Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday, 30 October 2015

Balance Score Card Dalam Pendidikan

Balance scorecard adalah manajemen strategi dan pengukuran yang menghubungkan sasaran strategis kepada indicator yang komprehensif. Indicator yang digunakannya adalah kegiatan dan proses kegiatan inti dari lingkungan organisasi tersebut beroperasi. Konsep scorecard digunakan karena scorecard menyatukan alat dalam laporan manajemen yang utuh dan menjadi pedoman untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan.
BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Penerapan BSC dapat menjelaskan konsistensi pencapaian dengan visi misi organisasi dan nilai inti serta perbaikan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi. Penggunaan konsep BSC dalam bidang pendidikan akan membantu sekolah untuk memanaje sekolah dengan optimal  dan membantu sekolah untuk mengklarifikasi  visi dan menterjemahkan kepada sasaran yang operasional, ukuran dan tindakan yang jelas dan sesuai dengan misi dan nilai inti dari sekolah tersebut.
Penerapan Balance Score Card adalah dengan menggunakan satu papan nilai yang seimbang yang digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan apakah organisasi tersebut, dalam hal ini sekolah dinilai berhasi atau tidak.  Pengukuran kinerja dalam Kartu nilai BSC memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan non-keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang, dan melibatkan faktir internal dan eksternal.  Empat keseimbangan dalam BLC adalah: keuangan, customer/ pelanggan, proses, dan pembelajaran/pertumbuhan.

2. Bagaimana menerapkan Balance Score Card dalam dunia pendidikan.
Dalam Balance Score Card ada empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses, dan Pembelajaran/ pertumbuhan.
Perspektif keuangan, dalam hal ini sekolah dapat mengelola keuangan dengan maksimal. Pemasukan keuangan, khususnya sekolah negeri berasal dari dana BOS yang diberikan oleh pemerintah per 3 bulan. Sekolah harus mampu untuk mengelola dana yang didapat dengan optimal. Dana yang didapat digunakan untuk kepentingan siswa, guru dan sekolah.
Perspektif pelanggan. Pelanggan dalam dunia pendidikan adalah siswa. Sekolah merumuskan kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi para siswa. Kepuasan siswa terhadap sekolah bisa dilihat dari indeks kebahagian para siswa dengan bersekolah di sekolah tersebut. Juga terlihat dari prestasi yang ditorehkan oleh siswa di sekolah. kepuasan orangtua siswa juga harus diperhatikan. Indicator kepuasan orangtua siswa terhadap sekolah terlihat dari feedback yang diberikan, misalnya menyekolahkan anaknya yang lain di sekolah tersebut atau memberitakan keunggulan sekolah tersebut ke lingkungannya sehingga masyarakat ingin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Perspektif proses. Apa saja proses yang harus dilakukan untuk mencapai sukses organisasi. Sekolah merumuskan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendukung pencapaian kesuksesan. Contoh kegiatannya seperti melakukan pelatihan-pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga optimal dalam proses belajar mengajar. Melakukan peer teaching untuk lebih mensolidkan tim guru dan meningkatkan kemampuan guru. Menyediakan sarana yang dapat mendukung terciptanya atmosfir belajar yang menyenangkan.

Perpektif pembelajaran dan pertumbuhan. Bagaimana sekolah dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan menghadapi perubahan lingkungan internal dan eksternal. Selain memberikan pelatihan-pelatihan guru, sekolah juga bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar/ orangtua siswa. Sekolah harus terus meng ’update’ informasi sehingga tindak ketinggalan.  

No comments:

Post a Comment