Kalau mood jelek sedang
datang menyergap inginnya marah-marah. Hal seremeh apapun akan menjadi pemicu
untuk rentetan kemarahan demi kemarahan. Hal yang tidak perlu untuk ‘digerutui’
saja akan menjadi pemicu yang dianggap besar untuk memancing kemarahan. Gigitan
nyamuk mun dirasa menjadi pemicu yang besar.
Setiap perempuan ditiap
bulannya ada masa-masa dimana emosi menjadi tidak stabil. Hal-hal yang kecil
akan dijadikan bahan bakar untuk sebuah kemarahan yang luar biasa. Masa-masa
pre-menstruasi dijadikan ‘kambing hitam’ untuk ketidastabilan emosi yang
dialami oleh perempuan ditiap bulannya. Masa pre-mens biasanya hormon dari
seorang perempuan menjadi tidak seimbang sehingga memicu emosi yang tidak stabil
juga. Setiap perempuan dalam masa pre-mens akan mudah naik pitam pun akan
menjadi mudah tersinggung.
Nah, hari ini menjadi
serentetan ketidakstabilan emosi yang dialami oleh penulis menjelang masa
menstruasi. Gangguan nyamuk-nyamuk yang seenaknya terbang memicu kemarahan pun
gigitan-gigitan kecil mereka membuat penulis berteriak memancarkan kemarahan. Omongan
seseorang yang sedikit memperingatkan penulis membuat penulis marah dan tidak
terima sehingga balik memarahi orang tersebut. Juga jaringan internet yang ‘lemot’
memicu kemarahan penulis hingga kemarahan penulis semakin menjadi-menjadi.
Ah, kemarahan ini
bagaikan api yang terus membesar membakar. Ingin rasanya berteriak-teriak marah
meluapkan kekesalan dalam hati. Dan yang bisa memadamkan api hanyalah air. Jadi,
berwudhulah, biarkan air wudhu itu memadamkan bara api emosi yang berapi-api. Wallahu’alam
…^_^…
No comments:
Post a Comment