Memang benar ketika
menyerahkan segala urusan kepada ahlinya, maka segalanya akan berjalan dengan
sangat baik. Hari ini saya benar-benar mengalaminya sendiri.
Ceritanya, hari ini saya
dan seorang teman memutuskan untuk melepaskan kejenuhan melakukan rutinitas
sehari-hari sebagai guru dengan jalan-jalan di sebuah mall. Setelah saya
mengantar teman saya tersebut membeli handphone, kami pun menyebrang jalan ke sebuah
mall terkenal di kota Bandung. Jam menunjukkan jam 2 siang, kami memutuskan
untuk makan siang di sebuah food court yang ada di dalam mall tersebut. Sebelum
kami sampai ke tempat tujuan, seorang SPG Tupperware yang cantik menghampiri
kami dan menawarkan sebuah tantangan kepada kami untuk mengikuti sebuah lomba. Akhirnya
kami pun memutuskan untuk mengikuti lomba membuat parcel dengan isi Tupperware.
Lombanya akan dimulai jam setengan tiga, maka kami pun memutuskan untuk makan
siang terlebih dahulu, karena memang perut sudah mencapai titik perihnya.
Sekitar jam setengah
tiga, pihak panitia menghubungi kami bahwa perlombaan akan segera dimulai. Kami
pun bergegas meninggalkan food court meluncur menuju arena perlombaan. Dalam lomba
tersebut, pesaing kami ada sepasang muda-mudi yang ngakunya sepasang kekasih. Perlombaan
pun segera dimulai. Dalam membuat parsel, saya sadar bahwa saya tidak ahli
dalam bidang ini. Maka saya pun menyerahkan tugas merangkai parcel tersebut
kepada teman saya yang memang kesehariaanya adalah seorang guru SBK (Seni,
Budaya dan Keterampilan) dan memang terbiasa membuat parsel untuk lebaran.
Peran saya dalam tim
kami hanyalan membantu memegang isi parsel yang sudah tersusun agar tetap
ditempatnya, menggunting selotip, membantu menyiapkan jarum dan hal-hal remeh
lainnya. Bisa dikatakan, peran saya seperti seorang suster yang memberikan apa
yang dibutuhkan seorang dokter dalam proses operasi. Apa yang diminta teman
saya dalam menyusun parsel, maka saya berusaha memenuhinya.
Tidak disangkal lagi,
kerja kami sangat mulus dan hasilnya pun sangat memuaskan walaupun kami belum
tahu apakah kreasi kami memenangkan perlombaan atau tidak. Tapi yang pasti
dalam proses penyusunan parsel, tidak banyak kendala yang kami hadapi. Pekerjaan
kami berjalan dengan mulus. Tidak ada bongkar pasang dalam proses pembuatan
parsel kami.
Berbeda dengan pesaing
kami. Mereka bilang bahwa mereka belum pernah membuat parsel sebelumnya dan
dalam proses penyusunannya pun mereka melakukan bongkar pasang. Ketika tidak
merasa puas dengan hasilnya maka mereka membongkar kembali hasil kreasi mereka.
Keduanya merasa bahwa mereka bisa memberikan andil yang banyak terhadap
pekerjaan mereka. Keduanya bersikeras untuk memasukkan ide masing-masing dalam
menyusun parselnya. Dan benar saja, walaupun saya tidak melihat kerja tim
mereka tapi dari MC mengatakan bahwa mereka sering bongkar pasang dalam menyusun
parsel mereka.
Dari hal tersebut, bisa
dipetik hikmah. Ternyata ketika kita menyerahkan segala urusan kepada ahlinya,
maka segalanya akan berjalan dengan baik. Dan saya pun memberikan andil yang
tidak sedikit dengan kemampuan terbatas yang saya miliki. Dengan andil saya
memegang barang yang sudah terjatuh maka tentu saja membantu teman saya yang
ahli tersebut. Bayangkan saja jika tidak ada rekan yang memegangi barang
tersebut, bisa saja walaupun sudah ahli dia akan kerepotan dalam menyusun
parsel sendirian. Atau jika tidak ada yang membantu menggunting selotip tentu
dia pun akan mengalami kesulitan. Jadi walaupun peran saya sangat sedikit tapi
ternyata sangat membantu.
Dan ketika suatu urusan
tidak dikerjakan oleh ahlinya, bisa dilihat yang terjadi. Bongkar pasang,
pekerjaan yangmemakan waktu yang lama dan mungkin hasil yang tidak terlalu
memuaskan.
Jika Negara kita
tercinta ini mau menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya maka Negara ini akan
menjadi Negara adidaya yang baru pemimpin kebangkitan Islam. Tapi sayang, para
pemimpin di Negara ini tidak menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya. Banyak yang
merasa ahli di Negara ini padahal bukan dan tidak ahli sama sekali, mereka
hanya berpura-pura ahli saja.
Ita lihat contoh ketika
masalah kependidikan di Indonesia diserahkan kepada bukan ahlinya. Apa yang
terjadi dengan sistem pendidikan di Negara kita. Sungguh kacau balau. Bagaimana
sistem UN (Ujian Negara) yang diterapkan sekarang telah menghancurkan moral
seluruh bangsa ini. Bagaimana para siswa dengan segala cara, bahkan cara yang
haram, agar supaya lulus dalam UN. Bagaimana orangtua para siswa dengan segala
cara dan upaya mengeluarkan banyak uang untuk membeli kunci jawaban UN. Bagaimana
para guru dan kepalsa sekolah juga menghalalkan berbagai cara agar siswanya
lulus 100%dalam UN. Bagaimana siswa, guru, dan kepala sekolah yang jujur
tersisihkan dalam perlombaan yng tidak adil ini. Yang salah dibenarkan dan yang
benar disalahkan. Inilah ketika suatu urusan diamanahkan kepada bukan ahlinya. Semuanya
hancur berantakan tak tersisa, martabat dan harga diri tergadaikan demi sebuah
ijazah kelulusan. Sungguh menyedihkan kenyataan ini.
Maka sangat benar apa
yang disabdakan Rasulullah SAW, ‘Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan
ahlinya, maka tunggu saat kehancurannya (HR. Bukhori). Wallahu’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment