Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Thursday, 21 March 2013

Mudahnya Ucapkan “Sabar yaa…”


Sabar, sebuah kata yang sangat mudah diucapkan tapi mungkin sulit untuk dilaksanakan. Bagi si penutur, kata sabar akan sangat mudah meluncur dari bibir. Kalimat-kalimat seperti; ‘sabar ya, nanti juga datang’, ‘sabar ya, nanti juga sembuh’, ‘sabar ya, kalau sudah waktunya nanti juga jodohnya datang sendiri’, ‘sabar ya, sekarang memang susah dapat pekerjaan bagus’, ‘sabar ya, laki-laki memang sulit mengerti perasaan wanita’.
Sabar ya, sabar ya, sabar ya, mudah sekali ucapan itu itu terlontar dari mulut sang penutur. Tapi apakah si penutur tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh si pendengar. Bagaimana sebenarnya si pendengar itu memaknai kata sabar. Mungkin ringan bagi si penutur untuk mengucapkan kata sabar, tapi akan sulit sekali untuk dilaksanakan oleh si pendengar.
Hari ini, seorang teman member komentar terhadap status yang saya tulis di sebuh media sosial. Saat itu saya memposting hasil poling yang menyatakan bahwa 91% responden memilih wanita yang akan cepat mendapatkan jodoh adalah wanita yang sederhana, ceria, apa adanya dan suka menggemberikan orang lain. Bersamaan dengan ‘link’ yang saya posting saya sertakan komentar pribadi saya yang menyatakan bahwa ketetapan Alloh itu tidak berdasarkan polling. Saya adalah wanita yang sederhana, ceria, apa adanya dan suka menggemberikan orang lain tapi di usia yang sudah 30 tahun lebih masih belum mendapatkan jodoh. Beberapa komentar dari teman-teman menuliskan bahwa saya harus sabar.
Kata ‘sabar yaa’ dari seseorang yang sudah menikah terhadap orang yang belum menikah mungkin akan terucap dengan ringan tapi bagi yang mendengarnya tentu saja kata sabar itu cukup sulit untuk dilaksanakan. Bagaimana tidak sulit, ketika teman-teman yang seumuran sudah hampir menikah semua dan rata-rata sudah memiliki 2-3 anak tapi diri ini belum juga mendapatkan apa itu yang dinamakan jodoh.
Teorinya untuk ilmu sabar mungkin mudah untuk dipelajari. Kita sudah faham bahwa sabar adalah salah satu kunci sukses dalam menjalani hidup. Juga ketika kita dihadapkan dengan masalah jodoh. Kita sangat yakin bahwa Alloh sudah memasangkan masing-masing dari kita. Alloh sudah menetapkan jodoh kita. Hanya saja kita tidak mengetahui dengan siapa kita berjodoh dan kapan kita akan bertemu dengan jodoh kita. Kita tahu bahwa kita harus bersabar dalam urusan jodoh ini. Tapi kenyataannya untuk bersabar itu memang lebih mudah terucap daripada terlakukan. Kita yakin bahwa kita memilki jodoh tapi tetap saja kita merasa was was karena sampai saat ini, dalam usia yang rawan ini, kita masih belum menemukan jodoh kita. sebagai manusia, wajar bukan ketika kita merasa khawatir dan memikirkan lintasan yang buruk tentang pertanyaan apakah Alloh memang benar sudah menetapkan jodoh kita. Jika memang sudah ada jodohnya, kapan sih akan dipertemukan. Kenapa Alloh belum saja memberikan jodoh itu kepada kita. apa sih yang menghalangi Alloh untuk menahan jodoh kita. Mengapa teman-teman kita begitu mudahnya menemukan jodoh mereka di usia yang masih muda. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bergelayut di dalam hati ini. Begitu, dengan kekhawatiran hati ini begitu mudahnya berburuk sangkan pada Alloh, astagfirulloh.
Berbaik sangkalah. Alloh tahu apa yang terbaik bagi kita. Yang baik menurut Alloh pasti baik untuk kita, yang buruk menurut Alloh pasti buruk bagi kita tapi yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Alloh dan yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Alloh. Mana yang akan kita inginkan. Apakah kita menginginkan yang baik menurut kita tapi buruk menurut Alloh atau menginginkan yang baik menurut Alloh. Tentu saja kita menginginkan sesuatu yang baik menurut Alloh. Karena yang baik menurut Alloh pasti baik juga untuk kita. hanya saja terkadang kita tidak menyadari. Bisa jadi yang baik menurut kita, buruk menurut Alloh dan sebaliknya yang buruk menurut kita ternyata baik menurut Alloh.
Seperti halnya urusan jodoh ini. Ketika, di usia 30 an kita masih belum menemukan jodoh kita, insya Alloh inilah yang terbaik yang diberikan Alloh kepada kita. Alloh ingin mendidik kita dulu dengan ilmu sabar. Alloh sedang mempercantik kita dengan ilmu yakin. Alloh sedang memoles kita dengan ujian dan cobaan dalam urusan jodoh ini agar kita naik level dengan nilai yang sempurna. Alloh ingin mempersiapkan diri kita untuk menjadi lebih indah dan cantik hingga saatnya nanti kita bertemu dengan jodoh kita.
Jadi, mari kita laksanakan kata sabar itu dalam hidup kita semudah kita mengucapkannya. wallahu’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment