Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Wednesday, 31 August 2022

Interaksi dengan Al-Qur’an

Berapa kali kita khatam membaca Al-Qur’an dalam satu tahun?

Apakah kita sanggup khatam membaca Al-Qur’an setiap bulan?

Dalam satu minggu, berapa halaman Al-Qur’an yang kita baca?

Dalam satu hari, sanggupkan kita membaca 1 juz?

Salah satu amalan harian yang paling berat saya lakukan di tiap harinya adalah amalan apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an, baik itu membacanya atau tilawah, mentadaburinya, dan juga menghapalnya. Padahal Al-Qur’an itu adalah guide atau petunjuk kita untuk hidup. Tanpa Al-Qur’an, jalan kita akan gelap gulita tanpa penerangan.

Kita tahu keutamaan dari membaca dan menghapal Al-Qur’an itu, tapi mengapa sangat sulit bagi kita untuk mengamalkannya. Berbagai tips sudah kita baca dan coba untuk mengaplikasikannya, tetapi masih saja sulit untuk melakukan dan mengamalkannya. Sepertinya ada yang salah dengan diri kita. Bukan sepertinya lagi, tapi pasti ada yang salah dengan diri kita.

Banyak hal yang bisa merusak interaksi kita dengan Al-Qur’an. Ketika kita mengalami kesulitan untuk melakukan ibadah atau amalan-amalan harian, maka salah satu hal yang harus diintropeksi adalah cara kita mendapatkan rezeki. Apakah sudah benar cara kita dalam mendapatkan rezeki. Apakah makanan yang kita konsumsi didapat dari rezeki yang halal atau jangan-jangan apa yang kita konsumsi selama ini berasal dari harta kita yang tidak bersih atau kurang baik.

Intropeksi juga diri kita ketika melakukan ibadah-ibadah wajib seperti sholat. Apakah sudah benar sholat kita ataukah kita masih tergesa-gesa dalam mendirikan sholat atau tidak sholat pada tepat waktu dengan mengulur-ngulurnya hingga waktu akhir.

Selain intropeksi diri, kita juga harus sering mendengarkan berbagai nasihat dari para ulama untuk menguatkan dan memotivasi agar mudah dalam melakukan amalan membaca dan menghapal Al-Qur’an. Sering membaca keutamaan membaca dan menghapal Al-Qur’an, dan juga bergaul dengan teman yang dekat dengan Al-Qur’an.

Kita harus mengingat dan memahami bahwa membaca dan menghapal Al-Qur’an adalah ibadah yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim. Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah dzikir kepada Allah yang sangat tinggi kedudukannya. Melakukan ibadah membaca Al-Qur’an akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap jiwa. Selain itu, kita pun dijanjikan pahala serta keutamaan yang besar jika kita mengamalkan membaca dan menghapal Al-Qur’an.

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Al-Qur’an dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir: 29-30)


            Dari Abu Musa al-Asyari r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Perumpamaan orang-orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an ialah seperti buah al-utrujah (sejenis jeruk), baunya enak dan rasanya pun enak; dan perumpaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Adapun perumpaan orang fasik yang suka membaca Al-Qur’an ialah seperti ar-raihanah, baunya enak sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang fasik yang tidak suka membaca Al’Qur’an ialah seperti al-hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanya pun pahit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

            Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW menyatakan bahwa kelak Al-Qur’an akan datang di hari kiamat dan memberikan syafaat kepada para pembaca dan penghapalnya.

“Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat seraya berkata: ‘Wahai Rabbku, hiasilah dia (si penghapal Al-Qur’an),’ Maka ia dipakaikan mahkota kemuliaan. Lalu Al-Qur’an berkata: ‘Wahai Rabbku, tambahkanlah untuknya.’ Maka ia pun dipakaikan jubah kemuliaan. Lalu Al-Qur’an berkata lagi: ‘Wahai Rabbku, ridhailah dia.’ Maka Allah pun meridhainya. Kemudian dikatakan kepadanya (Penghapal Al-Qur’an): ‘Bacalah dan naiklah, untuk tiap-tiap ayat akan ditambahkan bagimu satu pahala’.” (HR. At-Tirmidzi)

        Setelah mengetahui keutamaan membaca dan menghapal Al-Qur’an, maka apa lagi yang menghalangi diri ini untuk melakukan ibadah tersebut?

                 Jangan banyak membuat alasan dan jangan suka berdalih!

 

Wallauhu’alam…^_^…

 

 

 

No comments:

Post a Comment