Ketika sebuah kejujuran sudah dianggap suatu keanehan, maka tunggu saja kehancurannya. Siapa yang hancur? Yaitu orang-orang yang menganggap bahwa jujur itu tidak biasa.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa orang jujur mungkin akan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan seperti apa yang bisa menyingkirkan orang-orang yang berlaku jujur. Yang pasti bukan lingkungan yang baik. Lingkungan yang jauh dari tuntunan agama tentu diisi oleh orang-orang yang jauh juga dari tuntunan agama.
Pernah mendengar ucapan, “Jangan terlalu jujur, nanti kamu tersingkir.”, “Si Fulan itu terlalu jujur, jadi menyusahkan.”, “Sekali-kali sajalah kita berbuat curang.”, “Sekali ini saja deh saya gak jujur, lain kali saya tidak akan mengulanginya lagi.”
Sekalinya kita berbohong, maka akan ada kebohongan-kebohongan lain yang menyertainya. Sekalinya kita berbuat curang, maka akan ada perbuatan curang yang kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya.
Lingkungan dimana orang-orangnya sudah terbiasa untuk berlaku curang, melakukan kebohongan, dan tidak jujur adalah lingkungan yang jauh dari keberkahan. Meskipun dengan kecurangan yang mereka lakukan itu menghasilkan keuntungan materi seperti uang yang banyak yang bisa mereka bagi-bagi layaknya bagi-bagi kue, tetapi uang yang mereka dapatkan tentu saja tidak akan memberikan keberkahan. Tidak ada kebaikan dari uang yang mereka terima.
Sering kita mendengar atau membaca kabar para pejabat dengan materi yang sangat berlebih tetapi keluarganya hancur, anaknya terkena narkoba, istri atau suami masing-masing berselingkuh, anaknya yang terkena kasus sampai dirinya yang akhirnya terjerat kasus dan masuk penjara.
Salah satu penyebab hancurnya keluarga bisa jadi akibat dari ketidakberkahan rezeki yang mereka dapatkan. Kita sangat paham jika uang yang didapat dari jalan yang tidak baik akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik juga.
Sebaliknya, jika uang yang kita dapatkan melalui jalan yang baik maka apa yang akan didapatkan hal yang baik juga.
Pernah mendengar atau membaca kisah anak tukang becak yang berkuliah di universitas negeri terbaik dan mendapatkan nilai kelulusan yang terbaik atau kisah seorang pegawai negeri yang sangat sederhana kemudian hasil dari kejujurannya ia berhasil menyekolahkan anak-anaknya di universitas terbaik di luar negeri dengan mendapatkan nilai terbaik juga. Dan masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif lainnya tentang kejujuran.
Dunia ini hanyalah persinggahan sementara kita sebelum akhirnya kita sampai di kampung halaman kita di akhirat dan menetap selamanya di sana. Tempat yang mana yang akan kita tinggali kelak di kampung halaman kita tergantung dari apa yang kita lakukan di dunia ini. Kita hidup di dunia ini sebentar saja dan harta-harta yang kita dapatkan dari kecurangan dan katidakjujuran tidak bisa kita bawa dan juga tidak akan menjadi penolong kita. Bahkan harta-harta yang kita dapatkan dari kecurangan akan menjerumuskan kita ke tempat paling hina kelak di akhirat nanti.
Wallahu’alam…^_^…
No comments:
Post a Comment