Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Thursday 12 July 2012

Serahkanlah Segala Urusan Kepada Ahlinya


Memang benar ketika menyerahkan segala urusan kepada ahlinya, maka segalanya akan berjalan dengan sangat baik. Hari ini saya benar-benar mengalaminya sendiri.
Ceritanya, hari ini saya dan seorang teman memutuskan untuk melepaskan kejenuhan melakukan rutinitas sehari-hari sebagai guru dengan jalan-jalan di sebuah mall. Setelah saya mengantar teman saya tersebut membeli handphone, kami pun menyebrang jalan ke sebuah mall terkenal di kota Bandung. Jam menunjukkan jam 2 siang, kami memutuskan untuk makan siang di sebuah food court yang ada di dalam mall tersebut. Sebelum kami sampai ke tempat tujuan, seorang SPG Tupperware yang cantik menghampiri kami dan menawarkan sebuah tantangan kepada kami untuk mengikuti sebuah lomba. Akhirnya kami pun memutuskan untuk mengikuti lomba membuat parcel dengan isi Tupperware. Lombanya akan dimulai jam setengan tiga, maka kami pun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, karena memang perut sudah mencapai titik perihnya.
Sekitar jam setengah tiga, pihak panitia menghubungi kami bahwa perlombaan akan segera dimulai. Kami pun bergegas meninggalkan food court meluncur menuju arena perlombaan. Dalam lomba tersebut, pesaing kami ada sepasang muda-mudi yang ngakunya sepasang kekasih. Perlombaan pun segera dimulai. Dalam membuat parsel, saya sadar bahwa saya tidak ahli dalam bidang ini. Maka saya pun menyerahkan tugas merangkai parcel tersebut kepada teman saya yang memang kesehariaanya adalah seorang guru SBK (Seni, Budaya dan Keterampilan) dan memang terbiasa membuat parsel untuk lebaran.
Peran saya dalam tim kami hanyalan membantu memegang isi parsel yang sudah tersusun agar tetap ditempatnya, menggunting selotip, membantu menyiapkan jarum dan hal-hal remeh lainnya. Bisa dikatakan, peran saya seperti seorang suster yang memberikan apa yang dibutuhkan seorang dokter dalam proses operasi. Apa yang diminta teman saya dalam menyusun parsel, maka saya berusaha memenuhinya.
Tidak disangkal lagi, kerja kami sangat mulus dan hasilnya pun sangat memuaskan walaupun kami belum tahu apakah kreasi kami memenangkan perlombaan atau tidak. Tapi yang pasti dalam proses penyusunan parsel, tidak banyak kendala yang kami hadapi. Pekerjaan kami berjalan dengan mulus. Tidak ada bongkar pasang dalam proses pembuatan parsel kami.
Berbeda dengan pesaing kami. Mereka bilang bahwa mereka belum pernah membuat parsel sebelumnya dan dalam proses penyusunannya pun mereka melakukan bongkar pasang. Ketika tidak merasa puas dengan hasilnya maka mereka membongkar kembali hasil kreasi mereka. Keduanya merasa bahwa mereka bisa memberikan andil yang banyak terhadap pekerjaan mereka. Keduanya bersikeras untuk memasukkan ide masing-masing dalam menyusun parselnya. Dan benar saja, walaupun saya tidak melihat kerja tim mereka tapi dari MC mengatakan bahwa mereka sering bongkar pasang dalam menyusun parsel mereka.
Dari hal tersebut, bisa dipetik hikmah. Ternyata ketika kita menyerahkan segala urusan kepada ahlinya, maka segalanya akan berjalan dengan baik. Dan saya pun memberikan andil yang tidak sedikit dengan kemampuan terbatas yang saya miliki. Dengan andil saya memegang barang yang sudah terjatuh maka tentu saja membantu teman saya yang ahli tersebut. Bayangkan saja jika tidak ada rekan yang memegangi barang tersebut, bisa saja walaupun sudah ahli dia akan kerepotan dalam menyusun parsel sendirian. Atau jika tidak ada yang membantu menggunting selotip tentu dia pun akan mengalami kesulitan. Jadi walaupun peran saya sangat sedikit tapi ternyata sangat membantu.
Dan ketika suatu urusan tidak dikerjakan oleh ahlinya, bisa dilihat yang terjadi. Bongkar pasang, pekerjaan yangmemakan waktu yang lama dan mungkin hasil yang tidak terlalu memuaskan.
Jika Negara kita tercinta ini mau menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya maka Negara ini akan menjadi Negara adidaya yang baru pemimpin kebangkitan Islam. Tapi sayang, para pemimpin di Negara ini tidak menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya. Banyak yang merasa ahli di Negara ini padahal bukan dan tidak ahli sama sekali, mereka hanya berpura-pura ahli saja.
Ita lihat contoh ketika masalah kependidikan di Indonesia diserahkan kepada bukan ahlinya. Apa yang terjadi dengan sistem pendidikan di Negara kita. Sungguh kacau balau. Bagaimana sistem UN (Ujian Negara) yang diterapkan sekarang telah menghancurkan moral seluruh bangsa ini. Bagaimana para siswa dengan segala cara, bahkan cara yang haram, agar supaya lulus dalam UN. Bagaimana orangtua para siswa dengan segala cara dan upaya mengeluarkan banyak uang untuk membeli kunci jawaban UN. Bagaimana para guru dan kepalsa sekolah juga menghalalkan berbagai cara agar siswanya lulus 100%dalam UN. Bagaimana siswa, guru, dan kepala sekolah yang jujur tersisihkan dalam perlombaan yng tidak adil ini. Yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Inilah ketika suatu urusan diamanahkan kepada bukan ahlinya. Semuanya hancur berantakan tak tersisa, martabat dan harga diri tergadaikan demi sebuah ijazah kelulusan. Sungguh menyedihkan kenyataan ini.
Maka sangat benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW, ‘Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu saat kehancurannya (HR. Bukhori). Wallahu’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment