Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday 25 September 2012

Marah


Marah adalah situasi dimana diri kita seakan meledak-ledak seperti ledakan gunung berapi. Apa yang menyesakan hati akan keluar dengan kuatnya seperti halnya isi gunung yang termuntahkan. Apa yang keluar dari hati orang yang marah pun sama seperti apa yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus, panas dan membuat orang-orang di sekitar kaki gunung berapi was was dan ketakutan. Begitupun ketika seseorang marah luar biasa maka orang-orang di sekitar dia akan merasa was was dan ketakutan.
Menurut Wikipedia kemarahan adalah emosi yang berkaitan dengan interpretasi psikologis seseorang yang telah tersinggung, dirugikan atau ditolak dan kecenderungan untuk bereaksi melalui pembalasan.
Ketika kita marah, kita akan merasa lelah yang luar biasa. Karena ketika kita marah, syaraf-syaraf kita sangat tegang sehingga otot-otot tubuh kita akan bekerja lebih keras daripada biasanya. Rasa lelah karena marah saya alami beberapa waktu yang lalu. Saat itu pertama kali saya marah luar biasa setelah sekian lama saya tidak pernah marah dengan sangat. Penyebab dari kemarahan bisa disebabkan kerena beberapa alasan salah satunya adalah tersinggung. Saat itu saya merasa tersinggung karena saya merasa diabaikan dan sayapun merasa dirugikan karena saya menghabiskan banyak waktu untuk menunggu dengan tidak jelas hingga akhirnya merugikan.
Karena merasa tersinggung dan dirugikan maka seseorang yang sedang marah cenderung untuk bereaksi melalui pembalasan. Pembalasannya bisa berupa fisik maupun non-fisik. Ketika saya marah saat itu pembalasan yang saya lakukan adalah pembalasan secara non-fisik yaitu saya mendiamkan orang-orang yang telah membuat saya marah sehingga membuat kaget mereka karena belum pernah melihat saya semarah itu. Reaksi dari orang-orang yang marah pun bisa jadi berbeda-beda. Bisa jadi mereka membalas dengan kekerasan fisik.

Marah adalah representasi dari api. Ketika kita marah maka kita akan akan mengelurkan hawa panas dan kita pun akan merasa panas. Api akan padam oleh air, maka sangat tepat hadits Rasululloh yang berkenaan dengan kemarahaan. Dari ‘Athiyah r a berkata,RAsulullah saw bersabda,”Sesungguhnya marah itu berasal dari syetan,dan sesungguhnya Syetan itu di ciptakan dari api,sedangkan api hanya bisa dipadamkan dengan air.Oleh karena itu,apabila seorang dari kalian marah,maka hendaklah ia berwudhu(HR Abu DAwud)
Tapi akan lebih baik lagi jika bisa menahan rasa marah kita hal ini berkenaan dengan hadits Rasululloh SAW dari Abdullah bin umar  meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,”tidaklah seorang hamba menelan satu tegukan yang lebih utama (lebih disukai)disisi Allah ‘Azza wa jalla dari pada satu tegukan kemarahan yang ia telan(tahan) semata-mata karena mengharap keridhaan Allah swt (HR Ahmad) hadits lain dari Mu’adz ra meriwayatkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”barang siapa yang menahan amarahnya , padahal ia mampu untuk meluapkan marahnya,maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya kehadapan seluruh mahluk, lalu dia mempersilahkan padanya untuk memilih bidadari mana yang ia suka (HR Abu Dawud). Wallahua’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment