Malu adalah bagian dari
iman. Seperti yang disabdakan oleh Rasululloh SAW yang diriwayatkan oleh Abu
mas’ud Uqbah bin Amr al-Anshari, ia bertutur bahwa Rasululloh SAW bersabda:”Sesungguhnya
sebagian dari ucapan nubuwah (kenabian) pertama yang diperoleh manusia ialah ‘Bila
engkau tidak malu, maka berbuatlah semaumu’.”
Rasa malu adalah sumber
akhlak yang terpuji. Rasa malu juga merupakan pendorong bagi kita untuk
melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. Mengapa bisa rasa malu ini
menjadi pendorong pada kebaikan. Jawabnya pun sangat mudah. Misalnya saja, kita
memiliki fisik yang kuat, kita akan merasa malu jika membiarkan seorang tua
renta berdiri di dalam suatu bis, sedangkan kita yang masih muda dan kuat dengan
enaknya duduk. Kita, dengan harta yang lebih dari cukup akan merasa malu jika
kita tidak bersedekah pada yang membutuhkan. Tidak hanya malu terhadap manusia
yang lain saja tapi juga malu terhadap Alloh yang sudah sedemikian baiknya
melimpahankan rezeki berlebih pada kita.
Kita, dengan ilmu yang
dimiliki tentu akan merasa malu jika tidak membagikan ilmu tersebut pada orang
lain. Kita, yang mengaku sebagai muslimah, wanita beragama Islam tentu akan
malu jika kita membiarkan orang lain yang bukan muhrim melihat aurat kita. kita
yang mengaku sebagai pelayan masyarakat, seharusnya malu jika kita, bukannya
melayani tapi malah ingin dilayani. Kita yang seharusnya member sedekah tetapi
malah memakan harta yang bukan haknya.
Sepertinya budaya malu
ini kian hari kian terkikis oleh kejamnya nikmat dunia. Sepertinya ‘urat malu’
sebagian besar dari kita sudah semakin menghilang saja. Tidak ada lagi malu
bagi para koruptor. Tidak malu para koruptor tersebut ‘memakan’ harta rakyat. Tidak
malu lagi para pencuri itu mengambil yang bukan haknya. Tidak malu lagi para muslimah
mempertontonkan aurat mereka pada khalayak ramai. Tidak malu lagi para istri
atau suami yang mengkhianati pasangannya. Tidak malu lagi jika hamil tanpa
ikatan pernikahan. Tidak malu lagi mempertontonkan ‘kemesraan’ yang tidak layak
di ruang public. Tidak malu lagi menyuap agar tercapai keinginannya. Tidak malu
lagi bersikap ‘cuek’ pada saudara sesame muslim yang tertindas di belahan dunia
lain itu. Tidak ada lagi rasa malu, apakah keimanan dalam hati sudah lenyap. Bukankah
malu itu bagian dari iman.
Benar apa yang dikatakan
oleh Rasululloh SAW, “Jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” Berbuatlah
sesukamu seakan-akan Alloh tidak pernah mengawasimu. Wallau’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment