1. Opening (Pembukaan)
Dalam pembukaan melakukan teknik BSD, yaitu Bring something different, Say something different, and Do something different. (membawa sesuatu yang berbeda, mengatakan sesuatu yang berbeda dan melakukan sesuatu yang berbeda). Dengan melakukan teknik BSD, peserta didik akan disuguhan sesuatu yang berbeda dari yang biasanya dilakukan oleh guru di awal pertemuan. Bring something different, yaitu membawa suatu yang berbeda ke dalam kelas untuk menunjang pembelajaran. Misalnya untuk mengajar Bahasa Inggris dengan tema ‘Time’, guru membawa jam dinding ke dalam kelas, jika akan mengajar tentang sayuran dan buah-buahan, guru membawa sayuran dan buah-buahan yang masih segar ke dalam kelas. Say something different yaitu guru mengatakan sesuatu yang berbeda di awal pertemuan, bukan salam yang biasa seperti, good morning atau good afternoon. Mengatakan sesuatu yang berbeda, guru bisa mengatakan ‘are you ready for fun?’ atau ‘are you ready for more fun?’ sehingga peserta didik tidak bosan mendengar guru memberi salam good morning atau good afternoon saja. Do something different yaitu melakukan sesuatu yang berbeda. Jika setiap pertemuan guru melakukan sesuatu yang rutin saja, maka peserta didik pun akan bosan dengan ritual yang dilakukan guru di awal pertemuan. Dengan melakukan sesuatu yang berbeda di dalam kelas, maka peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang menyegarkan. Misalnya dengan meminta peserta didik untuk bertepuk tangan, lari di tempat, melompat, dan lain-lain.
2. Ice-breaking
Dalam langkah ini, guru melakukan review dan preview. Guru mengecek ulang pelajaran yang lalu atau memberikan pandangan pelajaran yang akan dilakukan. Dalam melaksanakan langkah ini, peserta didik dan guru bisa menggunakan teknik Total Physical Response (TPR), yaitu melibatkan fisik untuk melakukannya.
3. Lead-in
Dalam tahap ini guru mengecek sejauh mana kemampuan peserta didik dalam pelajaran yang akan diajarkan. Dalam tahap ini guru mengecek kemampuan siswa dalam hal (1) sentence (kalimat), apakah peserta didik faham dalam tingkat pemilihan kalimat yang tepat, (2) understading (pemahaman), apakah peserta didik faham apa yang diminta guru, perintah dari guru, (3) vocabulary (kosakata), apakah peserta didik mampu untuk menggunakan kosakata yang tepat, (4) context (konteks), apakah peserta didik memahami konteks kalimatnya.
4. Presentasi
Dalam tahap ini, guru memberikan konsep dari pejaran yang diberikan. Dalam memberikan presentasi, guru menyampaikan konsep dengan sederhana, singkat dan mudah dipahami. Dalam memberikan presentasi, guru lebih banyak memberikan contoh daripada penjelasan. Dalam menggunakan papan tulis, guru tidak hanya sekedar menuliskan materi tetapi melakukan Board Management, yaitu mengatur papan tulis sehingga memudahkan guru menyampaikan materi atau konsep.
5. Controlled Practice
Dalam tahap ini, saatnya peserta didik untuk menerapkan konsep yang sudah diberikan oleh guru. Dalam kelompok kecil, peserta didik melakukan latihan seperti bertanya, menjawab atau menjelaskan. Dalam tahap ini, guru mengontrol kegiatan yang dilakukan peserta didik, mengkoreksi lansung kesalahan yang dilakukan peserta didik.
6. Semi-controlled Practice
Dalam tahap ini, peserta didik tetap melakukan latihan. Di tahap ini guru tidak melakukan koreksi secara lansung tapi membiarkan peserta didik yang lain untuk melakukan koreksi.
7. Real-life Practice
Di tahap ini, peserta didik menggunakan Bahasa Inggris seperti dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahap ini, peserta didik dapat melakukan drama.
8. Feed-back & Closing
Di tahap ini, peserta didik dan guru sama-sama memberikan kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan. Di tahap ini, guru mencari tahu apakah siswa senang dalam melaksanakan proses pelajaran dan apakah mereka akan menggunakan konsep pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
No comments:
Post a Comment