Konsep dari multimedia didefinisikan dalam berbagai macam
definisi. Pada intinya karakteristik dari multimedia itu terdiri dari teks,
grafik, animasi, video dan suara (Eristi: 2012, hlm. 131), (Richard (2000)
dalam Ampa, dkk:2013, hlm. 295), dan (Andressen & Brink: 2013).
Menurut Mayer (2009: hlm. 7-10) ada tiga pandangan tentang
pesan-pesan multimedia. Jadi istilah multimedia dapat ditilik dalam tiga
pandangan yaitu sebagai media pengiriman, mode presentasi dan modalitas
sensori. Berdasarkan media pengiriman, multimedia diartikan sebagai presentasi
materi dengan menggunakan dua atu lebih alat pengiriman dan sistem fisik yang
digunakan untuk menyampaikan pesannya adalah layar komputer, pengeras suara,
proyektor, video recorder, papan tulis, dan kotak suara manusia. Dalam
multimedia berbasis komputer, materinya dapat disajikan melalui layar proyektor
dan pengeras suara.
Berdasarkan mode presentasi, multimedia diartikan sebagai
presentasi materi dengan menggunakan dua atau lebih mode presentasi. Dalam hal
ini ditekankan bagaimana materi disajikan dan bagaimana kata dan gambar
digunakan untuk mendukung presentasi. Dalam multimedia berbasis komputer, materi
dapat disajikan secara verbal sebagai narasi dan menampilkan gambar sebagai
grafik statis atau video.
Berdasarkan modalitas sensori, multimedia melibatkan dua
atau lebih alat indera dari pemirsa atau siswa. Dalam multimedia berbasis
komputer, animasi atau video dapat ditangkap secara visual dan auditori.
Jadi, multimedia adalah presentasi materi dengan
menggunakan kata-kata sekaligus gambar, materinya disajikan dalam bentuk gambar
dan verbal, misalnya menggunakan gambar yang disajikan secara verbal sebagai
narasi dan menampilkan gambar sebagai grafik statis atau video
dan presentasi berupa gambar atau video dapat ditangkap secara visual dan auditori.
Steinmetz (1995, hlm 2) menyebutkan multimedia
adalah gabungan dari seminimalnya sebuah media diskrit dan sebuah media
kontinu. Media diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak
tergantung dari kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan
yang dimaksud dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya
tergantung dari kondisi waktu, termasuk di dalamnya suara dan video.
Reddi (2003) dalam Munir (2013, hlm. 3) mengartikan
multimedia sebagai suatu integrasi elemen beberapa media (audio, video, teks,
animasi dan sebagainya) menjadi suatu kesatuan yang memberikan hasil lebih
menguntungkan bagi pengguna dibandingkan penggunaan secara individual.
Menurut Gayeski (1993) dalam Munir (2013, hlm. 2),
multimedia adalah kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang
memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan dan menerima informasi
dalam berntuk teks, grafik, audio, video, dan lain-lain.
Multimedia dapat dilihat sebagai sarana
belajar dan sarana komunikasi.
Dalam situasi belajar, produk
multimedia dan layanan
online dapat digunakan secara kreatif dan reflektif. Selanjutnya, multimedia dapat
digunakan untuk mendorong materi
pembelajaran dan topik lintas-kurikuler
(Andressen & Brink:2013)
Menurut Munir (2013:
hlm. 3), multimedia dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Multimedia berbentuk
network-online dan offline. Multimedia network-online berupa internet sedangkan
multimedia offline dapat berupa harddisk, CD atau DVD ROM, alat input (keyboard, mouse, mic) dan alat
output (pengeras suara, LCD, proyektor).
b. Multimedia linier
dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna, seperti
film atau video. Multimedia interaktif multimedia yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna, seperti video interaktif atau
aplikasi games.
c. Multimedia bukan
temporal (non-temporal multimedia) dan multimedia temporal (temporal
multimedia). Non-temporal multimedia terdiri dari teks, gambar, dan grafiks.
Temporal multimedia berupa audio, video dan animasi.
No comments:
Post a Comment