia, sebut saja Siti Nurhaliza, Raihan, Search, Iklim, Anita Sarawak. Dibandingkan dengan penyanyi Indonesia yang dikenal di Malaysia. Tidak bisa dihitung oleh jari tangan dan kaki lagi.
Yang terpenting bagi insane permusikan Indonesia adalah memberikan kualitas yang terbaik. Jangan membuat telinga dan mata penikmat music jadi sakit. 

No comments:

Post a Comment