Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Wednesday, 30 May 2012

Cintaku Terganjal Restu Orangtua


Bukan sekali ini saja rencana 2 manusia untuk menikah berantakan hanya karena tidak mendapatkan restu dari orangtua. Hal ini menimpa pada seorang perempuan yang insya Allah kesholehannya tidak usah dipertanyakan lagi. Dua kali dia melakukan proses taaruf, dua kali juga dia harus menelan kekecewaan. Pun kasusnya hampir serupa, restu dari orangtua si laki-laki.
Proses taaruf pertama, perempuan ini sebut saja namanya Dinna melakukan proses taaruf dengan teman dari kakak laki-lakinya. Dalam proses ini rasa perasaan ‘suka’ dari Dinna tersebut sudah mulai terlibat. Mulailah mereka bertaaruf, proses yang dijalankan pun insya Allah masih dalam kerangka syariat. Tidak ada kata berpacaran ataupun kata-kata mesra dari keduanya. Hijab mereka jaga dengan sebaik-baiknya. Mulailah silaturahim Dinna kepada orangtua si laki-laki sebut saja namanya Yoga. Yoga ini teman dari kakak lelakinya Dinna, tentu saja sering datang ke rumah Dinna sehingga orangtua Dinna sudah mengenal Yoga.
Selang beberapa hari kemudian datanglah kabar yang tidak menggembirakan bagi Dinna, ternyata orangtua Yoga tidak terlalu ‘sreg’ dengan Dinna. Tetapi saat itu, Yoga menjanjikan untuk berjuang mendapatkan restu dari orangtuanya. Dan Dinna pun menerima janji Yoga tersebut, berharap mendapatkan restu dari kedua orangtua Yoga. Setelah 1 bulan berlalu, keputusan dari Yoga tidak kunjung datang sehingga Dinna pun dihinggapi kegelisadan dan kekhwatiran. Dinna pun mengambil keputusan yang menyakitkan bahwa dia tidak bisa lagi menunggu Yoga. Dia meminta agar proses taarufnya dibatalkan saja. Yoga masih tetap ‘keukeuh’ untuk memperjuangkannya tapi keputusan Dinna sudah ‘final’ dan dia tidak mau lagi menunggu lebih lama karena dia merasa proses yang dia lakukan sudah tidak lagi ‘sehat’. Akhirnya, kandaslah rencana mereka untuk menikah.
Proses kedua, hampir sama ceritanya dengan proses pertama. Hanya saja dalam proses kedua ini ‘hati’ Dinna tidak ikut terlibat dengan kata lain belum ada perasaan ‘suka’ yang dirasakan Dinna kepada lelaki ini yang sebut saja namanya Andri. Proses kedua ini adalah proses melalui seorang ustadzah. Andri meminta kepada guru ngaji Dinna agar bisa bertaaruf dengan Dinna. Dinna cukup kaget ketika pertama kalinya mendapatkan biodata si lelaki sebab dia tidak menyangka karena keduanya memang beraktivitas dalam kegiatan yang sama. Pun ketika Dinna melihat usia dari Andri yang ternyata lebih muda 4 tahun dari Dinna. Maka dimulailah proses taaruf mereka. Keduanya bertemu ditemani oleh guru ngaji mereka masing-masing. Proses perkenalan berjalan dengan baik. Dinna pun bersilaturahim ke orangtua Andri. Proses silaturahim pun berjalan dengan baik. Ibunya Andri menerima Dinna dengan baik dan terkesan menyukai Dinna. Sampai saat keputusan Andri untuk menentukan waktu khitbah (lamaran). Dalam hal ini mereka tidak sepakat. Dinna menginginkan proses khitbah dilaksanakan secepatnya sehingga mereka bisa menikah pada tahun ini sedangkan Andri tidak bisa memastikan bahwa mereka menikah tahun ini. Andri memutuskan untuk menikahi Dinna tahun depan karena orangtua Andri memutuskan izin untuk Andri menikah di tahun depan. Dinna tidak bisa menerimanya sehingga dia memberikan  pilihan kepada Andri. Jika memang mereka tidak bisa menikah tahun ini maka Dinna meminta agar proses taaruf mereka diakhiri saja. Andri pun akhirnya menyerah pada orangtua yang tidak mengizinkannya menikahi Dinna tahun ini.
Yang bisa dilihat dari kedua proses taaruf yang dilakukan oleh Dinna ini ada dua poin penting yang menjadi pemicu gagalnya proses taaruf mereka. Yang pertama adalah restu dan izin dari orangtua dan yang kedua adalah sikap dari laki-laki. Keduanya, Yoga dan Andri tidak punya sikap yang tegas. Perjuangan mereka tidak cukup keras untuk memperjuangkan Dinna. Dan memang yang paling utama adalah kehendak Allah yang memutuskan bahwa mereka belum berjodoh. Wallahu’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment