Menurut
Wolvin & Coakley (1985:99-107) ada banyak aspek dari
seluruh proses komunikasi yang memengaruhi penyimak, yaitu sumber pesan, pesan
itu sendiri, saluran pesan yang dikirim, lingkungan komunikasi, serta
kebisingan di sekitar komunikasi. Selain itu, penyimak pun dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang memengaruhi cara penyimak dalam proses menyimak seperti:
waktu, usia, jenis kelamin, konsep diri, spesialisasi belahan otak, dan keadaan
fisik dan psikologis penyimak.
Waktu
Waktu
memiliki pengaruh yang signifikan pada semua komunikasi. Berikut beberapa
pengaruh waktu terhadap proses komunikasi.
1.
Waktu
dapat memengaruhi intensitas hubungan komunikasi (Pertemuan kelompok yang hanya
dilakukan satu jam setiap minggu dalam jangka waktu tertentu, akan memiliki
intensitas yang kurang dibandingkan dengan pertemuan kelompok yang dilakukan
terus menerus setiap akhir pekan).
2.
Waktu
dapat mengubah saluran komunikasi (orang tua dan anak yang beralih dari
komunikasi non verbal kepada komunikasi verbal, akan mengembangkan kemampuan
bahasa verbal anak).
3.
Waktu
dapat mengubah gaya komunikasi (beberapa orang yang telah
bersama untuk jangka
waktu yang panjang mungkin akan menggunakan
kata-kata yang lebih sedikit, masing-masing
mampu mengantisipasi pikiran dan perasaan orang lain).
Penyimak
terus dipengaruhi oleh berbagai dimensi waktu. Waktu yang dihabiskan dalam proses
yang lama itu sendiri dapat
memengaruhi efisiensi seseorang menyimak. Misalnya, rusaknya penyimakan seseorang dapat
mengurangi ketajaman penyimakan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
benar-benar menyimak adalah faktor yang signifikan.
Waktu juga menjadi faktor dalam proses menyimak saat berkomunikasi, seperti dapat memengaruhi perhatian seseorang serta
dapat memengaruhi motivasi seseorang untuk menyimak. Jika penyimak bergegas atau tidak mampu mencurahkan
banyak waktu dalam berkomunikasi, maka proses menyimak menjadi pendek. Sebagian
besar dari kita mungkin pernah mengalami konferensi dengan penasihat sibuk,
orang yang berjualan, atau eksekutif yang benar-benar tidak memiliki waktu
untuk menyimak, sehingga komunikasi nonverbal dipilih untuk mengakhiri
pembicaraan. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang akan membuat kecewa bagi
pembicara maupun penyimak, jika memang tidak ada cukup waktu untuk menyimak.
Waktu tentu memainkan peran penting dalam proses komunikasi.
Usia
Seorang penyimak yang tumbuh dengan baik serta mendapatkan pengalaman dan kepekaan yang lebih besar, akan dapat menyimak secara efektif.
Seorang penyimak yang tumbuh dengan baik serta mendapatkan pengalaman dan kepekaan yang lebih besar, akan dapat menyimak secara efektif.
Jenis Kelamin
Karena
struktur otak laki-laki dan perempuan berbeda, para peneliti mengemukakan bahwa
ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam merespon apa yang
disimaknya.
Konsep Diri
Pengaruh
lain yang signifikan pada proses komunikasi adalah konsep diri penyimak. Jika
kita diberitahu cukup sering bahwa kita bukan penyimak yang baik, maka kita
akan mulai percaya bahwa kita adalah penyimak yang buruk.
Spesialisasi Belahan Otak
Setiap individu pasti berbeda dalam proses menyimaknya tergantung pada
orientasi penggunaan otak kanan atau kirinya. Seperti yang telah kita ketahui,
ada perbedaan antara kerja otak tergantung pada datangnya informasi yang
diterima, jenis informasi yang diterima, kode komunikasi yang digunakan, dan
fungsi yang digunakan. Sebagai tambahan, juga terdapat beberapa bukti bahwa
memori (ingatan) mungkin berhubungan dengan perbedaan dari kinerja otak.
Keadaan Fisik dan Psikologi
Keadaan fisik dan psikologi
seseorang seiring waktu akan memberikan pengaruh terhadap kebiasaan dalam menyimak.
Jika seseorang sedang tidak sehat atau sedang mengkhawatirkan sesuatu, maka ia
akan sulit untuk berkonsentrasi serta memahami pesan dalam suatu komunikasi.
Menurut
Tarigan (2008:106-122), faktor-faktor yang mempengaruhi proses menyimak adalah:
faktor fisik, psikologis, pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin,
lingkungan dan peranan dalam masyarakat.
Faktor fisik
Kesehatan
serta kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut menentukan
bagi setiap pemyimak. Lingkungan fisik juga mungkin turut bertanggung jawab
atas ketidakefektifan menyimak seseorang. Ruangan mungkin sekali terlalu panas
atau dingin, suara yang bising yang mengganggu dari luar, orang lain yang banya
bergerak atau berjalan hilir mudik akan mengganngu orang yang sedang menyimak.
Faktor psikologis
Berikut
adalah faktor psikologis yang negatif
·
Prasangka
dan kurangnya simpati terhadap pembicara karena berbagai alasan
·
Keegosentrisan
dan asyiknya terhadap minat pribadi serta masalah pribadi
·
Kepicikan
yang menyebabkan pandangan yang kurang luas
·
Kebosanan
dan kejenuhan yang menyebabkan tiada perhatian pada pokok pembicaraan
·
Sikap
yang tidak layak terhadap sekolah, guru, pokok pembicaraan atau pembicara
Sebaliknya,
faktor psikologis yang positif akan menguntungkan. Jika kegiatan menyimak
dilakukan dengan penuh perhatian dan denguntungkan. Jika kegiatan menyimak
dilakukan dengan penuh perhatian dan dengan antusiasme yang tinggi maka faktor
psikologis yang positif ini akan memberi pengaruh yang baik.
Faktor pengalaman
Latar
belakang pengalaman merupakan faktor yang penting dalam kegiatan menyimak.
Kurangnya atau tiada minatnya seseorang terhadap apa yang dibicarakan oleh
pembicara dikarenakan karena tidak adanya atau kurangnya pengalaman dalam
bidang yang akan disimak itu.
Faktor sikap
Setiap
orang akan lebih cenderung menyimak secara seksama pada topic-topik atau
pokok-pokok pembicaraan yang dia setujui daripada pada pokok-pokok pembicaraan
yang dia kurang atau tidak dia setujui.
Faktor motivasi
Motivasi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang. Jika seseorang
memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu, maka orang tersebut
diharapkan akan berhasil mencapai tujuannya. Begitu juga dalam hal menyimak.
Jika seseorang memiliki motivasi dalam menyimak apa yang dibicarakan oleh
pembicara, maka dia akan mendapat banyak ilmu atau informasi yang disampaikan
oleh pembicara.
Faktor jenis kelamin
Dari
beberapa penelitian, beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita
pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka memusatkan
perhatian pada sesuatu pun berbeda. Silverman (1970), memaparkan fakta bahwa
gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif, keras hati, analitik,
rasional, keras kepala, netral, intrsusif, mandiri dan dapat menguasai emosi.
Sedangkan penyimak wanita cenderung lebih subjektif, pasif, ramah, difusif,
sensitive, mudah dipengaruhi, mengalah, reseptif, bergantung dan emosional.
Faktor lingkungan
Lingkungan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan menyimak, baik yang menyangkut
lingkungan fisik seperti ruangan kelas, maupun yang berkaitan dengan suasana
sosial kelas.
Faktor peranan dalam masyarakat
Kemauan
menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat. Peranan dalam masyarakat menjadi
faktor penting bagi peningkatan keterampilan menyimak. Jika banyak menyimak
maka akan banyak menyerap pengetahuan pula. Jika kita berperan dalam masyarakat maka kita mendorong kita untuk
menyimak dengan optimal dan efektif.
No comments:
Post a Comment