Teori kebenaran pengetahuan menurut Yuyun S Suriasumantri yaitu: kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi dan kebenaran pragmatik. Makna dari ketiga teori tersebut dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Teori kebenaran koherensi
Suriasumantri (2013: 55) menyatakan bahwa berdasarkan teori ini suatu pernyataan akan dikatakan benar jika pernyataannya koheren dan konsisten dengan pernyataan yang disebutkan sebelumnya.
Contohnya adalah ketika kita mengatakan bahwa maksiat adalah perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah adalah suatu pernyataan yang benar, maka ketika kita membuat pernyataan bahwa berzina adalah perbuatan maksiat, maka berzina dilarang oleh Allah adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
Teori kebenaran korespondensi
Menurut Suriasumantri (2013: 56), Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi (berhubungan) terhadap fakta yang ada. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Menurut teori korespondensi, ada atau tidaknya keyakinan tidak mempunyai hubungan langsung terhadap kebenaran atau kekeliruan. Jika sesuatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan ini benar, jika tidak, maka pertimbangan itu salah.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa matahari terbit dari timur dan tengelam di barat. Pernyataan tersebut benar karena memang secara faktual dan faktanya memang matahari terbit di timur dan tengelam di barat.
Teori kebenaran pragmatik
Kebenaran suatu pernyataan menurut teori pragmatis diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. (Suriasumantri, 2013:57). Artinya suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu berguna dalam kehidupan manusia.
Contohnya adalah ketika ada seorang peneliti dalam bidang pendidikan menyatakan bahwa teori penggunaan games di dalam kelas dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk balajar bahasa Inggris dengan mudah dan menyenangkan. Dengan demikian teori yang dinyatakan oleh seorang ahli itu dianggap benar karena bersifat fungsional dan memiliki kegunaan.
No comments:
Post a Comment