Rahayu (2016: hlm, 19) menyatakan bahwa terdapat beberapa
pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Sekolah Dasar.
Pendekatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
a.
Pembelajaran
Bahasa Menyeluruh (Whole Language)
Whole Language Approach adalah suatu pendekatan terhadap
pembelajaran bahasa secara utuh. Artinya, dalam pengajaran bahasa kita
mengajarkannya secara kontekstual, logis, kronologis dan komunikatif serta
menggunakan seting yang nyata dan bermakna. Pendekatan Whole Language Approach terdapat
hubungan yang interaktif antara yang mendengarkan dan yang berbicara, antara
yang membaca dan yang menulis. Belajar bahasa harus terinteraksi ke dalam bahan
terpisah dari semua aspek kurikulum. Artinya, pembelajaran bahasa yang terpadu
dengan perkembangan motorik, sosial, emosional, dan kognitif juga pengalaman
anak, media dan lingkungan anak.
Menurut pendapat Goodman (1986, hlm. 26-31) Whole language ditopang empat landasan
dasar, yaitu (1) teori belajar, (2) teori kebahasaan, (3) pandangan dasar
tentang pengajaran, dan (4) peranan guru serta pandangan kurikulum bahasa.
Menurut Ellis (1993) dalam Sudin (2007, hlm. 1), filsafat Whole language ini berdasar pada premis bahwa manusia belajar
bahasa melalui penggunaannya secara alami atau nyata dan utuh (keseluruhan)
untuk satu tujuan bukan melalui bagian-bagian yang terpisah, yang difokuskan
pada keterampilan. Oleh karena itu, kurikulum yang menyandarkan filosofisnya
pada whole language, tidak lagi mengajarkan bahasa secara terpisah, melainkan
dikemas dalam pembelajaran yang utuh dan menyeluruh.
b.
Pembelajaran
Keterampilan Proses
Pembelajaran keterampilan proses adalah pembelajaran dengan
mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan sehingga siswa
mampu menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan
sikap dan nilai. Langkah-langkah kegiatan keterampilan proses diantaranya
mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya: menghitung, mengukur,
mengklasifikasi, mencari hubungan ruang atau waktu, membuat hipotesis,
merencanakan penelitian atau eksperimen, mengendalikan variabel,
menginterpretasikan atau menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara,
meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikan.
Pendekatan keterampilan proses adalah
suatu kegiatan belajar mengajar yang terfokus pada keterlibatan peserta secara
aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Keterampilan proses
ini meliputi keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilan
fisik. Menurut pendekatan proses, peserta didik tidak hanya diberikan materi
apa harus dipelajari, tapi juga belajar bagaimana cara mempelajarai bahasa itu
sendiri.
c.
Pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, menyenangkan (PAKEM/Joyfull Learning)
PAKEM
adalah pembelajaran yang menciptakan variasi kondisi eksternal dan internal
dengan melibatkan siswa secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga pembelajaran lebih bermakna. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana
yang demokratis dan tidak ada beban baik bagi guru maupun siswa dalam melakukan
proses pembelajaran. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan
guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik, memilih materi yang tepat,
serta memilih dan mengembangkan strategi yang dapat melibatkan siswa secara
langsung dan optimal.
No comments:
Post a Comment