Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday 10 March 2017

Aplikasi Multimedia dalam Pendidikan

Pengembangan program multimedia untuk keperluan pendidikan tidak sama dengan program multimedia untuk hiburan dan permainan. Pengembangan program multimedia untuk keperluan pendidikan lebih sulit dibandingkan untuk permainan atau hiburan. Oleh karena itu program multimedia untuk keperluan pendidikan memerlukan desain yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam kurikulum. Menurut beberapa pakar pendidikan, teknologi, dan psikologi, menekankan agar program multimedia yang dikembangkan dapat mudah digunakan, memenuhi keperluan pengembangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berinteraksi serta memungkinkan untuk adanya umpan balik yang baik (chang, N., Rossini, M.L. & Pan, A.C. 1997;Elkind, 1987). Wright (1994) dalam Munir (2013, hlm. 22) menambahkan syarat jika usia siswa yang masih kanak-kanak akan menggunakan multimedia, hendaknya dalam pengembangan multimedianya memasukkan unsur cerita, menunjukkan suatu lukisan, mendesain sesuatu, dan menampilkan cerita yang berisi gambar untuk menunjang perkembangan polo pikir anak-anak yang kreatif dan inovatif.
Multimedia dalam pendidikan dapat didefinisikan sebagai berbagai perangkat elektronik dan teknologi yang digunakan oleh guru dan siswa untuk meningkatkan minat, mendapatkan pengalaman, dan mendapatkan pengetahuan. Yang termasuk multimedia dapat berupa  media cetak seperti surat kabar, majalah, jurnal dan buku. Media elektronik termasuk televisi, Radio, Slide, CD Rom, Proyektor, CD, DVD dan media interaktif seperti ponsel dan internet. Multimedia menggabungkan lima tipe dasar media ke dalam lingkungan belajar, seperti: teks, video, suara, grafis dan animasi, sehingga memberikan alat baru yang kuat untuk pendidikan (Nwanekezi, A.U & Kalu, N.E: 2012, hlm. 207)
                Sekarang ini, penggunaan multimedia di kelas-kelas bahasa sudah umum. Banyak guru bahasa yang menyatakan bahwa suasana kelas multimedia menciptakan suasana kelas yang lebih aktif, menarik dan menyenangkan dibandingkan dengan kelas yang berorientasi pada guru (Amine, dkk. 2012, hlm. 64). Selaras dengan ini, Neo dkk (2012, hlm. 50) menyatakan bahwa multimedia adalah teknologi baru yang lebih berorientasi pada siswa sehingga dalam kelas multimedia, siswa mampu untuk menjadi lebih kreatif dan berpikiran kritis, pemecah masalah dan mampu berkolaborasi dengan teman-temannya. Sistem pembelajaran multimedia juga menawarkan hal yang mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahasa (Gilakjani: 2012, hlm. 57)


No comments:

Post a Comment