Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday, 26 September 2023

Genre Surealis dalam Tulisan Fiksi

 


Genre surealis sering dianggap sebagai fiksi yang aneh, absurd dan non rasional. Fiksi surealis bisa memiliki banyak interpretasi, bisa diterjemahkan atau dimaknai secara bebas oleh pembacanya. Fiksi surealisme berbeda dengan fiksi realis apalagi fantasi. Fiksi surealis seperti jembatan antara fiksi realis dan fantasi. Perbedaan antara fiksi surealis dan fantasi adalah jika dalam fiksi fantasi, sejak awal unsur-unsur fantasi sudah disajikan pada semesta yang dibangun. Keanehan itu tampak wajar karena memang dunianya sudah terbangun, kefantasiannya sejak awal sudah tertata sedangkan dalam fiksi surealisme, keanehan, keganjilan seringkali tidak logis dan tanpa penjelasan, tidak bisa dinalar. Hal ini terjadi karena sejak awal unsur-unsur realis tetap dikedepankan. Fiksi surealis lebih terasa sebagai fiksi yang abstrak, dengan menggabungkan unsur fantasi dan hal realis dengan padanan yang pas. Fiksi surealis seringkali dianggap absurd. Keanehan itu terbangun karena ada banyak unsur realisme yang tetap dipertahankan. Jadi, dalam hal ini unsur realisme tetap menjadi patokan utama.

Selain padanan yang pas antara unsur realis dan fantasi, fiksi surealis seringkali menggunakan metafora dan personifikasi. Penggunaan metafora dan personifikasi menjadi salah satu ciri dalam fiksi surealisme. Personifikasi membantu menggambarkan suatu benda atau sesuatu yang bukan mahluk hidup menjadi seperti layaknya mahluk hidup.

Selain penggunaan metafora dan personifikasi, ciri lain fiksi surealis adalah penggunaan diksi yang kaya. Diksi yang kaya bukan berarti diksi yang rumit, berat dan membuat dahi mengerut, apalagi diksi yang sama sekali tidak sesuai konteks. Pada fiksi surealis detail atau pun deskripsi terasa lebih hidup dan nyata dengan penggunaan diksi-diksinya yang unik dan kaya. Pemilihan diksi akan memperkuat unsur absurd dalam fiksi surealis. Penggunaan diksi unik dan apik untuk membangun deskripsi dan detail cerita juga bisa kita terapkan pada genre fiksi mana pun. Karena diksi unik dan kaya akan mampu membangun visualisasi yang bagus dibenak pembaca selama penggunaan diksinya pas dan tidak berlebihan.

Meski fiksi surealisme lebih sering disebut sebagai karya fiksi yang aneh dengan banyak interpretasi, tetapi tidak boleh meninggalkan aturan-aturan baku dalam kebahasaan dan tidak bisa seenaknya saja disusun demi mencapai efek indah yang diinginkan. Jadi walau dipandang aneh secara cerita tetapi aturan dan tata bahasanya tetap diperhatikan.

 

No comments:

Post a Comment