Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Sunday, 22 July 2012

Kelasku Menyenangkan



Membuat suasana kelas yang menyenangkan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh para guru. Membuat murid merasa nyaman di dalam kelas pun sangat sulit untuk dilakukan. Pun membuat mereka betah berada di dalam kelas sepertinya mustahil dilakukan. Potret yang sering terjadi di dalam kelas-kelas adalah murid tidak betah berlama-lama duduk di dalam kelas. Biasanya 5-10 menit pertama guru memulai pelajarannya para murid masih bisa duduk dengan manis di bangkunya masing-masing, dan apa yang terjadi setelah 10 menit berlalu. Ya, benar sekali mereka akan mulai ribut, mengobrol, memukul-mukul meja dan meminta izin untuk pergi ke WC. Semuanya itu terjadi karena mereka merasa bosan dengan kelasnya. Mereka tidak tertarik dengan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Jadi siapa yang salah dalam masalah ini. Apakah para murid yang tidak disiplin ataukah guru yang tidak membuat kelas mereka menyenangkan. Jawabannya sudah pasti kelas yang tidak menyenangkan. Karena jika kelas menyenangkan, maka tak ayal lagi para murid akan senang belajar bersama gurunya baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Mengapa kita sebagai guru tidak bisa membuat kelas kita menyenangkan. Jawabannya hanya satu, karena kita mengajar dengan cara yang membosankan. Tidak ada kejutan dalam proses pengajaran yang kita berikan. Setiap hari cara kita mengajar selalu sama dan monoton. Kita mengajar layaknya sebuah robot yang sudah diprogam untuk mengajarkan sebuah pelajaran tertentu. Pertama kita masuk ke dalam kelas, mengucapkan salam pada murid lalu murid membalas salam kita. Setelah mengucapkan salam kita meminta murid untuk berdo’a. Selanjutnya, kita menanyakan tentang PR yang telah diberikan lalu meminta murid untuk mengumpulkannya. Selanjutnya, kita menanyakan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya lalu memberitahu bab yang akan dipelajari hari ini. Selanjutnya, kita akan meminta siswa untuk membuka buku halaman sekian dan kita menerangkan sedikit teori pelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya, kita memninta siswa untuk mengerjakan soal di halaman sekian lalu membahasnya bersama-sama. Begitulah rutinitas yang dilakukan oleh guru dan murid dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Begitu membosankan dan monoton. Tidak ada warna dalam kelas kita. tidak ada kecerian dalam kelas kita. Jadi apa yang kita sebagai guru musti lakukan untuk membuat kelas kita menyenangkan. Jawabannya sangat mudah, warnailah kelas kita dengan kecerian. Buatlah kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. Bagaimakah caranya. Buatlah kejutan-kejutan di dalam kelas kita. Buatlah atmosfir yang berbeda setiap harinya.
Berikut adalah langkah-langkah bagaimana kita mengajar dengan cara yang menyenangkan. Karena saya adalah seorang guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Maka saya akan menuliskan pengalaman saya mengajar di kelas Bahasa inggris yang menyenangkan.

1. Opening (pembukaan)
Proses opening atau pembukaan adalah proses yang sangat penting. Dalam stage inilah guru memiliki kesempatan untuk mendapatkan atensi dari murid-muridnya. Mengapa langkah opening ini sangat penting. Karena jika dalam langkah pembukaan guru tidak mampu mengambil perhatian dari siswa maka dalam langkah-langkah pengajaran selanjutnya guru akan sulit mendapatkan perhatian dari siswanya. Dan sebaliknya jika guru berhasil mengambil perhatian siswa pada langkah pembukaan maka akan memudahkan langkah-langkah mengajar selanjutnya.
Dalam pembukaan kita dapat melakukan teknik BSD, yaitu Bring something different, Say something different, and Do something different. (membawa sesuatu yang berbeda, mengatakan sesuatu yang berbeda dan melakukan sesuatu yang berbeda). Dengan melakukan teknik BSD, peserta didik akan disuguhan sesuatu yang berbeda dari yang biasanya dilakukan oleh guru di awal pertemuan. Bring something different, yaitu membawa suatu yang berbeda ke dalam kelas untuk menunjang pembelajaran. Misalnya untuk mengajar Bahasa Inggris dengan tema ‘Time’, guru membawa jam dinding ke dalam kelas, jika akan mengajar tentang sayuran dan buah-buahan, guru membawa sayuran dan buah-buahan yang masih segar ke dalam kelas. Say something different yaitu guru mengatakan sesuatu yang berbeda di awal pertemuan, bukan salam yang biasa seperti, good morning atau good afternoon. Mengatakan sesuatu yang berbeda, guru bisa mengatakan ‘are you ready for fun?’ atau ‘are you ready for more fun?’ sehingga peserta didik tidak bosan mendengar guru memberi salam good morning atau good afternoon saja. Do something different yaitu melakukan sesuatu yang berbeda. Jika setiap pertemuan guru melakukan sesuatu yang rutin saja, maka peserta didik pun akan bosan dengan ritual yang dilakukan guru di awal pertemuan. Dengan melakukan sesuatu yang berbeda di dalam kelas, maka peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang menyegarkan. Misalnya dengan meminta peserta didik untuk bertepuk tangan, lari di tempat, melompat, dan lain-lain.

2. Ice-breaking
Dalam langkah ini, guru melakukan review dan preview. Guru mengecek ulang pelajaran yang lalu atau memberikan pandangan pelajaran yang akan dilakukan. Dalam melaksanakan langkah ini, peserta didik dan guru bisa menggunakan teknik Total Physical Response (TPR), yaitu melibatkan fisik untuk melakukannya. Anak-anak sangat suka menggerakkan tubuh mereka itulah mengapa dalam tahap ice-breaking, kita melibatkan anggota tubuh dari murid kita. selain akan membuat atmosfir yang ceria juga akan melancarkan peredaran darah dan dengan menggerakan tubuh maka akan membuat murid kita lebih bersemangat.

3. Lead-in
Dalam tahap ini guru mengecek sejauh mana kemampuan peserta didik dalam pelajaran yang akan diajarkan. Dalam tahap ini guru mengecek kemampuan siswa dalam hal (1) sentence (kalimat), apakah peserta didik faham dalam tingkat pemilihan kalimat yang tepat, (2) understading (pemahaman), apakah peserta didik faham apa yang diminta guru, perintah dari guru, (3) vocabulary (kosakata), apakah peserta didik mampu untuk menggunakan kosakata yang tepat, (4) context (konteks), apakah peserta didik memahami konteks kalimatnya.

4. Presentasi
Dalam tahap ini, guru memberikan konsep dari pejaran yang diberikan. Dalam memberikan presentasi, guru menyampaikan konsep dengan sederhana, singkat dan mudah dipahami. Dalam memberikan presentasi, guru lebih banyak memberikan contoh daripada penjelasan. Dalam menggunakan papan tulis, guru tidak hanya sekedar menuliskan materi tetapi melakukan Board Management, yaitu mengatur papan tulis sehingga memudahkan guru menyampaikan materi atau konsep. Dalam tahap ini guru tidak menerangkan dengan cara yang rumit. Dalam tahap presentasi diharapkan guru menyampaikannya dengan cara yang paling mudah. Jangan berpikiran bahwa menerangkan sesuatu yang sulit membuat kita merasa menjadi guru yang keren.

5. Controlled Practice
Dalam tahap ini, saatnya peserta didik untuk menerapkan konsep yang sudah diberikan oleh guru. Dalam kelompok kecil, peserta didik melakukan latihan seperti bertanya, menjawab atau menjelaskan. Dalam tahap ini, guru mengontrol kegiatan yang dilakukan peserta didik, mengkoreksi lansung kesalahan yang dilakukan peserta didik. Student Talk Time atau waktu siswa berbicara berlaku di tahap ini. Yang menjadi pusat dari proses pengajaran adalah siswa. Tidak ada waktu bagi siswa untuk memikirkan aktivitas lain seperti mengobrol, memukul-mukul meja ataupun meminta izin keluar dalam tahap ini. Semua siswa diharuskan aktif dalam proses ini.

6. Semi-controlled Practice
Dalam tahap ini, peserta didik tetap melakukan latihan. Di tahap ini guru tidak melakukan koreksi secara lansung tapi membiarkan peserta didik yang lain untuk melakukan koreksi. Dalam tahap ini, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diberi tanggung jawab untuk mengkoreksi kesalahan yang dilakukan oleh temannya.


7. Real-life Practice
Di tahap ini, peserta didik menggunakan Bahasa Inggris seperti dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahap ini, peserta didik dapat melakukan drama.

8. Feed-back & Closing
Di tahap ini, peserta didik dan guru sama-sama memberikan kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan. Di tahap ini, guru mencari tahu apakah siswa senang dalam melaksanakan proses pelajaran dan apakah mereka akan menggunakan konsep pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Bagaimana kita mengukur bahwa kelas kita menyenangkan. Bagaimana kita bisa tahu bahwa murid kita senang berada di dalam kelas. Jawabannya sangat mudah. Tidak ada murid yang mengobrol tentang sesuatu di luar pelajaran. Murid kita tidak ribut tanpa alasan. Murid kita tidak meminta izin keluar kelas karena jika mereka keluar kelas mereka akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kesenangan di dalam kelas. Dan yang terpenting adalah senyum yang mereka perlihatkan selama pelajaran kita di dalam kelas. Ketika kita melihat senyum di muka murid kita maka saat itu kita tahu bahwa kita telah berhasil membuat kelas kita menyenangkan...^_^...

No comments:

Post a Comment