Dalam
proses pengembangannya inovasi dibagi kedalam dua tipe, yaitu inovasi
incremental dan inovasi terobosan.
A. Inovasi Inkremental
Inovasi inkremental merujuk
pada perubahan yang simple atau pengaturan terhadap produk, pelayanan dan
proses yang sudah ada. Bukti yang berkembang menyatakan bahwa perusahaan
mencari keuntungan dari investasi inovasi dengan berfokus pada inovasi inkremental.
Kami akan menilai hasil penelitian terhadap resiko dari inovasi. Pertama, kami
harus menilai bagaimana perusahaan menciptakan inovasi inkremental. Penggerak
utama inovasi inkremental di banyak perusahaan dalam 10 tahun terakhir ini
adalah program-program yang ditujukan untuk perbaikan terus-menerus,
pengurangan biaya dan kualitas manajemen.
Perbaikan terus-menerus,
dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah Kaizen,
adalah proses yang mencoba untuk menemukan cara untuk meningkatkan dan
mempertinggi produk perusahaan dan proses yang didesain dari pemasangan,
penjualan dan pelayanan. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan pengembangan
dan perbaikan dalam berbagai aspek dari apa yang perusahaan lakukan sehingga
akan menghasilkan biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi dan
kecepatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Beberapa tahun yang lalu,
Toyota menanggapi insiden berpotensi cacat dari sistem akselerator dengan
seluruh perusahaan, penegasan kembali yang rendah hati dari pendirinya, Taiichi
Ohno. Sistem tersebut menjadikan Toyota sebagai perusahaan otomotif yang
terkemuka. Toyota memulai peneltian yang cermat untuk setiap produk yang
pembelian atau pembuatannya termasuk ke dalam pemasangan otomotifnya untuk
menumbuhkan perhatian terhadap keuntungan yang didapat dari penggabungan
perusahaan optomotif yang dimulai oleh Daimler Chrysler. Hasilnya: perusahaan
dalam satu decade ini menghasilkan $20 milyar dari pembelian onderdil, dan juga
menaikkan kualitasnya secara signifikan. Mengambil perspektif Jepang yang
menyatakan bahwa 1001 inovasi kecil atau perkembangan bersama akan menjadi hal
yang transformatif. Contoh yang hebat adalah pembuatan klakson oleh pemasok
Jepang sehingga mengurangi komponennya yang tadinya terdiri dari 28 komponen
menjadi 6 komponene saja sehingga menghemat 40% biaya pembuatan tapi juga
menaikkan kualitasnya. Contoh lainnya adalah interior pegangan pintu. Tadinya
ada 35 komponen dalam 1 pegangan tapi sekarang hanya 3 saja untuk 90 model
Toyota. Para insinyur Toyota menyebut proses ini sebagai kawaita zokin wa
shiberu atau ‘memeras tetesan air dari handuk yang kering’ artinya proses
pengembangan, luar biasa dan tanpa akhir ini telah berhasil.
Ada 10 elemen penting dalam
menghasilkan inovasi inkremental yang berarti, yaitu:
1. kualitas penjelasan dan nilai konsumen.
Personil perusahaan harus mengetahui define yang jelas tentang apa artinya
kualitas dalam pekerjaan, departemen dan keseluruhan perusahaan. Hal tersebut
harus dikembangan dari perspektif konsumen anda sebagai ketentuan tertulis.
Berfikir dalam hal nilai konsumen akan memperluas definisi dari kualitas
termasuk keefisienan dan responsive. Dengan kata lain, kualitas yang diberikan
pada konsumen artinya produk harus baik; harga bersaing (efisien) dan anda
menyediakannya dengan cepat dan tanggap ketika dibutuhkan (responsif). Nilai
konsumen ditemukan dalam 3 kombinasi-kualitas, harga dan kecepatan.
2. mengembangkan orientasi konsumen. Nilai
konsumen adalah apa yang konsumen katakana. Jangan terpaku pada informasi dari pihak
kedua. Bicara pada konsumen anda secara langsung dan kenali konsumen ‘internal’
anda. Biasanya kurang dari 20% karyawan perusahaan berhubungan dengan konsumen
‘eksternal’, sedangkan 80% nya melayani konsumen ‘internal’. Prosesnya terlihat
sebagai berikut:
3. fokus terhadap proses bisnis perusahaan.
Langkah berhenti di setiap menit dalam prose penyediaan produk dan jasa
perusahaan dan lihat bagaimana cara untuk meningkatkannya, daripada hanya fokus
pada produk yang sudah jadi dan jasanya saja. setiap prose berkontribusi
terhadap beberapa cara, yang bisa dikembangkan dan diadaptasi untuk membantu
peningkatan proses yang lainnya (konsumen internal). Berikut adalah beberapa
contoh bagaimana caranya nilai konsumen ditinngikan dalam proses bisnis dalam
beberapa fungsi.
4. mengembangkan kerjasama antara konsumen
dan pemasok. Sebuah organisasi memiliki tendensi yang merusak untuk memandang
pemasok dan bahkan konsumen. Penting untuk memahami arus horizontal dari sebuah
bisnis-pemasok luar ke pemasok internal. Pandangan ini menyatakan bahwa pemasok
adalah rekan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen adalah rekan dalam
hal penyediaan input sehingga perusahaan dan pemasok dapat mencapai titik temu
dan memenuhi harapan konsumen.
Para karyawan di Ford Motor
Company’s Dearborn, Michigan, terkoneksi secara elektronik dengan pemasok di
Allied Signal’s Kansas City, Missouri. Computer Ford baru-baru ini mengirimkan
desain balok penghubung mobil kepada pabrik computer Allied Signal yang akan
merubah desain tersebut menjadi alat mesin. Hasilnya: kualitas, efisiensi dan
responsif.
5. mengambil sebuah pendekatan pencegahan.
Banyak organisasi yang memberikan penghargaan kepada ‘pemadam kebakaran’ bukan
kepada ‘pencegah kebakaran’ dan mengidentifikasi kesalahan setelah pekerjaannya
selesai. Manajemen, seharusnya diberi penghargaan untuk orientasinya dalam hal
pencegahan dan menghapuskan pekerjaan-tambahan yang tidak bernilai seperti yang
dilakukan oleh CCC21 di Toyota.
6. mengadopsi sikap bebas-kesalahan.
mempunyai sikap ‘cukup bagus’ sudah tidak cukup lagi. Bebas-kesalahan
seharusnya menjadi standar sikap bagi setiap individu. Para manajer harus
mengambil peran dalam mendemonstrasikan dan mengkomunikasikan pentinya sigma 6.
7. dapatkan fakta terlebih dahulu. Perusahaan
yang berorientasi pada peningkatan berkelanjutan membuat keputusan berdasarkan
fakta bukan opini. Pengukuran yang akurat seringkali menggunakan teknik
statistic yang telah siap sedia dari setiap variabel kritis dalam menjalankan
bisnisnya- dan menggunakan pengukuran tersebut untuk menemukan akar masalahnya
dan menghapus penyebabnya.
8. mendorong setiap manajer dan karyawan
untuk berpartisipasi. Keikutsertaan para karyawan, kekuasaan, pembuat keputusan
dan pelatihan yang intensif dalam teknik kualitas, teknik statistic dan alat
ukur adalah bahan-bahan untuk peningkatan berkelanjutan yang akan mendukung
komitmen untuk meningkatkankan nilai konsumen.
9. menciptakan atmosfir dari keterlibatan
total. Manajemen kualitas bukan hanya pekerjaan dari segelintir manajer saja
atau 1 departemen saja. nilai konsumen tidak akan tercapai dengan maksimal
kecuali semua pihak menerapkan konsep kualitasnya secara terus menuerus.
10. bekerja keras untuk peningkatan yang
berkelanjutan. Stephen Yearout, direktur dari Ernst & Young’s Quality
Management Center, baru-baru ini mengamati bahwa ‘menurut sejarah, memenuhi
harapan konsumen akan membedakanmu dengan para pesaingmu’. Abad 21 menuntut
anda untuk mengantisipasi harapan konsumen dan memberi layanan berkualitas
lebih cepat dari pada pesaing anda.
B.
Inovasi Terobosan
Clayton Christensen dari
Harvard Business School, membedakan ‘teknologi penunjang-yang meningkatkan
produk atau proses dan teknologi pengrusak-yang merevolusi industry dan
menciptakan sesuatu yang baru. Christensen lebih memilih fokus pada pembicaraan
tentang ide teknologi pengrusak yang bekerja sepuluh kali lebih baik daripada
teknologi yang sudah ada seperti contohnya inovasi pengurangan 40% dari biaya
kaca mobil. Inovasi terobosan adalah sebuah inovasi produk, proses, teknologi
atau biaya yang merepresentasikan lompatan kuantum dalam satu atau lebih cara.
Inovasi yang dilakukan oleh
Apple dengan iPod dan iTunes adalah inovasi terobosan. Mereka (iPod dan Itunes)
bukan peningkatan inkremental dari
komputer Apple. Mereka adalah aplikasi dari teknologi mikro prosesor yang
berhubungan dengan computer Apple, yang diaplikasikan di industry yang
benar-benar berbeda. Apple yang hanya memiliki 2% pangsa pasar di industri PC
sekarang memposisikan dirinya ke dalam industry musik dan hiburan melalui
inovasi terobosan. Mereka menjadi penjual musik yang top di dunia dalam waktu 5
tahun setelah meluncurkan iTunes.
Inovasi terobosan seperti
yang dikatakan Christensen sebagai ‘perusak’ seringkali mengguncang dunia
industri dengan berbagai macam ide yang sama sekali berbeda dari bentuk
aslinya. Apple sepertinya sekarang ini mempunyai kebiasaan untuk menciptkan
industri baru. Inovasi yang asli terjadi 20 tahun sebelumnya di garasi Jobs dan
Wozniak, mereka menciptakan komputer pertama yang dipandang sebagai sebuah
mainan oleh para plekau industri komputer pada saat itu. Tetapi sekarang dengan
cepat mereka mendobrak arus utama dari industri komputer dan hampir menjatuhkan
kedigdayaan IBM. Jam tangan digital dari Texas Instrument juga mengganggu
dominasi industri jam tangan Swiss. Inovasi terobosan juga disukai oleh
beberapa kelompok konsumen (biasanya konsumen baru) karena perangkatnya yang
murah, simpel, mudah digunakan, atau lebih kecil yang dipandang sebagai kinerja
buruk dari prosuk arus utama. Stik memori San Disk, diskon belanja Wallmart
dank upon digital instan dari Groupan Now adalah beberapa contoh dari inovasi
terobosan yang menyebabkan kematian beberapa produk dari arus utama. Mantan CEO
Digital Equipment Company, Ken Olsen, mengatakan bahwa Apple dan idenya tentang
PC di rumah ketika komputer Apple pertama kalinya terjual:”Aku berfikir bahwa
tidak ada alasan untuk individu memiliki sebuah komputer di rumahnya”.
Pendekatan inovasi terobosan
pada dasarnya lebih beresiko daripada inovasi inkremental, alasannya bisa
dilihat di gamabr 14.3 yang dikeluarkan oleh Industrial Research Institute di
Washington DC. Kesimpulan yang mereka buat dalah bahwa sebuah perusahaan yang
berkomitmen pada inovasi harus, pertama, memiliki kemampuan menjelaskan secara
gamblang kepada seluruh pegawai di setiap level, agar mereka faham tentang
pentingnya inovasi terobosan untuk masa depan pereusahaan. Kedua, menentukan
tujuan kepada semua pihak yang terlibat. Ketiga, menargetkan hanya kepada
‘domain yang kaya’-area investigasi dimana banyak jawaban yang menunggu untuk
ditemukan. Keempat, dan mungkin yang terpenting adalah menukar pekerja di laboratorium
dan unit bisnis secara regular untuk menjadikan para peneliti mengerti akan
kebutuhan pangsa pasar. Ide ini tentu saja lebih banyak diterapkan di
perusahaan yang lebih besar dimana usaha terobosan dikonsentrasikan di
laboratorium dan yang lainnya di unit R&D.
Perusahaan yang lebih kecil
seringkali dijadikan sumber untuk melakukan inovasi terobosan karena investasi
yang lebih sedikit, masa konsumen yang tetap dan secara bertahap terus
melakukan peningkatan pada produk, pelayanan atau proses untuk melayanai
konsumen. Berdasarkan ukuran perusahaan penting untuk menimbang resiko dari
penggunaan inovasi inkremental versus inovasi terobosan.
No comments:
Post a Comment