Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday, 17 June 2014

Merasa Paling Baik



Salah satu sifat manusia yang buruk adalah merasa diri paling baik atau paling sholeh. Saya yang baik sedangkan yang lain tidak lebih baik dari saya. Saya tidak salah sedangkan yang lain salah. Saya yang lebih hebat sedangkan yang lain biasa-biasa saja. Saya yang superior sedangkan yang lain inferior. Semua yang positif ada dalam diri saya sedangkan semua yang negatif ada di pihak lain. Begitulah terkadang sifat manusia yang ‘satu’ ini sering hadir dalam diri kita. astagfirulloh… selawasnya kita harus selalu beristigfar ketika sifat yang satu ini muncul.
Kemarin-kemarin dapat postingan cerita dari seorang teman. Isinya adalah pengalaman seseorang yang habis pulang itikaf di masjid. Saat itu dia pulang dengan menggunakan angkot. Dia bertanya-tanya dalam hati kok bulan Ramadhan ini masih aja sibuk cari uang bukannya getol ibadah apalagi di 10 hari terakhir. Kapan lagi coba mendapatkan pahala besar di bulan Ramadhan. Intinya dia merasa aneh dengan supir angkot yang cuman asyik mencari uang bukannya ibadah. Pada saat itu dia tersadar bahwa dia telah berlaku sombong dengan ibadahnya dan tersadar bahwa ibadahnya semalam suntuk bisa saja terhapus dengan kesombongannya. Dia tersadar bahwa bisa jadi supir angkot itu lebih mulia dari pada dirinya. Yah sifat manusia yang ‘merasa paling hebat’ telah hinggap pada dirinya. Tapi Alhamdulillah dia segera tersadar dengan kesalahannya dan bertaubat akan kesalahannya.
Cerita yang lain saya dapat dari seorang ustadzah ketika saya menghadiri majlis ilmunya. Dia bercerita bahwa ada dari salah satu jamaahnya yang selalu merasa sudah hebat dan sholehah. Satu jamaah itu mengatakan bahwa bacaan ngajinya sudah baik sehingga dia tidak perlu untuk belajar lagi, padahal kenyataan yang sebenarnya tidak demikian. Dia juga merasa bahwa pakaiannya sudah syar’i padahal pun kenyataannya tidak demikian. Dia berkata bahwa ilmu yang dimilikinya sudah cukup sehingga dia merasa ilmu-ilmu yang dia dapatkan di majlis tersebut sudah tidak diperlukan lagi.
Yah begitulah sifat manusia ‘merasa paling baik dan sholeh’. Sifat yang satu ini adalah sifat sombong di hadapan Alloh dan manusia. Dia merasa sudah baik dan hebat dalam urusan ibadah sehingga berhak untuk mendapatkan cap sholeh atau sholehah. Semoga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang mempunyai penyakit dari sifat ‘Aku Yang Paling Hebat’ ini dan jika memang penyakit ini pernah hinggap pada diri kita semoga cepat dijauhkan dari penyakit ini. wallahu’alam…

No comments:

Post a Comment