Menjadi guru atau pendidik bukanlah
cita-cita saya sejak kecil. Ketika ditanya cita-cita banyak anak-anak akan
menjawab kalau cita-citanya setelah dewasa kelak adalah dokter, insinyur,
ataupun pengusaha. Akan sangat jarang sekali yang akan menjawab cita-citanya
setelah besar nanti jadi seorang guru. Kanapa jarang sekali atau bahkan tidak
pernah cita-cita menjadi guru meluncur dari bibir anak-anak. Hmmm, mungkin
karena orangtua sudah berekspektasi dini untuk anaknya agar kelak nanti menjadi
dokter, insinyur, ataupun pengusaha. Kenapa tidak menjadi guru? Mungkin karena
menjadi guru bukanlah masa depan yang cerah. Gajinya sedikit. Itu mungkin
pandangan orangtua dulu yang menganggap kalau gaji guru sangat kecil dengan
pekerjaan yang sangat melelahkan. Tetapi saat ini keadaan berbalik hampir 180
derajat. Banyak orangtua yang ingin anaknya menjadi guru. Apa sebab? Ohlala
ternyata gaji guru sekarang sudah meningkat. Gaji relative besar dengan beban
pekerjaan yang relative santai.
Guru berasal dari bahasa sansekerta,
guru is one who is regarded as
having great knowledge, wisdom and authority in a certain area, and who uses it
to guide others. Jadi bisa disimpulkan kalau guru itu orang yang
mempunyai banyak pengetahuan, kebijakan, dan mempunyai otoritas serta dengan
keahliannya itu mampu untuk membimbing orang lain. Nah dilihat dari artinya
begitu bermanfaat sekali menjadi seorang guru. Ada dua macam gaji yang dapat
diperoleh oleh seorang guru jika amanahnya itu dilkasanakan dengan baik sesuai
dengan syariat. Yang pertama dan utama adalah gaji yang diberikan oleh Allah.
Menyampaikan sesuatu yang bermanfaat akan diganjar sebagai amalan soleh. Tentu
ini adalah gaji yang tidak ada bandingannya di dunia. Jual belinya lansung
dengan Allah. Dan gaji yang kedua tentu saja uang yang di dapat tiap bulan.
Nah, di sinilah masalahnya. Uang yang didapat tiap bulan. Sebagai guru honorer
tentu saja uang yang didapat sangat minim sekali. Tidak sampai dua ratus ribu
rupiah tiap bulannya. Artinya uang yang didapat dibawah dua ratus ribu rupiah.
Tiap bulan kah didapatnya uang honor itu? Oh, jangan harap tiap bulan akan
menerimanya. Kadang-kadang honor akan didapat setelah dua sampai tiga bulan
disesuaikan dengan dana BOS yang cair dalam waktu 3 bulan sekali.
Menjadi guru honor juga selalu
terombang-ambing dalam ketidakpastian. Ada berita menyedihkan tentang gru
honorer yang ‘dipecat’ karena dianggap telah mengambil jam pelajaran guru PNS. Guru
tersebut adalah guru Bahasa Inggris, karena jam mengajar guru PNS di sekolah
tersebut kurang maka mereka mengambil jam pelajaran Bahasa Inggris sehingga
dengan terpaksa kepala sekolah harus mengeluarkan guru honorer tersebut. Disinilah
‘bargaining position’ seorang guru honorer sangat lemah sekali. Tidak ada
kekuatan hukum yang melindungi guru honorer. Tidak ada advokasi terhadap guru
honorer. Pun, seorang guru honorer yang tidak memiliki relasi dengan otoritas
sekolah harus bersiap bersaing dengan guru honorer baru yang memiliki relasi
dengan para pemegang otoritas di sekolah.
Sungguh, saya sebagai guru honorer pun
ingin ‘full’ mengajar di sekolah, setiap hari datang ke sekolah. Tapi apa daya,
kehidupan ini memerlukan banyak sekali biaya. Uang yang saya dapatkan dari
sekolah sangat jauh sekali memenuhi biaya saya sehari-hari. Maka hanya
setengahnya saja dalam seminggu saya dapat hadir di sekolah. Tapi sungguh saya berusaha untuk memenuhi
semua kewajiban saya. Walaupun hak saya kadang dapat saya peroleh setelah
keringat saya kering. Padahal Rasululloh pernah bersabda bahwa upah seseorang
itu harus dibayarkan sebelum keringatnya kering. Akhirnya hanya kepada Allah
lah saya meminta. Allah Maha Kaya. Tidak akan habis kekayaan-Nya dengan
memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Hanya kepada Allah lah
saya meminta upah itu. Allah Maha Adil, tidak akan Allah menyia-nyiakan amal
apa yang telah diperbuat oleh hamba-hamba-Nya. Maka saya berdo’a kepada Allah.
Ya Allah, kuatkanlah saya, besarkan hati ini untuk sabar dalam setiap langkah
kehidupan. Berilah kekuatan kepada saya agar senantiasa ikhlas dalam menjalani
semuanya. Ya Allah, aku mohon agar Engkau teguhkan hatiku untuk selalu berbuat
kebaikan yang membaikkan hidupku dan menghidari segala yang tak membaikkan
hidupku.
No comments:
Post a Comment