Menunggu adalah suatu
hal yang tidak menyenangkan. Apapun bentuknya, tidak ada seorang pun di dunia
ini menyukai apa yang disebut dengan menunggu. Menunggu adalah suatu hal yang
berat untuk dilakukan dan harus disikapi dengan sikap yang luar biasa sulitnya,
yaitu bersabar. Ya, banar sekali ketika kita harus menunggu sesuatu, yang bisa
kita lakukan hanyalah bersabar, sabar yang produktif tentunya.
Ini pengalaman pribadi
ketika menunggu beberapa orang teman untuk pergi ke suatu tempat. Dalam kesepakatan,
kami berjanji untuk bertemu pada jam 1 siang. Kesepakatannya, saya akan
menjemput ke rumahnya pada jam 1 siang. Saat itu keadaan di jalan sangat macet,
yah kemacetan memang selalu terjadi, apalagi hari ini adalah hari Sabtu, di
mana jalanan kota Bandung di hari Sabtu dan Minggu dipastikan selalu macet
karena datangnya para turis lokal. Setelah melalui perjalanan menembus
kemacetan akhirnya saya sampai ke tempat tujuan pada jam 1 lebih 30. Yah,
terlambat sekitar 30 menit mudah-mudahan tidak membuat teman saya itu jengkel
karena harus menunggu cukup lama. Saya pun segera mengirim SMS agar dia
menunggu di depan gang rumahnya. Tapi apa yang terjadi, dia membalas SMS bahwa
dia masih di tempat lain, baru selesai menghadiri resepsi pernikahan teman
kuliahnya. Betapa syoknya saya dan supir mobil yang saya tumpangi. Bisa dibayangkan,
dalam keadaan jalanan yang macet dia masih berada di kawasan super macet di
Bandung. Alhasil saya menunggu dia sekitar kurang lebih 2 jam.
Apa yang bisa kita
lakukan jika menghadapi keadaan seperti ini. Yah, tentu saja kita hanya bisa
bersabar. Tidak bisa kita marah-marah terhadap teman kita, toh jika kita
mengeluarkan segenap tenaga untuk memarahi teman kita pun tidak aka nada gunanya.
Tidak akan menghadirkan mereka langsung di hadapan kita. jadi, yang bisa kita
lakukan hanyalah bersabar menunggu.
Pun ketika kita sedang
menunggu pesawat yang delay. Terkadang kita harus menunggu 1 – 3 jam ketika
mendapatkan pesawat kita tertunda keberangkatannya. Kesal, sudah pasti. Tapi apa
guna jika kita mengomel dan marah-marah. Dengan omelan dan amarah tidak akan
menjadikan pesawat kita langsung terbang kan. Jadi, apa yang harus dilakukan. Selain
menerapkan ilmu sabar, kita juga bisa menunggu dengan cara yang produktif. Sambil
menunggu pesawat kita yang didelay, kita bisa membaca buku, kita juga bisa
membaca Qur’an, menghapal ayat Qur’an atau sekedar mengobrol dengan penumpang
lain, menambah teman dan saudara.
Juga ketika kita
menunggu ‘jodoh’ yang kerap tidak datang saja. dalam hal menunggu jodoh, bukan
hanya ilmu sabar saja yang harus kita terapkan, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya
seperti ilmu ikhlas, ilmu tawakal, dan ilmu-ilmu lainnya lagi. Sebagai perempuan,
kita adalah pihak yang menunggu seorang lelaki sholeh datang ke rumah kita
untuk meminta kepada ayah kita agar dapat menikahi kita. Menunggu dilamar oleh
seorang pria sholeh tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi jika waktu ‘menunggu’
nya tidak sebentar tapi bertahun-tahun. Bukan hanya menunggu 1 – 2 tahun saja
setelah lulus kuliah, tapi bisa jadi menuggu 5 – 10 tahun atau bahkan lebih. Tentu
saja tingkat kesabaran dalam menunggu lelaki sholeh itu adalah tingkat yang
cukup tinggi.
Marah-marah, mengomel,
merutuki nasib tidak akan menjadikan jodoh kita datang secepat yang kita
inginkan. Jadi apa yang harus kita lakukan sambil menunggu sang lelaki sholeh
tersebut?. Sabar?, sudah pasti kita harus sabar. Ataukah melakukan pekerjaan
seperti ketika kita menunggu pesawat yang didelay. Oh, sudah pasti kita bisa
melakukan hal-hal seperti kita menunggu pesawat delay kita, tilawah, menghapal
Qur’an, membaca buku, hal-hal itu bisa kita lakukan sambil menunggu.
Pun dalam masa menunggu
itu kita baguskan kualitas diri kita. kita baguskan dan percantik diri kita
dengan ilmu dan akhlak yang mumpuni. Dalam masa menunggu ini, kita berusaha
untuk menaikkan kualitas kita, perbagus dan percantik diri kita dengan ilmu
agar kelak ketika kita ebrtemu jodoh kita, kita akan dipertemukan dengan jodoh
yang berkualitas, yang akhlak dan ilmunya berkualitas tingkat tinggi. Bisa
jadi, saat ini Alloh sedang mempersiapkan kita untuk jodoh kita.
Jadi, menunggu memang
hal yang menyebalkan, tetapi bukan berarti kita kalah pada kemarahan dan
omelan. Pada masa menunggu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisinya. Banyak
hal yang bisa kita lakukan untuk menaikkan kualitas pribadi kita pada saat ‘menunggu’
itu. Wallahu’alam …^_^…
9 Maret 2013
Di saat menunggu
kedatangan teman untuk pergi menonton sebuah konser. Sambil menunggu ya
menulis. Hehehehe….
No comments:
Post a Comment