Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday, 30 August 2022

Adab Seorang Murid

 

Gambar: bersamadakwah.net

Tidak boleh memarahi siswa, itu melanggar UU Perlindungan Anak

Guru mencubit siswa, orangtua mengamuk.

Orangtua marah-marah pada guru anaknya hanya karena anaknya ditegur.

Guru menegur siswa yang merokok, orangtua melaporkan guru ke polisi karena anaknya ditampar oleh sang guru.

Sepanjang saya mengingat masa kanak-kanak saya di sekolah, saya tidak pernah ingat kalau saya pernah  membangkang pada guru ataupun membantah mereka. Pun, teman-teman yang lain, kalaupun ada anak yang nakal, ketika berhadapan dengan guru, maka mereka tidak akan berani berlaku nakal di hadapan guru.

Saat saya bersekolah di Sekolah Dasar, dan berpapasan dengan guru di lorong sekolah ataupun di luar sekolah, maka saya akan merunduk hormat pada mereka. Tidak pernah saya berani menaikkan nada suara di hadapan guru.

Saat itu, jika kami berbuat kesalahan dan guru kami memarahi kami, tidak pernah kami berani untuk membantah mereka. Karena kami menyadari bahwa kemarahan guru itu bukanlah kemarahan yang buruk tapi kemarahan untuk kebaikan kami.

Sangat jauh berbeda dengan zaman sekarang. Entahlah apa yang mempengaruhi adab anak-anak terhadap guru di abad 21 ini. 

Saat ini saya berprofesi sebagai guru di sekolah dasar, maka saya tahu bagaimana sikap dan adab anak-anak sekarang pada guru mereka. Walaupun tidak semua anak-anak zaman now memiliki adab yang buruk, tetapi tidak juga sedikit dari mereka yang memiliki adab yang kurang baik.

Banyak anak-anak sekarang yang tidak segan-segan membantah guru mereka jika ditegur akan kesalahan yang mereka perbuat. Jika guru menasehati, sebagian dari mereka kurang memperhatikan, sepertinya apa yang dinasehatkan oleh guru itu masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

Dan yang lebih menyakitkan bagi guru-guru pada zaman sekarang adalah adab  kurang baik yang ditunjukkan oleh beberapa orangtua siswa. Jika pada masa lampau guru memarahi siswa, maka siswa yang dimarahi itu tidak akan berani untuk melapor pada orangtuanya karena takut semakin dimarahi oleh orangtua mereka. Berbeda dengan zaman sekarang, jika ada siswa yang dimarahi guru, dia akan melapor pada orangtuanya dan orangtua tersebut akan mendatangi guru lalu tidak segan-segan untuk melabrak guru yang memarahi anaknya bahkan sampai melapor ke pihak yang berwenang. Padahal jika dilihat dari alasan guru memarahi anak tersebut adalah karena anak itu berlaku tidak baik di sekolah.

Miris, jika mendengar atau membaca kabar seorang guru yang dimarahi oleh orangtua atau ada guru yang dikeroyok oleh siswa-siswanya karena guru tersebut menegur siswanya.

Sekarang posisi para guru itu sangat sulit dan serba salah. Jika memarahi dan menegur siswa yang berlaku tidak baik, maka guru akan berhadapan dengan UU Perlindungan Anak. Sebaliknya, perilaku anak-anak sekarang sangat sulit dikontrol dan bertingkah seenaknya. Seringkali mereka bertingkah layaknya jagoan tetapi sekalinya kena tegur guru langsung melempem layaknya kerupuk yang tersiram air. Itulah gambaran generasi muda saat ini yang diharapkan menjadi penerus tongkat perjuangan bangsa. Generasi dengan kebebasan maksimal tapi minim adab.

Mau dibawa kemana peradaban bangsa ini jika anak mudanya tidak memiliki adab yang baik pada guru-guru mereka. Memang banyak faktor yang mempengaruhi karakter anak muda zaman sekarang yang jika diurai satu persatu, tidak akan cukup dibahas dalam beberapa lembar kertas saja.

 

Wallahu’alam…^_^…

 

No comments:

Post a Comment