Hati-hati dengan virus
ini. virus ini bisa menyerang dengan tiba-tiba. Menyerang bagian hati dari
tubuh manusia. Virus ini sangat berbahaya karena yang terserang tidak menyadari
bahwa hatinya telah terserang virus ini hingga akhirnya penyakitnya sudah
mencapai stadium 4. Jika sudah mencapai stadium 4 maka tidak ada lagi obat yang
bisa menyembuhkan kecuali taubat yang sebenarnya, taubat nasuha, meminta ampun
pada Alloh atas kekhilafan yang telah dilakukan.
Virus ini menyerang hati
dengan cara yang ganas dan tanpa ampun. Gejala awal dari penyakit yang
disebabkan virus ini tidak terlalu kelihatan bahkan yang terserang virus ini
tidak akan menyadari sama sekali. Yang lebih bahayanya adalah ketika virus ini
semakin menggerogoti hati, bukan rasa sakit kepayahan yang dialami tapi rasa
senang yang sangat sehingga menimbulkan fantasi yang indah dalam otaknya. Semakin
virus ini menjalar dalam hati semakin otak terpenuhi oleh fantasi-fantasi yang
indah. Wah, bahaya bukan ketika virus ini menyebar dari hati menuju otak. Dan tak
lama pun akan menyerang anggota tubuh yang lain.
Virus ini banyak
menyerang hati dari para aktivis dakwah. Tidak diketahui alasan yang pasti
mengapa virus ini banyak menyerang para aktivis dakwah yang notabene telah
diberi ilmu untuk menangkal serangan virus ini, virus merah jambu. Tak terhitung
bagaimana para aktivis dakwah ini mendapatkan ilmu untuk menangkal virus ini,
juga mendapatkan obat yang sangat mujarab untuk menangkal serangannya. Tapi tetap
saja virus ini mampu masuk dan menyerang bagian hati para aktivis dakwah ini.
Gejala awal akibat dari
serangan virus ini adalah rasa bahagia ketika terjadi saling berkirim SMS ‘mesra’
diantara ikhwan dan akhwat. Lalu terlontar juga panggilan ‘sayang’ dari kedua
belah pihak. Panggilan yang seharusnya terlihat indah jika dilakukan pasangan
suami istri seperti ‘ayah, bunda’, ‘abi, ummi’, ‘bunda, panda’ kerap terlontar
dari jari-jari lewat SMS, Whatsapp, BBM para ikhwan dan akhwat yang belum terikat pernikahan ini. Efek
selanjutnya dari virus ini adalah panggilan yang lebih ‘mesra’ lagi seperti ‘sayang’,
‘ayang’, ‘cinta’. Lalu akan merembet ke perhatian yang tidak seharusnya seperti
pesan yang bertanya, ‘sudah bubu belum?’, ‘sudah makan siang belum?’, ‘hari ini
makan siang sama apa?’, ‘mau pergi ke mana hari ini’, ‘hati-hati yang di jalan’
dan sederet perhatian-perhatian lainnya yang seharusnya tidak ditanyakan kepada
yang bukan pasangannya.
Lebih lanjut adalah
ibadah yang telah terkontaminasi virus ini. Para aktivis dakwah yang telah
terserang virus ini tidak menyadari bahwa ibadah-ibadah harian mereka
terkontaminasi virus ini. Contohnya seperti ‘tahajud call’. Dengan dalih saling
mengingatkan untuk shalat tahajud, para ikhwan dan akhwat ini berkomitmen untuk
saling mengingatkan untuk bangun dalam rangka shalat tahajud. Pesan seperti ‘ayo
bangun, sholat tahajud’, ‘udah bangun belum?’ kerap tersampaikan lewat
jari-jari mereka mengirimkan pesan lewat SMS, Whatsapp, ataupun media lainnya. Juga
janjian untuk saling mengingatkan dalam ibadah-ibadah yang lain, seperti
janjian untuk puasa senin-kamis barengan. Pesan ‘mesra’ seperti ‘buka sama apa?’,
‘ta’jil nya yang manis-manis dulu’, ‘jangan makan berlebihan yaa’, dan seabrek
pesan ‘mesra’ lainnya akana tersampaikan dengan ‘indah’ nya.
Sahabat, virus ini
sungguh sangat berbahaya. Virus ini tidak bisa terdeteksi oleh mikroskop
secanggih apapun. Virus ini menyerang hati kita dengan membabi buta dan tanpa
ampun. Virus ini mengancam kesucian hati kita. virus ini bukan hanya
menghancurkan diri kita tapi bisa jadi virus ini menghancurkan dakwah yang kita
emban. Sangat bahaya bukan. Kita pikirkan saja apa jadinya ketika kita
berkoar-koar kepada yang kita dakwahi tentang adab menjaga pergaulan diantara
laki-laki dan perempuan tapi kita sendiri tidak menjaga adab itu. Kita berkoar-koar
mengatakan bahwa pacaran sebelum nikah itu haram, tapi yang kita lakukan tidak
jauh beda dengan layaknya laki-laki dan perempuan yang sedang memadu kasih.
Sahabat, virus ini
sangat berbahaya karena kita tidak menyadari bahwa kita sudah terserang oleh
virus ini. virus ini sangat cerdas dalam menyerang. Tapi, bukan berarti kita
tidak memiliki anti-virus nya. Anti-virus yang paling mujarab adalah Alloh,
kita harus selalu meminta perlindungan kepada Alloh agar mampu menangkal
serangan dari virus ini. Anti-virus yang lain adalah sahabat-sahabat sejati
yang akan senantiasa saling mengingatkan. Taubat nasuha adalah obat paling
mujarab untuk mengobati hati yang telah terserang virus ini. Sahabat, hati-hatilah
dengan virus ini. Jangan anggap enteng serangannya. Wallahu’alam… (Dalam rangka terus mengingatkan diri sendiri...)
Kredit gambar: Ardhi el-Mahmudi
No comments:
Post a Comment