Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday 18 March 2013

Bila Engkau Tidak Malu, Maka Berbuatlah Sesukamu


Malu adalah bagian dari iman. Seperti yang disabdakan oleh Rasululloh SAW yang diriwayatkan oleh Abu mas’ud Uqbah bin Amr al-Anshari, ia bertutur bahwa Rasululloh SAW bersabda:”Sesungguhnya sebagian dari ucapan nubuwah (kenabian) pertama yang diperoleh manusia ialah ‘Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah semaumu’.”
Rasa malu adalah sumber akhlak yang terpuji. Rasa malu juga merupakan pendorong bagi kita untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. Mengapa bisa rasa malu ini menjadi pendorong pada kebaikan. Jawabnya pun sangat mudah. Misalnya saja, kita memiliki fisik yang kuat, kita akan merasa malu jika membiarkan seorang tua renta berdiri di dalam suatu bis, sedangkan kita yang masih muda dan kuat dengan enaknya duduk. Kita, dengan harta yang lebih dari cukup akan merasa malu jika kita tidak bersedekah pada yang membutuhkan. Tidak hanya malu terhadap manusia yang lain saja tapi juga malu terhadap Alloh yang sudah sedemikian baiknya melimpahankan rezeki berlebih pada kita.
Kita, dengan ilmu yang dimiliki tentu akan merasa malu jika tidak membagikan ilmu tersebut pada orang lain. Kita, yang mengaku sebagai muslimah, wanita beragama Islam tentu akan malu jika kita membiarkan orang lain yang bukan muhrim melihat aurat kita. kita yang mengaku sebagai pelayan masyarakat, seharusnya malu jika kita, bukannya melayani tapi malah ingin dilayani. Kita yang seharusnya member sedekah tetapi malah memakan harta yang bukan haknya.
Sepertinya budaya malu ini kian hari kian terkikis oleh kejamnya nikmat dunia. Sepertinya ‘urat malu’ sebagian besar dari kita sudah semakin menghilang saja. Tidak ada lagi malu bagi para koruptor. Tidak malu para koruptor tersebut ‘memakan’ harta rakyat. Tidak malu lagi para pencuri itu mengambil yang bukan haknya. Tidak malu lagi para muslimah mempertontonkan aurat mereka pada khalayak ramai. Tidak malu lagi para istri atau suami yang mengkhianati pasangannya. Tidak malu lagi jika hamil tanpa ikatan pernikahan. Tidak malu lagi mempertontonkan ‘kemesraan’ yang tidak layak di ruang public. Tidak malu lagi menyuap agar tercapai keinginannya. Tidak malu lagi bersikap ‘cuek’ pada saudara sesame muslim yang tertindas di belahan dunia lain itu. Tidak ada lagi rasa malu, apakah keimanan dalam hati sudah lenyap. Bukankah malu itu bagian dari iman.
Benar apa yang dikatakan oleh Rasululloh SAW, “Jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” Berbuatlah sesukamu seakan-akan Alloh tidak pernah mengawasimu. Wallau’alam …^_^…

No comments:

Post a Comment