Kalimat ini saya dengar hari ini dari seseorang yang sedang berbicara di hadapan puluhan remaja masjid di sebuah masjid di daerah Bandung. Memang merupakan tantangan yang sangat ekstrim untuk hidup di Indonesia. Bagaimana tidak ekstrim ketika tingkat keamanan di Negara ini sangat rendah sekali. Sebagai pengguna transportasi public, rasa aman sudah sangat sulit sekali didapat. Menggunakan pesawat terbang, jatuh atau tergelincir di landasan dan yang lebih ekstrim akhir-akhir ini banyak oknum pilot yang menggunakan narkoba dan masih dalam pengaruh narkoba ketika menerbangkan pesawat, betapa mengerikan. Menggunakan kereta api, relnya anjlok. Naik bis, supirnya ngantuk atau menggunakan narkoba sehingga terjadi tabrakan atau masuk jurang. Naik angkot, banyak perkosaan dan pencopetan terjadi di dalam angkot. Naik sepeda motor, banyak jalan yang rusak sehingga motor bisa terpental ataupun tersenggol oleh angkutan lain sehingga jatuh atau terlindas kendaraan lain. Bahkan pejalan kaki pun sering terdzolimi karena tersenggol atau tertabrak kendaraan bermotor.
Sekadar mengisi perut pun di Indonesia akan membahayakan hidup. Bagaimana tidak berbahaya, banyak makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi. Banyak pedagang nakal yang tidak lagi memperdulikan kesehatan dari konsumen. Ada donat terkontaminasi lilin, dengan dalih supaya donatnya awet dan kering diluar lembut di dalam, maka si pedagang nakal mencampurkan lilin ketika menggoreng donat. Minuman sehat seperti susu pun tak luput untuk dicurangi. Susu murni dicampur air bekas cucian beras dan tanpa dimasak lansung dijual dengan menambahkan pemanis buatan tanpa takaran yang jelas dan pewarna pakaian, tanpa merasa bersalah mereka menjualnya. Pun dengan panganan sosi yang lezat, dengan menggunakan pengawet tanpa takaran yang jelas dan pewarna pakaian. Juga camilan yang disukai banyak orang seperti cireng, para pedagang nakal menambahkan tawas ke dalam adonan cireng. Menambahkan borax ke dalam adonan untuk membuat kulit risoles dan banyak lagi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bahan-bahan yang tidak layak untuk masuk ke dalam tubuh.
Biaya hidup yang tinggi di Indonesia itu sungguh menyulitkan rakyat miskin di Indonesia. Belum lagi harga bahan-bahan pokok yang terus menanjak naik. Ditambah oleh rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM. Sulit dibayangkan kehidupan rakyat miskin Indonesia di masa depan.
Merajalelanya para koruptor semakin menyakiti hati, jiwa dan raga rakyat Indonesia. Melihat betapa enaknya hidup para koruptor itu di penjara, semakin jauh menyakiti rakyat Indonesia. Bagaimana, kami rakyat miskin, setiap harinya harus bekerja sangat keras untuk membiayai hidup sehari-hari, berbanding terbalik dengan para pejabat yang dengan seenaknya menggunakan uang hak rakyat untuk kesenangan pribadi. Astagfirulloh, sungguh sulit hidup di Indonesia. Tapi kami tidak pesimis, dengan ikhtiar dan do’a Allah akan senantiasa menjaga kami. Dan kami yakin, Allah lah yang mengatur rezeki kami, Allah lah yang mencukupkan rezeki kami dengan uang yang halal. Wallahu’alam …
No comments:
Post a Comment