Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday, 7 April 2015

Perkembangan Kognitif


Menurut Piaget (1954), ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal (Santrock, 2011, hal 28).
·      Tahap Sensorimotor. Tahap ini berlangsung mulai dari lahir hingga usia sekitar 2 tahun. Dalam tahap ini, bayi membangun pemahaman mengenai dunianya dengan mengordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan fisik dan motorik.
·     Tahap Praoperasi. Tahap ini berlangsung kurang lebih dari usia 2 – 7 tahun. Dalam tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar, melampaui hubungan sederhana antara informasi sensoris dan tindakan fisik. Menurut Piaget, anak-anak prasekolah ini belum mampu melakukan tindakan operasi, yaitu tindakan mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak melakukan secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik.
·      Tahap Operasi Konkret. Tahap ini berlangsung kurang lebih dari usia 7 – 11 tahun. Dalam tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis, sejauh hal itu diterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik atau konkret. Pemikir operasi konkret tidak dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan aljabar, karena terlalu abstrak untuk dipikirkan pada tahap perkembangan ini.
·      Tahap Operasi Formal. Tahap ini berlangsung antara usia 11 – 15 tahun dan terus berlangsung hingga masa dewasa. Ini adalah tahapan terakhir menurut Piaget. Dalam tahap ini, individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan mampu berpikir secara abstrak dan lebih logis. Dalam aspek memecahkan masalah, anak-anak pada tahap ini dapat bekerja secara lebih sistematis dengan mengembangkan hipotesis mengenai mengapa sesuatu terjadi seperti itu kemudian menguji hipotesis tersebut.


No comments:

Post a Comment