Menjadi
tua adalah sesuatu yang pasti tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Jumlah umur yang
bertambah belum bisa dipastikan takar kedewasaan pun bertambah. Banyak bukti
yang menunjukkan bahwa banyaknya umur seseorang tidak menjamin sikap yang
dewasa. Banyak orang dewasa tetapi bersikap seperti anak-anak.
Menjadi
dewasa bukan hanya sekedar bertumbuh fisik tetapi juga berkembang pemikirannya.
Seorang yang dewasa tidak lagi berpikiran seperti anak-anak yang didominasi
dengan sikap egois, mau menang sendiri, menyalahkan orang lain, menjadi attention
seeker dan banyak lagi sikap kekanakan lainnya.
Menjadi
tua itu gampang karena terjadi secara alami. Alam sudah mengaturnya sedemikian
rupa hingga kita tidak bisa menolak tua. Kita tidak akan pernah menghentikan
waktu sehingga kita menjadi muda selamanya-kecuali saat kita tinggal di surga
dimana semua penduduk surga akan muda selamanya.
Kita memang
tidak akan pernah sanggup menahan laju waktu hingga tubuh kita menua tetapi
terkadang ada saja saat laju perkembangan pemikiran kita berhenti di satu
titik. Ini yang bahaya. Bahaya ketika raga kita menua tetapi pemikiran kita
berhenti seakan kita merasa takut untuk menjadi dewasa.
Seperti
halnya tokoh Peter Pan yang menolak untuk dewasa, sebagain dari kita pun ada
yang tidak ingin dewasa dengan berbagai macam alasan. Menjadi dewasa adalah hal
yang menakutkan karena seorang yang dewasa sudah harus mampu untuk mandiri,
bertanggung jawab, juga harus mampu untuk menahan ego.
Saat kanak-kanak,
mungkin sebagian besar dari kita berharap untuk cepat dewasa. Orang dewasa
terlihat keren dalam pandangan anak-anak. Orang dewasa hebat bisa membeli
apapun yang disukai tanpa harus menunggu approve orang tua atau menunggu lebaran
untuk membeli baju baru bahkan merengek kepada ayah dan ibu agar mendapatkan
apa yang diinginkan.
Dalam pandangan
anak-anak, orang dewasa itu keren karena bisa melakukan apapun yang disukai
tanpa harus kena tegur orang tua. Orang dewasa itu mengasyikan karena bisa
pergi atau berlibur kemana saja tanpa harus minta izin orang tua atau menunggu
kesiapan orang tua untuk mengajak liburan.
Namun,
setelah dewasa lintasan ingin kembali ke masa kanak-kanak sering hadir. Ingin rasanya
menjadi anak-anak dengan dunianya yang ceria dan tanpa beban. Anak-anak tidak
perlu bekerja tinggal minta saja pada orang tua jika ada sesuatu yang
diinginkan. Anak-anak tidak dijejali beban pekerjaan yang njilimet karena
pekerjaan anak-anak hanya bermain dan bersekolah.
Orang dewasa
yang kesehariannya berkutat dengan pekerjaan, pergi pagi pulang sore pasti
rindu dengan masa-masa bersekolah di SD, SMP, atau SMA. Masa SD tentu menjadi
masa yang paling menyenangkan karena punya banyak waktu untuk bermain.
Namun,
tidak semuanya juga memiliki masa kanak-kanak yang bahagia. Ada sebagian anak-anak
yang tidak seberuntung anak-anak yang lain dengan dunianya yang ceria. Ada anak-anak
yang harus ditempa lebih dini oleh keadaan sehingga mereka dewasa sebelum
waktunya. Lingkaran mereka mengharuskan untuk bekerja keras jika ingin terus
bertahan.
Ada juga
anak-anak yang terlalu dimanjakan oleh orang tua mereka sehingga mereka nyaman
dengan keadaan mereka saat menjadi anak-anak. Anak-anak ini lah yang takut
untuk dewasa. Mereka tidak berani melangkahkan kaki dan pemikiran mereka
menjadi lebih dewasa. Mereka takut jika dewasa, mereka akan kehilangan masa
cerianya.
Orang tua
yang terlalu memanjakan bukannya bagus tetapi menjerumuskan. Lihatlah begitu
banyak orang dewasa yang tidak mandiri. Walaupun usia mereka sudah tua tetapi
belum bisa berdiri di atas kaki sendiri. Hidupnya masih bergantung kepada orang
tua mereka. Sikapnya yang manja dan egois membuat mereka sulit untuk berjuang di
tengah masyarakat. Mereka kesulitan untuk mendapatkan solusi atas segala
permasalahan yang mereka hadapi.
Kedewasaan
tidak muncul secara instan, ia harus berproses. Proses menjadi dewasa pun tidak
hadir dalam waktu singkat. Menjadi dewasa itu perlu latihan dan tempaan. Kunci menjadi
dewasa adalah kemampuan dan keinginan yang tertanam kuat dalam diri untuk terus
memperbaiki diri untuk menjadi individu yang lebih baik. Menjadi dewasa juga
artinya membuka pikiran kita untuk menerima segala kritik dan saran yang orang
lain berikan sebagai pecut untuk senantiasa memperbaiki diri.
No comments:
Post a Comment